Sudah tiga hari Anara mengurung dirinya di kamar, hidupnya benar benar hancur setelah kejadian malam itu. Tidak ada yang memihaknya ataupun membelanya, bahkan orang tuanya sekalipun. Seakan ini semua salah dirinya.FLASHBACK ON..
"Gak usah bohong deh lo, lo hamil kan?"
Semua menunggu jawaban Anara, ia terdiam tidak tau harus memulainya dari mana. Ia takut pada kedua orang tuanya.
"Gue nemu ini di kamar lo, ini punya lo kan?" lagi dan lagi seorang cewek berparas cantik itu menujukan benda bergaris dua.
"Dari dulu lo emang cewek murahan!" sentak Erika adiknya.
Anara menggeleng sendu, takut menguasai dirinya juga tubuh yang bergetar hebat melihat tatapan tajam papanya.
"Anara? Apa bener kamu hamil?" kini suara Gilang terdengar dingin.
Anara hanya diam sambil menunduk takut. Tentu itu membuat seorang wanita yang berada tepat di belakang Gilang memutar bola matanya malas.
"Dasar anak gak tau di untung! Kamu hamil di luar nikah!" kini wanita itu berjalan tepat didepan Anara. Wanita itu langsung menarik kasar rambur Anara membuat cewek itu menjerit kesakitan.
Gilang dan Erika sempat terkejut dengan perbuatan Gina, namun tidak berlangsung lama hingga akhirnya senyuman dari bibir Erika terbit.
"Saya sudah merawat kamu hingga besar dan ini pembalasan kamu Anara?! Saya mengadopsi kamu untuk bisa membanggakan keluarga ini bukan malah mempermalukan!! wanita itu berteriak keras.
Gilang dan Gina mengadopsi Anara saat cewek itu masih sangat kecil, mereka mengadopsi karena keluarga Gilang menginginkan cucu perempuan. Awalnya hidup Anara baik baik saja hingga tidak lama mereka mengetahui jika Gina mengandung anak perempuan sebelum mengadopsi Anara. Anara hanya orang asing yang mereka rawat.
"Hamil diluar nikah benar benar bajingan!!" sentak Gina lagi. Wanita itu terlihat begitu marah hingga mendorong tubuh Anara keatas kasur.
"Ma, Pah, Anara dijebak, Anara diperkosa," ujarnya bangkit memegang lengan Gilang.
"Di jebak? Bilang aja lo juga mau kan begituan?" ucap Erika menyilang tangannya didepan dada.
"Gak! Gue gak mau! Lo jangan memperburuk keadaan!" sentak Anara.
"Bukan gue yang memperburuk keadaan! Tapi emang lo aja yang murahan!!"
BRUKK!
"GUE GAK MURAHAN!" semuanya terkejut dengan perlakuan Anara, cewek itu berhasil mendorong Erika hingga terkena pintu dan mengeluarkan darah.
"Erika!" Gina panik melihat darah yang keluar dari pelipis putrinya.
"Kamu gapapa?" tanya Gina menyamakan tingginya dengan Erika.
"APA YANG KAMU LAKUKAN ANARA!" sentak Gina. Wanita itu mendekat kearah Anara dan menampar cewek itu.
Anara memegang pipinya, rasa panas dan nyeri terasa di pipi.
"JIKA SUDAH MURAHAN MURAHAN SAJA!! MEMANG BENAR APA YANG ERIKA BILANG JIKA KAMU ITU MURAHAN!!"
"Saya tidak murahan!"
"Jika tidak murahan kamu tidak akan hamil diluar nikah jalang!"
"ARRRGHHHH!!" jerit Anara. Gina tidak berhenti menarik rambut Anara hingga rasa begitu menyakitkan di kepala cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANARA DAN LUKANYA
Teen FictionBaca aja lah sebelum terlambat, part akan segera di hapus soalnya! BIASAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR UNTUK NOTIFIKASI SELANJUTNYA!!