Jam menujukkan pukul sepuluh malam dan Mew masih berada di teras rumah Gulf, bahkan kini hujan tiba-tiba turun sangat lebat ingin pulang ke penginapan namun rasanya Mew malas untuk beranjak dan akhirnya ia pun bertahan disana dengan keadaan basah, Gulf yang memang belum tidur pun merasa hawatir dan pada akhirnya ia membuka pintu dan melihat kondisi Mew.
"Phi Mew, bangun Phi,"
Mew tak sadarkan diri dan suhu tubuhnya sangat panas, dengan tertatih Gulf membawa Mew masuk dan membaringkan nya di kasur tidak lupa Gulf menganti pakaian Mew.
"Kenapa kau nekat sekali, lihat tubuhmu panas seperti ini,"
Mau tidak mau Gulf menghubungi Nani agar memeriksa Mew, sambil menunggu Nani datang Gulf mengompers Mew agar cepat turun demamnya.
Tidak lama Nani datang membawa peralatan dan obat-obatan, beruntung rumah mereka berdekatan.
"Bagaimana? Apa dia butuh di bawa kerumah sakit?"
"Tidak, aku akan memberi resep obat dan nanti saat dia terbangun, kau bisa menyuruhnya minum obat ini agar demamnya cepat tutun,"
"Aku takut terjadi hal buruk padanya,"
"Tidak ada yang perlu di hawatir kan, dia hanya mengalami demam biasa, dan mungkin dia butuh istirahat selama dua hari,"
"Aku percaya jika kau yang mengatakannya,"
"Kana, siapa dia kenapa bisa ada disini? Bukankah dia orang kota yang dulu pernah ketemu kita di pesta,"
"Besok akan aku ceritakan, terimakasih karna kau sudah mau datang,"
"Itu sudah menjadi tugas ku sebagai dokter, baiklah aku permisi,"
"Nani, sekali lagi terimakasih,"
"Iya Kana ku, sudah ya byee,"
Nani pun pulang karna ia juga butuh istirahat, namun Nani masih penasaran dengan laki-laki itu siapa kah gerangan.
"Aku tidak mau kau seperti ini, lihatlah wajahmu pucat dan kau pun nampak kurus, apa yang sebenarnya kau pikirkan hingga membuatmu menjadi seperti ini?"
Melihat kondisi Mew jelas saja membuat Gulf merasa hawatir, Gulf terus menatap wajah pucat itu yang tidak berhenti mengigau menyebut namanya.
"Sudah aku kompres tapi kenapa panasnya tidak turun juga, apa perlu aku menghubungi Mama supaya di bawa pulang ke kota dan di rawat di rumah sakit, tidak aku tidak ingin membuat mereka hawatir apa lagi Sean pasti akan sedih melihat kondisi daddy nya seperti ini,"
Dengan sabar Gulf menunggu Mew hingga tak terasa waktu sudah menjelang pagi, Gulf yang sudah sangat mengantuk pun tidak kuat lagi dan akhirnya ia pun tertidur dengan posisi duduk dan kepalanya ia letakan di atas kasur tepat di hadapan Mew, Gulf tidak melepas genggaman tangannya karna ia takut jika sewaktu-waktu Mew mengalami demam tinggi lagi.
Tidak lama Mew membuka matanya dan ia merasa bingung kenapa tiba-tiba ia bisa berada di rumah seseorang, namun saat melihat ada orang yang tengah tidur di samping nya Mew tersenyum senang ternyata ia berada di rumah Gulf.
"Apa kau hawatir padaku? Aku tau pasti kau masih mencintaiku,"
Saat ingin mengusap kepala Gulf tiba-tiba Gulf terbangun dan saat itu juga Mew berpura-pura tidur kembali, ia ingin tau apa yang akan Gulf lakukan padanya.
"Kau belum bangun juga, tapi setidaknya kau sudah tidak demam lagi, aku akan membuatkan bubur untukmu,"
Gulf melepas genggaman tangannya lalu ia keluar dari kamar, ia akan membuatkan bubur untuk Mew dan membuat sarapan untuk Win.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi)
RomanceCerita cinta yang begitu rumit dan membuat emosi... Akankah berakhir happy ending?