24

200 24 2
                                    

"Terimakasih sudah memahami semuanya, kami pamit sayang" Fika memeluk Zana lembut

"Tidak ada yang selesai di antara kalian"

Fika menatap perempuan yang baru saja datang dan berdiri angkuh tepat di depannya. Felin, mantan sekretaris Dava.

"Yang tidak berkepentingan dilarang mengatur" Balas Dava cuek sambil bangkit hendak menuju pintu.

"Aku keluarga Zana jika kalian lupa"

Dava benci berurusan dengan Felin si wanita gila maniak hubungannya dan Zana. Entah apa lagi mau wanita ini sekarang.

"Walau kau orang tua Zana sekalipun, aku tidak peduli"

Felin menggeram emosi, dengan kasar ia merogoh tasnya kemudian melemparkan beberapa buah kertas ke depan Dava.

Melihat hal tersebut wanita yang sejak tadi diam di antara mereka langsung menegakkan tubuh.

"Aku juga tidak mau mengaturmu sialan, tapi kelakuan ibumu yang memaksaku. Lihat itu! Dia mencetaknya satu minggu yang lalu, jadi bagaimana bisa aku diam saja saat kalian pergi meninggalkan Zana setelah semuanya sudah sejauh ini?!"

Dava menatap Fika. Tangan pria itu meremas salah satu undangan berwarna biru muda di depannya.

"Omong kosong apa ini?!"

Jika ada rasa yang lebih dari rasa kecewa, mungkin Dava berada di titik itu sekarang. Orang yang ia anggap pelan-pelan akan menerima pernikahannya, nyatanya seniat ini ingin dirinya dan Vanya berpisah.

"Dava..."

"Membawaku mengakhiri semuanya tapi memiliki rencana yang lebih menyakitikan? Sebenarnya apa yang ibu mau?!"

"Dengarkan ibu nak, ibu akan mengakhiri semuanya-"

"Tidak bisa, separuh dari undangannya sudah tersebar" Potong Felin cepat

Dava menatap wanita itu lalu meraih salah satu undangan. Matanya menelisik hingga akhirnya menemukan fakta bahwa tanggal yang tertera disana akan datang sebentar lagi. Fika buru-buru meraih tangannya.

"Ibu janji, ibu janji akan mengurusnya"

"Mengurus apa, huh?! Aku tidak mau tahu, pernikahan mereka harus dilaksanakan!" Felin menggebu.

"Kak" Zana bersuara mengundang atensi semua orang.

"Berhenti. Dava sudah menikah tidak seharusnya kita seperti ini"

Dava mengernyit pada gadis itu. Jadi dia juga tahu tentang rencana pernikahan ini?

"Apa maksudmu? Kau mencintainya Zana, jangan bodoh!" Balas Felin marah

Zana menggeleng kala matanya bersitatap dengan Dava, sedangkan sang pria tersenyum miris.

"Pantas saja kau masih mau berhubungan denganku bahkan setelah aku menikah"

"Diam sialan!"

Dava terdorong cukup kuat akibat Felin.

"Stop!" Matthew ayah Zana menarik Felin saat Dava bersiap menarik kerah wanita itu.

"Zana sudah memutuskan jika semua yang berhubungan dengan Dava selesai. Ini antara mereka berdua, jangan memaksa kehendakmu, nak"

"Kau tidak mengerti, Zana mencintai Dava!"

"Tidak!" Zana berteriak keras membuat Felin langsung terdiam. Wanita dua tahun lebih mudah itu melangkah cepat meraih semua undangan di lantai lalu merobeknya satu persatu.

"Tidak ada pernikahan, tidak ada yang mencintai siapa! Sekarang kalian semua pergi! Aku benci situasi ini!"

"Kau mencintainya Zana!"

Surreptitious Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang