Prolog

1.5K 87 0
                                    


"Bahkan belatung pun takkan sudi untuk memakan jasadmu" ucap Wistara dengan kejam. Dengan tatapan mata setajam pisau, ia menatap rendah akan Lisa yang sedang terkapar tak berdaya dengan bersimbah darah.



Dengan sisa kesadaran yang ada, Lisa samar-samar melihat kearah Wistara, pujaan hatinya. Setetes air mata jatuh, membasahi pipinya yang telah dilumuri oleh cairan kental dengan bau amis yang kuat. "T-tara.. b-bukan aku.." suara lemah itu terdengar pilu, tak pernah terbayangkan oleh Lisa orang yang ia cintai dengan sepenuh hati tega menorehkan luka di sekujur tubuhnya seperti ini.



Suara rintihan Lisa tak membuat hati Wistara goyah, mendengar pengakuan dari Lisa malah membuat kemarahan dan dendam yang ada pada dirinya semakin membara. Dengan amarah yang menggebu Wistara kembali menorehkan luka pada tubuh lemah Lisa. "Tutup mulutmu, jika.. jika saja kau tidak menaruh hati padaku Kirana akan tetap hidup. Kau! Dasar wanita iblis! Bahkan iblis pun tak mau disamakan denganmu!"



Mendengar perkataan itu membuat Lisa semakin sakit, hatinya sangat sakit mendengar perkataan itu. Wanita mana yang tak sakit hati jika dikatai seperti itu oleh pria yang dia dambakan? Dengan tenaga yang tersisa Lisa mencoba bangkit, ia memeluk kaki Wistara lalu bersujud padanya, persetan dengan harga diri! Untuk Wistara apapun akan Lisa lakukan, sekalipun ia harus mati demi Wistara.



"Tara.. V-vanda juga terlibat.. d-dia menghasutku, Tara. Percaya padaku kali ini saja, V-vanda itu dalangnya, dia otaknya, Tara" Lisa mengadahkan kepalanya, menatap Wistara. Dengan harapan yang tersisa jika Wistara akan mempercayainya. Namun, harapannya seakan hilang ditelan bumi setelah melihat ekspresi mencemooh yang Wistara arahkan untuknya. "Kau kira aku akan percaya padamu? Bodoh! Setelah Kirana sekarang Vanda? Hentikan omong kosongmu!"



Wistara menghentakkan kakinya, melepas pelukan Lisa pada kakinya yang terasa menjijikkan dan berjalan menjauhi wanita itu. Melihat Wistara yang akan meninggalkannya membuat Lisa kelabakan. "Wistara, jangan tinggalkan aku! Aku.. hanya aku yang pantas bersamamu, Tara. Menikahlah denganku dan lupakan Kirana!" teriakan Lisa berhasil membuat langkah Wistara berhenti.



Lisa mengira Wistara menyetujui ucapannya tadi, dengan tersenyum haru Lisa mencoba untuk berdiri, menatap penuh pengharapan pada Wistara. Sayang beribu sayang, Lisa tak belajar dari pengalaman, harapannya takkan pernah terwujud. Wistara berbalik, menghadap Lisa. Dia mengangkat tangannya kearah Lisa, dan menembak Lisa tepat pada jantungnya.




Semua terlalu cepat, Lisa bahkan tak diberi kesempatan untuk memproses semuanya. Tubuhnya tumbang, dengan air mata yang telah membasahi wajahnya. Pada akhirnya, Lisa Devika Dhatu meninggalkan Wistara dengan perasaan yang belum—tidak pernah terbalaskan.







~~~~~~~






Setahun sudah kejadian-kejadian yang membuat putra tunggal Bratajaya diserang berbagai emosi yang menguras kewarasannya. Hari ini, hari yang ditunggu oleh keluarga besar Bratajaya dan Ranupatma. Dua keluarga yang akan menjadi satu setelah hari ini berlalu. Di depan altar, Wistara dan seorang wanita cantik baru saja melangsungkan sumpah pernikahan. Dihadapan Tuhan, Pendeta, dan keluarga, mereka berdua berjanji untuk sehidup semati, menemani dalam suka maupun duka. Selalu bersama hingga ajal menjemput.



"Selamat atas penikahan kalian, akhir bahagia yang ditunggu akhirnya menghampiri kalian berdua ya" ucap Kaivan. Lelaki berkulit kecoklatan itu tersenyum, turut bahagia akan pernikahan kedua mempelai. "Thanks, Kai. Kapan kau akan menyusul?" Wistara setuju dengan pertanyaan yang dilontarkan istrinya, Vandana Zanitha Bratajaya. Sejak kepergian Kirana, Kaivan terlihat murung dan menyedihkan. Walau tak semenyedihkan Wistara, tetap saja Kaivan begitu terpukul akan kepergian sang pujaan hati.



Kaivan hanya menanggapi pertanyaan itu dengan tersenyum, namun dibalik senyum itu tersirat kepedihan yang mendalam. "Yang hidup harus terus melangkah kedepan. Jalani hidupmu, lupakanlah dia. Jika Kirana tau kau semenyedihkan ini karena dirinya pasti ia takkan suka, Kaivan" ucap Wistara. Bagi Wistara, yang lalu biarlah berlalu. Ia harus tetap melanjutkan kehidupannya.


Pada akhirnya, entah itu Kirana atau Lisa, mereka sama-sama dilupakan. Orang yang memiliki hubungan dengan mereka harus tetap menjalani hidup mereka tanpa dihantui oleh bayang-bayang mereka berdua. Seperti kata Wistara,






Yang hidup harus tetap melangkah kedepan





END







Gabriela Cassia Lien atau akrab disapa Gabby baru saja membanting buku novel yang baru dibelinya tadi siang di toko buku. Dirinya dibuat kesal bukan main saat membaca ending yang menurutnya tidak masuk akal. "Mana ada antagonis yang jadi pemenang?! Wah.. aku kira Vanda adalah protagonis karena namanya terdapat di judul buku, tapi ternyata dia antagonisnya?!!"



Bukk



Novel yang baru saja dibaca Gabby sudah berakhir mengenaskan dilantai. Dengan keadaan yang masih emosi, Gabby berjalan keluar dari kamarnya sambil menghentakkan kakinya. Gabby berencana mengambil minuman dingin di kulkas. Setibanya Gabby di dapur, ia bertemu dengan ibunya yang sedang membersihkan peralatan di dapur. "Mama mau dibantu?" ucap Gabby. Ibunya terkejut karena Gabby dengan tiba-tiba memeluknya. "Heh! Kamu buat mama kaget tau. Udah sana masuk kamar terus tidur, besok kamu sekolah"



Mendengar balasan dari ibunya membuat Gabby cemberut. "Iya ini mau ngambil minum dulu, maa" Dengan segera Gabby mengambil minuman dingin di dalam kulkas dan bergegas menuju kamarnya. "Aku bobo dulu ya, jangan kangen hihi.." pamit Gabby pada ibunya. Ibunya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya mendengar kalimat itu.



Setelah menutup pintu, Gabby kemudian merebahkan dirinya diatas kasur dan bersiap untuk tidur. Sesaat sebelum menuju alam mimpi, Gabby kembali memikirkan alur dari novel yang baru saja dia baca. "Jika aku memasuki novel itu, akan kubuat Lisa menjadi main leadnya, Vanda? Huh.. akan kutonjok wajahnya saat bertemu" Kalimat inilah yang Gabby sesali selama ia hidup. Mengapa?




"SIALAN! AKU HANYA BERCANDA SAAT MENGATAKAN ITU KEMARIN ARGHH!!"



























HALO GAIS..
SORRY KALO ADA SALAH KATA YAA
INI MURNI KARANGAN AKU, AKU BUATNYA SESUAI FANTASI AKU YA
AKU MENERIMA KRITIK DAN SARAN KOK!! JANGAN SUNGKAN BUAT KOMEN YAA MAACIWW >•<

Lisa Become The Main In This TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang