Extra Chap 01 : What If

474 53 6
                                    

Aku balik dengan extra chapter, gimana kalau ending kisah Lan WangJi dan Wei WuXian berakhir berbeda, oke langsung aja ~~~

Happy reading.
-----

Wei WuXian bersenandung ringan sembari berkutat dengan ponselnya melihat-lihat foto bayi kecilnya yang manis. Toko kuenya sedikit sepi, jadi dia bisa bersantai sedikit.

Suara lonceng pintu terdengar.

Wei WuXian secara otomatis berdiri di konter untuk menyambut tamu yang datang. Senyumnya terulas manis di wajah cerahnya.

"Selamat datang di Yuan Bakery's, jenis kue apa yang tuan inginkan?"

Sosok itu berdiri terpaku mendengar suara lembut pria yang berjaga di konter, masih dengan senyum cerah. Dia melepas topi dan kacamatanya, memperlihatkan seluruh wajah tampan dengan garis tegas yang sulit dilupakan.

Pupil Wei WuXian menyusut ketika melihat penampilan sosok itu dengan jelas, tapi senyumnya tetap tidak luntur.

Dalam hati dia menghela napas, betapa canggungnya bertemu dengan sosok ini setelah sekian lama.

Sosok itu adalah mantan suaminya, Lan WangJi. Sosok yang sudah lama terkubur jauh diingatannya yang menyakitkan.

Kali ini merupakan pertemuan pertamanya dengan Lan WangJi setelah delapan tahun perpisahan mereka.

Meskipun keduanya telah berkomunikasi beberapa hari yang lalu untuk membiarkan pria tersebut membawa putranya untuk menghabiskan liburan musim dingin bersama, tetap saja dia sedikit banyak merasa tidak nyaman.

"Kau datang untuk menjemput A-Yuan? Tunggu di sini sebentar, Wen Ning sedang menjemput anak itu."

Lan WangJi hanya mengangguk singkat, bibirnya terkatup rapat tapi matanya seolah tidak bisa lepas dari sosok ramping yang tengah sibuk di meja konter. Iris emasnya terus mengikuti gerakan pria yang lebih pendek darinya.

Hingga secangkir espresso tersaji di meja yang ditempatinya.

"Ini gratis, minumlah."

Detik demi detik berlalu dan tidak ada yang berbicara. Lan WangJi melihat Wei WuXian yang diam dengan manik kaca yang melihat ke luar jendela. Tampak jauh dan tidak terbaca.

Wei WuXian diingatannya tidak lagi sama seperti pria yang duduk berseberangan dengannya. Mungkin waktu telah merubah kepribadian laki-laki yang selalu ceria ini, atau mungkin dia yang telah membunuh sosok ini lagi-lagi. Hingga dia tidak lagi bisa mengenalnya.

"Bagaimana kabarmu, Wei Ying?"

Lan WangJi tidak tahan dengan diamnya pria itu, tapi ketika dia melontarkan pertanyaan ini, dia ingin memukul dirinya sendiri.

Tawa lembut mengalun dari bibir merah Wei WuXian, terdengar sangat merdu. Tapi bagi Lan WangJi, tawa ini menyimpan ribuan jarum tajam yang menghujam jantungnya.

Dia tau apa yang dilalui pria ini selama delapan tahun ini, tapi dengan tidak berperasaan dia menanyakan hal bodoh seperti ini.

"Jauh lebih baik."

Wei WuXian masih tersenyum dengan mata yang melengkung indah, "Kau sendiri, bagaimana kabarmu dan juga istrimu?"

Lan WangJi tersenyum kaku, pertanyaan Wei WuXian sangat sederhana tapi dia sama sekali tidak tahu bagaimana cara menjawabnya. Haruskah dia bilang jika dia juga baik-baik saja? Tapi dia tidak bisa berbohong, hidupnya hancur di tiap detik yang dia lewati tanpa sosok itu disampingnya.

Atau haruskah dia berkata jujur, tapi lalu apa? Sosok itu tidak akan pernah menjadi miliknya lagi.

Di saat pikirannya terganggu, bunyi lonceng pintu sekali lagi terdengar. Sosok kecil berlari seperti meriam meluncur ke dalam pelukan Wei WuXian.

SRADDHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang