06. First Thing First

122 15 5
                                    

a.n. part ini gak vulgR cuma tetep aja jorok. cuma, ini penting dibaca sih, kalau ngeskip pasti there's something you won't understand nantinya. I told you.

___________________

"I miss you."

Jedry berkata sambil melepas pakaian Irisha, kemeja juga roknya. Irisha tak menjawab namun cumbuannya, juga tangan lentiknya yang bantu melepas celana Jedry berkata.

Irisha mengambil posisi diatas, dia yang mengendalikan berarti. Dia yang membuat Jedry kelimpungan. "Dalem banget sayang, enak banget sumpah." Terus-menerus sampai berapa pelepasan yang membuat keduanya bercumbu gila.

"Thank you ya sayang."

Jedry mengecup keningnya sebelum cuddle. Tadi juga udah ngeplastikin bekas kondomnya, bakal Jedry bawa, karna kalau dibuang Irisha takut menimbulkan kecurigaan. Bener-bener main aman.

Irisha berusaha melepaskan tangan Jedry dari tubuhnya karna memang sudah lama mereka saling memeluk. "Je jangan tidur."

"Enggak."

Irisha beranjak dari kasur, diperhatikan Jedry tiap gerakannya. Tubuhnya yang cantik, wajahnya yang manis meski tanpa makeup itu. Irisha memakai pakaian, namun tanpa dalaman. Waktu Irisha berbalik dia menemukan mata Jedry yang sedang melihatnya.

"Pake baju." kata Irisha sambil membuka pintu kamar. "Jedry?" titahnya lagi.

Irisha mengambil handphone yang ada di meja ruang tv, ya, kaget dia sekarang udah hampir jam 8, belum makan pantes sekarang keroncongan.

Jedry datang, langsung mepet ke Irisha yang lagi buka kulkas. "Lagi ngapain sayang?"

"Laper gak?" Tapi bukannya dijawab, Jedry malah semakin rapet. Irisha mendorong Jedry yang lagi mepet-mepet. "Aku mau masak ah, diem."

"Masak apa?"

"Rolade aja ini, dipakein bumbu saos kecap. Kamu mau gak?"

"Mau dong. Aku bantuin ya."

Yaudah, masak tuh mereka berdua. Simpel aja sebetulnya, maka masaknya cuman sebentar. Makan bareng, sambil ngobrol. Beres makan, cuci piring.

Tiba-tiba aja Jedry mepet-mepet. Irisha dicium, tubuhnya digerayangi soalnya gak pake daleman juga kan. Kemudian tangan Irisha yang mengalung ke leher Jedry.

"Aku simpen box kondom disini aja kali ya?" ucap Jedry membuat Irisha langsung terdiam. "Just in case." Jedry melanjutkan ucapannya. Canggung sendiri.

Namun Irisha mengangguk, "Biar gampang."

"Iya kan."

Soalnya sehabis tripnya Katrin dan Maudy yang jarang dirumah, mereka seks disini terus. Nyuri waktu mentang-mentang kedua teman Irisha gak ada. Layaknya malam ini aja, Irisha dan Jedry bercumbu di kamar kos Irisha karna hanya ada dia seorang.

"Good girl." Jedry kembali mencium Irisha.

"Udah." Irisha menghentikan ciuman mereka. "Abis makan banget masa." Dan Jedry cuma tertawa.

"Lipstik ku dah abis ya?"

Jedry mengangguk, "Tapi masih pink kok, gak keliatan pucet, masih cantik."

Irisha berdecak, cara nunjukin sayangnya tuh emang unik. Jedry tau Irisha begitu karna ya emang itu Irisha gitu loh. Segimanapun dia romantis, kadang Irisha susah diromantisin. Irisha ke kamar, rencana pengen bersihin muka sekalian skincare.

Jedry juga ngikut ternyata, terus ngambil jaketnya. Ngeluarin box kondom yang tinggal nyisa beberapa, dan itu keliat sama Irisha dari kaca.

"Dimana disimpennya?" tanya Jedry. "Modi sama Gia suka masuk kamar kamu gak?"

The MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang