Bab 3

1.1K 77 2
                                    

Ethan terpaksa memakai pakaian itu, walau terlihat besar, tetap saja pakaian ini akan tetap menampakkan pahanya.

Mana celananya pendek lagi, jadinyakan nggak bisa nutupin paha dia.

"Si*l." Umpat Ethan saat ini.

Iapun bergegas duduk dikasur empuk, menutupi kakinya yang terbuka itu dengan menggunakan selimut.

"Mending gue nonton aja." Gumam Ethan yang lalu memutarkan film ditelevisi.

Iapun menonton serius, tanpa peduli jika ada orang yang mengintip atau tidaknya. Ethan kini sedang asik menonton, sambil berbaring tengkurap dan lalu mengangkat kedua kakinya.
Memperlihatkan pahanya yang putih dan mulus itu.

"Enaknya nonton sambil ngapain ya?." Ujar Ethan yang lalu turun dari atas kasur.

Mulai mencari makanan yang ada dikulkas, namun nihil. Isi kulkas itu sangat kosong melompong, Ethan yang melihat inipun hanya mengedipkan matanya, menatap tak percaya dengan apa yang ia lihat ini.

"Benarkah hotel ini bagus?, Kenapa isi kulkasnya kosong melompong gini." Keluh Ethan dengan kaki yang dihentakkan kelantai.

Benar-benar terlihat seperti bocah saat ia seperti itu. Bahkan mungkin beberapa pembaca lupa bahwa ia sudah berusia 20an atau mungkin sudah mendekati 30 saat ini.

Canda.......

Ethan kembali berjalan, menaiki kasur dan lalu mematikan televisi. Berbaring diatas kasur, menarik selimutnya dengan wajah cemberut.

"Humppp...... benar-benar menjengkelkan, aku merindukan rumah." Ujar Ethan yang sedikit berteriak.

.

Disisi lain.......

Aleksei sedang berada disebuah kamar pribadi lainnya, memperlihatkan beberapa orang yang cukup tinggi dan kekar sedang berbicara dengannya.

"Tuan, saya mendapat laporan bahwa tuan besar ingin anda untuk segera kembali dan menikah." Ujarnya yang memberi laporan.

Aleksei yang mendengar itu mengernyitkan dahinya, menatap tajam dan menjawab......"bilang kepada ayah, aku sudah menemukan calonku sendiri. Tunggu beberapa saat lagi, aku yakin, aku bisa menikahinya." Jawab Aleksei yang membayangkan wajah Ethan yang menurutnya imut itu.

"Tak akan pernah kulepaskan dirinya." Bathin Aleksei dengan nada yang menekan.

Mereka semua saling menatap satu sama lain, ada perasaan bingung karna jawaban tuan mereka.

"Tu.....tuan, anda serius?." Tanya salah satu dari mereka.

Aleksei merespon dengan pandangan tajam dan mengintimidasi.

"Ya, bilang pada ayah, bahwa aku hanya akan menikahinya. Bahkan jika ayah melarang, aku akan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya kembali." -Aleksei.

Mereka semua menunduk, menatap bingung satu sama lain. Mereka tak tau, sebenarnya siapa calon tuan mereka.

Mereka sampai sekarang masih belum kepikiran dengan pria yang mereka culik baru-baru ini.

Aleksei diam dan menatap dingin kepada mereka. Berdiri dari duduknya dan berjalan tanpa memperdulikan orang-orang yang ada dibelakangnya.

Mereka masih terus bertanya-tanya, siapa orangnya.

(Sekelompok orang bodoh:v)

.

Ethan kembali tidur seperti sebelumnya, mengarungi mimpi indah yang penuh bunga-bunga itu.

Ia bahkan tersenyum tipis dimimpi itu, membuat Aleksei yang sudah ada dikamar mengernyitkan dahinya menatap bingung kepada Ethan.

"Apa yang dimimpikan olehnya?." Tanya Aleksei yang lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh Ethan.

ETHAN (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang