Perhatian!!
Cerita ini mengandung kekerasan, pembulyan dan kata kata kasar! Jadi bijak dalam memilih bacaan! Jika tidak suka dengan cerita ini boleh untuk meninggalkan dengan damai tanpa menjelekkan cewek saya!!
Cerita ini khusus 17+ ⚠️
Cerita ini murni dari hasil pemikiran saya sendiri. Tokoh, alur dan tempat hanyalah fiksi (sebagian part bersifat kisah nyata)
Tolong untuk koment di setiap paragraf, itu adalah simbol semangat untuk author. Jangan enak di lo doang baca, minimal tinggalin jejak. VOTE AND KOMEN JUGA KOMENTAR!! Terimakasih untuk yang sudah mensuport saya untuk menyelesaikan cerita ini.
Tolong jangan panggil saya bunda atau tante, saya cowok!!
Ig: @wp.devann_
Follow! Kalian bisa nanya apapun disana, saya pastikan akan membalas dm kalian!! Terimakasih❤️🩹
SELAMAT MENIKMATI!!
Karena emot tai begitu imut di mata saja jadi saya memakainya!! Jangan ada yang banyak bacot, terima saja tai dibawah ini!!!
💩💩💩💩💩
Keadaan sekarang sudah sangat mencekram, keadaan semakin panas saat seorang cewek terus berteriak tanpa henti. Bahkan perempuan itu terlihat begitu emosi sekarang. Semua orang mengepalkan tangannya kuat, apa yang perempuan itu lakukan sekarang.
"Lo apa apaan sih!" sentak cowok itu saat cewek itu semakin meninggikan suaranya.
Cewek bernama Anara itu menatap tajam cowok didepannya, bagaimana bisa cowok itu terlihat tidak bersalah saat semua yang terjadi padanya malam itu.
"Lo yang apa apaan! Gue cuma mau lo bertanggung jawab!" sentak Anara. Cewek itu terus mengeluarkan air matanya.
"Kamu punya bukti kalo anak saya hamilin kamu?" kini seorang pria paruh baya berjalan kearah depan cewek itu. Anara melupakan itu, cewek itu tidak punya bukti.
Pria yang dikenal adalah papa dari cowok itu tersenyum smirk. "Kenapa kamu diam? Kamu tidak punya buktikan kalau anak saya hamilin kamu? Kamu hanya memfitnah anak saya!" sentak pria itu.
"Saya tidak berbohong. Dia udah hamilin saya dan tidak mau bertanggung jawab!" pekik Anara lagi. Cewek itu berjalan kearah cowok bernama Galen dan mencekram kuat kerah baju cowok itu, sontak semuanya terkejut dengan apa yang Anara lakukan.
"Tanggung jawab Galen! Malam itu lo lakuin itu sama gue! Gue gak bakal bisa ngerawat anak ini sendirian!" sentak Anara memukul dada cowok itu.
Galen memutar bola matanya malas, ia muak dengan cewek didepannya itu.
"Liat, gue hamil anak lo!" Anara menunjukan kembali benda kecil bergaris dua itu pada Galen.
"Bisa jadi itu anak orang lain." Tidak, itu bukan suara Galen melainkan suara papa Galen, Atlas.
"Saya tidak akan memaafkan apa yang kamu lakukan sekarang! Saya jamin hidup kamu akan menderita!" sentak Atlas.
Galen menghempaskan tangan Anara dari kerahnya. Cowok itu memasukkan tangannya kedalam saku celana.
"Anak saya tidak mungkin menghamili anak orang! Kamu pikir keluarga saya orang seperti apa hah!" Atlas berdiri tepat dihadapan cewek itu.
Kedua mata Anara memerah dengan cairan yang terus keluar. Dadanya terasa sesak menahan isak tangis.
"KELUAR KAMU DARI RUMAH SAYA!" pekik pria itu membuat Anara memejamkan matanya takut.
Anara tidak bergerak sedikitpun, ia tidak akan meninggalkan rumah ini. Ia harus mendapatkan keadilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANARA DAN LUKANYA
Teen FictionBaca aja lah sebelum terlambat, part akan segera di hapus soalnya! BIASAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR UNTUK NOTIFIKASI SELANJUTNYA!!