Chapter 03: ANARA DAN LUKANYA

4.3K 148 2
                                    


"Ada apa sih lo malem malem nyuruh kita kesini?" tanya Kevin saat berhasil mendaratkan bokongnya di sofa rumah Zyran. Arlan Dan Galen mengikuti Kevin duduk.

Kini keempat cowok itu berada di dalam kamar besar milik Zyran, menatap Zyran yang menyuruh mereka untuk segera kerumahnya.

"Ada apa?" tanya Galen dingin.

"Gue hamilin anak orang."

Hening.

Semuanya tidak ada yang mengeluarkan suara, menatap intens orang yang ada didepannya dan mencerna apa yang barusan Zyran ucapkan.

"A-apa? Hamilin apa tadi?" tanya Arlan memastikan.

"Gak usah ngaco deh lo. Masak lo gak pakek pengaman," ucap Kevin tenang.

Zyran menggeleng. "Gue lupa pakek pengaman, dan hal hasil dia hamil anak gue."

"Gila sih lo, biasanya lo kalo main pakek pengaman. Kok sekarang enggak?" Arlan berdiri dari duduknya.

"Gue lupa anjir, apa yang harus gue lakuin? Gue takut orang tua gue tau," ucap Zyran. Ia benar benar takut.

"Aelaaa, kayak biasanya aja," ucap Kevin terlihat santai.

"Maksud lo?" tanya Zyran tidak mengerti.

"Tinggal kasih uang bakal beres. Apa sih yang gak bisa kalo soal uang," ucap Kevin lagi. Zyran menepuk tangannya sekali.

"Itu! Kenapa gue gak kepikiran."

"Goblok emang lo."

"Berapa?" suara dingin Galen terdengar. Yang tadinya cowok itu hanya diam saja kini mengeluarkan suara.

"Ya tergantung cewek nya, kalo dia matre mungkin bakal banyak," ucap Kevin.

Galen mencerna, mungkin ini bisa ia lakukan untuk cewek bernama Anara itu. Agar masalahnya dengan cewek itu selesai.

"Kalo dia gak mau uang?" Galen bertanya lagi.

"Tinggal nyari kelemahanya terus ngancem," ucap Kevin lagi.

"Kenapa nanya itu? Lo hamilin anak orang juga?" tanya Arlan was was. Galen menatap cowok itu tajam membuat Arlan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Mana mungkin dia hamilin anak orang, dia gak bakal lupa pakek pengaman," ucap Kevin yakin.

"Iya juga ya, kalo sampe anak orang hamil mati si Galen di tangan papanya," ucap Arlan. Galen memutar bola matanya malas, cowok itu merebahkan tubuhnya di sandaran sofa.

"Eh btw kenapa pakek kumpulin kita anjir? Padahal ini udah sering terjadi," tanya Arlan pada Zyran.

"Iya ya? Ini kan udah sering terjadi," ucap Zyran menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Goblok!" Mereka menggeleng kepalanya tak habis pikir dengan ke goblokan Zyran.

"Kevin tujuh orang, gue tiga orang, dan lo satu orang," ucap Arlan lagi. Menghamili dan melecehkan anak orang adalah hal yang sering mereka lakukan.

Mereka adalah anak dari keluarga konglomerat, mereka mengencani semua perempuan yang mereka minati. Bahkan mereka membeli perempuan untuk mereka semalam bahkan beberapa malam. Mereka tidak takut jika melecehkan perempuan bahkan sampai menghamil sekalipun, karena mereka tau jika terjadi masalah orang tuanya akan menyelesaikannya.

"Tinggal si Galen tuh yang belum hamilin."

Kini tatapan tertuju pada Galen. Cowok itu yang tadinya memejamkan mata kini terbuka menatap teman temannya yang menatapnya juga.

ANARA DAN LUKANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang