Extra Chap 02 ; What If

394 55 14
                                    

Kita masuk ke sudut pandang Shen Yue dulu.

Happy reading
------

Selama satu minggu penuh Lan WangJi merasa hari-harinya kembali berwarna dengan adanya sang putra.

Seluruh auranya berubah menjadi lebih lembut dan tatapannya tak lagi kosong seperti delapan tahun terakhir. Semua orang di sekitarnya dapat melihat jelas perubahan laki-laki itu hanya dalam sekali pandang, tak terkecuali Shen Yue, istri sah Lan WangJi yang dijodohkan oleh kedua orang tua mereka.

Kembalinya mereka ke negara ini memang membuat Shen Yue mau tak mau memikirkan masa lalu yang tidak dapat dilepaskan oleh sang suami.

Bohong jika dia tidak merasa terganggu, tapi meskipun dia berstatus istri sah pun dia tidak berdaya.

Sebagai seorang wanita tentu saja dia mengetahui dengan jelas siapa pemilik hati orang yang dinikahinya.

Selama tujuh tahun mereka menikah, Lan WangJi bahkan tidak pernah mau berada di ruangan yang sama dengannya. Pria itu memperlakukannya selayaknya seorang tamu, bahkan hanya sekedar saling berpegangan tangan pun pria itu enggan.

Sejujurnya pernikahan seperti ini membuatnya lelah, tapi dia sangat mencintai Lan WangJi, dia bahkan rela jika mereka hanya seperti ini seumur hidup asalkan pria itu tidak meninggalkannya. Bahkan jika dia harus menerima putra suaminya, dia akan tetap mengulas senyum bahagia, asalkan Lan WangJi tetap menjadi miliknya.

Mungkin jika dia bersabar sedikit lagi, Lan WangJi akan menoleh ke arahnya.

Tapi pertemuannya dengan Wei WuXian meruntuhkan semua kepercayaan dirinya.

Pria yang sangat dicintai suaminya berdiri begitu cerah dengan tawa yang menular. Caranya tersenyum bahkan lebih mempesona dibanding bunga yang bermekaran.

Bahkan jika Wei WuXian hanya diam, matanya yang memandang dunia seolah mempunyai banyak cerita.

Selama pertemuan mereka, Wei WuXian tidak pernah sekalipun memandang Lan WangJi, laki-laki manis itu hanya akan berfokus pada putranya, seakan seluruh dunianya hanya ada sang putra.

Shen Yue tersenyum kecut, Wei WuXian jelas tidak lagi terikat. Hanya Lan WangJi yang masih terjerat.

Dari cara Lan WangJi memandang Wei WuXian, Shen Yue tahu bahwa kesempatan untuk memiliki hati pria itu tidak akan pernah datang. Hati Lan WangJi seolah terkunci hanya untuk Wei WuXian seorang. Tidak ada lagi ruang bagi orang lain untuk menggantikan tahta pemuda manis itu di hati Lan WangJi.

Bahkan jika dia dan Lan WangJi terikat hubungan yang sah dan mempunyai dukungan kedua keluarga, lalu apa? Shen Yue hanya akan mati kesepian di rumah khayalannya sendiri.

Sedangkan Lan WangJi hanya akan terus menatap penuh puja pada Wei WuXian, pria itu hanya akan menghabiskan seluruh cinta dan kasih sayangnya pada dua sosok ayah dan anak itu.

Shen Yue merasa bodoh, tapi dia juga tidak ingin menyerah begitu saja. Egonya tidak membiarkannya untuk mundur, dia adalah putri yang dicintai oleh semua orang sejak kecil, apa yang membuatnya kalah dari sosok Wei WuXian yang bahkan tidak dapat dibandingkan dengannya? Dia tidak ingin mengakui kekalahan ini.

Tidak sekalipun.

Malam itu dia sengaja mengenakan gaun tidur yang bagus dan merias wajahnya. Dia berjalan tanpa suara menghampiri Lan WangJi yang sedang membuat susu untuk A-Yuan di dapur. Pria itu memiliki sosok yang tinggi dengan bahu dan punggung yang lebar.

Shen Yue melingkarkan lengannya di pinggang Lan WangJi, kepalanya bersandar lembut di punggung pria itu yang tampak kuat. Namun hanya dalam satu detik, Lan WangJi mendorongnya menjauh. Pria itu menatapnya jauh lebih dingin dari biasanya. Seolah dia telah membuat kesalahan yang tak termaafkan.

SRADDHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang