•
•
•
________________________________
Erusa membuka pintu kamar inap Tan kasar membuat kedua pria itu kaget dan menoleh ke arah pintu kamar yang terbuka dengan seorang wanita di ambang pintunya.
"Kenapa sih, Mae? Buka pintu udah kayak buka apaan aja. Nanti kalo pintunya rusak gimana?" Tanya Tan kesal, sebenarnya ia kesal karena waktunya berduaan dengan Khaofang sudah habis, untung saja tadi Khaofang sempat mendengar suara pintu lift terbuka jadinya mereka dapat merapikan diri terlebih dahulu sebelum Erusa memergoki mereka tengah melakukan hal tidak senonoh.
Tidak peduli dengan omongan Tan Erusa menutup kembali pintu kasar, berjalan cepat mendekati Khaofang lalu memeriksa kondisi tubuhnya. "Fyuh... Untung aja gak papa, eh? Tunggu dulu..." Erusa menurunkan kerah pakaian Khaofang, matanya melebar saat melihat ada bekas kemerahan di leher putih mulus calon menantunya. Bekasnya memang tidak terlalu terlihat tapi ia yakin 100% jika itu adalah bekas cupang dan terlihat masih baru juga.
Tanpa pikir panjang Erusa langsung merobek kaos lengan pendek berwarna putih milik Khaofang dengan kasar. Matanya semakin menajam saat melihat ada lebih banyak bekas cupang dan gigitan di kulit putih mulus lembut kayak pantat bayi calon menantunya, bahkan bekasnya jauh lebih jelas daripada yang pertama tadi.
"Ai- lah, kok ilang?" Tanya Erusa kebingungan.
BRAK!
Erusa segera mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamar mandi yang sudah tertutup. Ah, jadi di sana ternyata anak nakalnya bersembunyi.
Setelah menyelimuti tubuh Khaofang Erusa berjalan cepat menuju pintu kamar mandi yang tertutup itu dan menggedor-gedor pintu dengan brutal sembari berteriak, menyuruh Tan keluar. "KELUAR KAU AI TAN! EMANG SAT KAU YA! KAU APAIN FANG?!" Tanya Erusa penuh amarah.
"GAK ADA MAE! SUMPAH DAH! GAK AKU APA-APAIN BENERAN!" Jawab Tan dari dalam kamar mandi.
"HALAH! GAK USAH ALESAN KAU! KELUAR KAU SEKARANG AI TAN! CEPET KELUAR!" Erusa terus menggedor pintu dan mencoba membuka pintu tapi tidak berhasil karena Tan sudah terlebih dahulu mengunci pintunya.
Sedang di sisi lain, Khaofang tengah sibuk memikirkan cara menyelamatkan calon suaminya. Tidak lama kemudian terpikirkan lah sebuah ide brilian yang pastinya akan berhasil jika ia yang lakukan.
Ide apa itu? Yap! Idenya adalah pura-pura bersin, karena Khaofang tahu saat ia bersin pasti perhatian Erusa langsung tertuju padanya terlebih sekarang ia tidak memakai baju tentu saja Erusa akan langsung melupakan Tan dan beralih padanya.
Khaofang menarik napas dalam-dalam dan...
"Hachi!"
Seketika ruang menjadi hening sesaat sebelum teriakan membahana Erusa kembali terdengar namun kali ini bukan dengan nada marah melainkan khawatir. "FANG! YA AMPUN MENANTUKU!" Erusa segera berlari menghampiri ranjang untuk mengecek keadaan calon menantunya. "Ya ampun, tunggu sebentar ya? Aku ambilin baju dulu." Erusa segera berlari menuju lemari pakaian, memilih baju yang sekiranya hangat untuk Khaofang pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf Karena Aku Buta (TanFang)
RomancePagi itu Tan baru saja bangun dari tidurnya dan hendak turun ke bawah untuk sarapan tapi bukannya makanan yang ia dapatkan malah seorang istri. Dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah.... Calon istrinya buta cok! Awalnya Tan tentu saja menolak kar...