Tak banyak yang menarik dari dunia ini, selain paras dari para tokoh yang diluar nalar manusia. Jika ditanya apakah Lisa betah disini, maka dengan tegas gadis berambut hitam panjang itu akan menjawab tidak.
Hidup dalam bayang balas dendam membuat Lisa tertekan, ditambah dengan alur dari novel yang mulai berorientasi sepenuhnya pada Lisa si figuran novel. Lisa sering kali diserang sakit kepala karena memikirkan rencana demi rencana balas dendam. Lisa harus memikirkan dan mempersiapkan aksi balas dendam ini dengan sempurna.
Untuk perasaan romansa dengan para tokoh pria, Lisa belum menemukan yang benar-benar sesuai dengan seleranya. Namun, Kama, putra dari keluarga Ranupatma itu mampu membuat Lisa sedikit tertarik.
Dibanding Wistara, Lisa lebih menyukai Kama. Memang benar dalam segi tampang dan kekayaan Kama itu sangat jauh dari Wistara. Namun hati manusia siapa yang tahu?
Ngomong-ngomong soal Kama, laki-laki dengan tinggi 186cm itu menghubungi Lisa, mengajak Lisa bertemu. Tentu saja Lisa menerima ajakan pria tampan tersebut. Lisa merindukan lelaki favoritnya itu.
Berkat perjanjiannya dengan Wistara, akhirnya Lisa bisa bebas melakukan apapun yang dia inginkan, termasuk mendekati pria selain Wistara.
Lisa tak ingin lebih lama membuang waktu, dirinya akan segera melancarkan rencananya. Mungkin Lisa akan menjadi agresif pada Kama, mengingat pria tersebut cukup lambat dalam mendekatinya, tak seperti Wistara.
Lisa sudah tidak sabar untuk masuk dalam keluarga Ranupatma. Selama ini dirinya belum menunjukkan taringnya pada Vanda karena penjagaan tak masuk akal dari Wistara. Membayangkan Vanda yang tersiksa membuat perasaan senang dalam dirinya membuncah.
Lisa kemudian beranjak dari kasurnya, segera Bersiap untuk bertemu dengan Kama.
---------------
Disinilah mereka, disebuah café bernuansa klasik yang sedang naik daun di kalangan remaja ibukota. Setelah memesan mereka berdua pun duduk disudut ruangan café, tempat strategis untuk memulai obrolan karena disitu tidak terlalu bising.
Kama dibuat terpana akan paras Lisa yang semakin cantik dimatanya. Cukup lama tak bertemu dengan Lisa membuat Kama rindu.
Kama tentu tau alasan Lisa sulit untuk ditemui. Dirinya menyayangkan kekurangannya dalam mengalahkan putra Bratajaya sehingga dirinya tak bisa bertemu dengan gadisnya.
Awalnya Kama khawatir akan kondisi Lisa yang berada dalam genggaman Wistara. Bukan tanpa alasan, Kama tentu tau kegilaan dari pewaris tunggal Bratajaya Group. Apapun yang dia inginkan, apapun yang sudah menjadi miliknya, tidak boleh diusik oleh siapapun.
Kebiasaan buruk Wistara, yang sudah dia klaim sebagai miliknya maka tak akan mudah dia lepas. Ciri khas seorang anak tunggal kaya raya yang memiliki kuasa.
Namun, melihat Lisa yang dapat bertemu dengannya tanpa kekurangan sedikitpun membuat Kama lega.
"Apa kabar, Kama?" tanya Lisa lembut disertai senyum menawan andalannya. Melihat senyum menawan Lisa membuat Kama berdebar. Perasaan asing yang menyenangkan ini membuat Kama kelimpungan, namun dia menikmatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lisa Become The Main In This Time
FantasyGabriela Cassia Lien atau Gabby tak pernah menyangka jika dirinya akan mengalami perpindahan jiwa setelah membaca novel "Cinta Murni Vanda". Dari sekian banyak novel yang Gabby baca, mengapa harus "Cinta Murni Vanda"?! Apalagi dirinya merasuki tubuh...