(24.00)

329 32 10
                                    

taehyung berdiri dibalkon hotel tempat dia tinggal, melihat indahnya kota dari atas, menikmati angin yang bertiup manja menerbangkan rambutnya membelai wajahnya.

"Sayang, ada apa?"

ucap seorang wanita menghampiri nya dan memeluknya, taehyung menyambut pelukan itu.

"Tidak ada, hanya beberapa pekerjaan yg sedikit mengganggu pikiran ku"

Wanita itu mengangguk masih dengan memeluk taehyung dan ikut menikmati semilir nya angin malam, pesta sudah berakhir dia sudah kembali ke hotel bersama kekasih nya, tadinya taehyung ingin mengantarkan wanitanya pulang namun kekasihnya itu memaksa ingin menginap dihotel nya taehyung, alhasil taehyung tetap membawa nya ikut pulang ke hotel nya.

Taehyung berdiri di balkon bukan tanpa alasan, dia melamun memikirkan seorang pelayan yang bergetar saat mengantarkan minuman ke meja nya, suara itu sangat familiar di telinga nya, suara itu seperti milik jimin, tapi tidak mungkin itu jimin karna jimin sekarang masih di Jepang dan entah kapan kembali kemari, tapi entah kenapa saat tak sengaja bertabrakan tadi mata itu sama persis dengan mata jimin, tubuh nya juga petisi sependek jimin , tidak hanya itu bibir dan kulitnya yang putih juga seperti jimin, tapi itu jelas orang yang berbeda, jimin tidak memiliki tompel sedangkan pelayan itu memiliki tompel.

Mungkin kah itu kembaran jimin? Bukankah kata orang, beberapa manusia memiliki wajah yang serupa ? Tapi kenapa yang ini sangat amat mirip? Perbedaan mereka hanya ditompel jika hanya muka taehyung masih bisa memaklumi tapi suara?? Bagaimana pelayan itu bisa memiliki suara yang mirip dengan suara jimin?

Taehyung lelah memikirkan ini, dia jadi teringat tempat favorit nya bersama jimin, sudah lama dia tak kesana, dia berpamitan pada kekasih nya dan menyuruh kekasih nya untuk tidur terlebih dahulu.

"soo-ya pergilah tidur duluan, aku mau pergi sebentar"

walaupun kesal karna taehyung pergi jisoo juga tidak bisa melarang nya, jadi dia membiarkan taehyung pergi, sebelum pergi taehyung mengecup kening jisoo dan berlalu meninggalkan hotel nya.

Dia berkendara menuju ke tempat dimana biasanya dia pergi, di sana lah semuanya terasa tenang dan nyaman, kegelisahan hati nya selalu menghilang jika sudah sampai disana.

***

Jimin duduk memandangi bulan seperti biasanya , namun beda nya hari ini dia menatap bulan itu dengan liquid bening yang tak mau berhenti sejak dia datang kemari.

"Taehyung-ah, kenapa kamu selalu membuatku didalam posisi ini?" Ucap nya dengan suara yang tercekat.

"kenapa hatimu tidak pernah bisa menjadi milik ku? apa yang tidak ku punya tapi semua orang' itu punya?" Lanjut nya

dia berusaha agar dia tidak ter-isak dan berteriak pilu, kenapa dunia seakan-akan menolak hubungan nya dengan taehyung? Kenapa dunia tidak mengizinkan dia untuk bahagia barang secuil pun bersama taehyung, kenapa dunia seolah-olah membenci hubungan nya dengan taehyung.

"apa yang tidak ada di dalam diri ini sehingga kamu tidak mau melihatku? hiks~"

kali ini isakan lolos dari bibir mungil itu, isakan itu mengudara membuat awan gelap menutupi penerangan satu-satunya yang jimin punya, bulan  tertutup awan gelap yang siap menangis untuk menutupi air mata yang turun dari pipi gembul jimin.

"HAAAAAAAA!!" ctarr⚡

Teriakan nya diiringin petir, seakan-akan alam ikut merasakan marah dan sedih jimin, alam berusaha meredam teriakan pilu itu agar tidak ada seorang pun yang tahu , betapa menyakitkan nya teriakan itu.

Taehyung yang baru turun dari mobil terjengit kaget karna petir yang menggelegar, suara nya sangat besar seperti sedang meredam amarah seseorang, taehyung menatap awan mendung yang mulai mendekat, mengubah pemandangan di angkasa yang cantik menjadi suram.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐆𝐎 𝐎𝐑 𝐒𝐓𝐀𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang