⋘ 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎... ⋙

12.3K 904 104
                                    

┈┈┈┈┈┈┈༻ꕤ08ꕤ༺┈┈┈┈┈┈┈

┏♪━・━〇━・〇・━+☆+┓
𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔
┗+☆+━・━・━ + ━・━♬┛

'Masa itu telah berakhir, masa di mana keraguan itu datang masa di mana semuanya nyaris hancur menjadi abu.'

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Waktu terus berjalan tanpa jeda dengan banyak noda di dalamnya yang melahirkan kisah baru di setiap menitnya.

Tak terasa sudah dua minggu berlalu sejak hari itu, Viona masih di rawat di rumah sakit karena kondisinya yang naik turun dan hari ini adalah hari dimana pengasingan Nicolas selesai.Selma di rumah sakit Viona lebih banyak diam dan melamun membuat para anggota keluarganya khawatir bahkan selama di rawat Viona tak pernah sekalipun mencari bahakan bertanya akan keberadaan suaminya.

"Vio waktunya makan siang." Ucap Verantia sambil meletakkan sebuah nampan di atas meja nakes.

Viona yang tadinya bersandar di atas ranjang rawatnya sambil melihat kearah jendela besar di sana menoleh menatap sang Ibu.

"Mama suapi ya,Aaa~."

Verantia terus menyuapi Viona dengan semangkuk bubur dengan toping sayur-sayuran sedangkan Viona hanya menerima suapan Ibunya tanpa mengucapkan apapun.

Dari kejauhan ada Ezaquel family yang memperhatikan setiap gerak-gerik Viona kecuali para cucu dan Nicolas yang tidak berada di sana,begitu pula dengan Jendral dan Aslan mereka terus memperhatikan sang anak dan adik mereka.Istri dan anak Aslan masih berada di luar negeri lebih tepatnya mereka tengah berkunjung ke rumah mertua Aslan.

"Bagaimana selanjutnya?." Tanya Lucifer tiba-tiba.

"Tidak ada selanjutnya,putuskan sekarang jauhkan putramu dari putriku." Jawab Jendral jujur.

"Dengan begitu semuanya selesai." Sahut Aslan.

"Jangan egois."Kali ini si tengah Ezaquel angkat suara.

Mau bagaimana pun.Nicolas tetaplah adik dari Daniel dan Raymond,mereka tahu sedalam apa Nicolas mencintai Viona.

"Adik yang memulai semuanya."

Daniel menetap tajam Aslan yang duduk di hadapannya sementara Aslan hanya menatapnya datar.

"Saya jujur bukan?."Ucap Aslan dengan nada meremehkan juga senyum miring yang tercetak di bibirnya.

"Bukan maksud saya untuk membela putra saya Jendral,tapi di sini bukan hanya Nicolas dan Viona yang harus di pikiran tapi juga anak mereka nanti.Bagaimana dengan masa depannya nanti jika kedua orang tuanya berpisah bahkan sebelum bayi tak berdosa itu terlahir ke dunia."Jelas Revalina membuat para lelaki yang ada di sana terdiam.

"Jangan lupakan masih ada satu nyawa di antara mereka."Kata Revalina sebelum bangkit dan pergi dari sana di ikuti kedua menantunya dengan sepiring buah-buahan yang sudah dipotong-potong oleh mereka.

"Semuanya tergantung pada Vio." Ucap Jendral yang mendatangkan sedikit angin segar pada keluarga Ezaquel.

"Pa!."

"Diam Aslan!."

Suasana di dalam kembali tenang dengan dua kubu pria dan wanita yang berpisah dan sibuk dengan urusannya masing-masing.

Transmigrasi Baby FianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang