Happy Reading
-----------------------------------------------------------
Sedikit 🔞..
.
.
.
.
.
.Erlangga memasukkan baju jersey miliknya kedalam tas, dia membawa beberapa baju ganti dan parfum.
Ketika dia hendak memasukkan parfum kedalam tasnya, tiba-tiba dadanya terasa sakit, tubuhnya memanas, feromonnya menguar, sedikit tidak beraturan.
Dia terengah-engah, Erlangga mencoba menyetabilkan feromonnya, setelah beberapa saat kemudian dia berhasil menenangkan feromonnya yang berkecamuk, dia memegangi dadanya.
Wajah Erlangga memucat, tatapannya menjadi dingin, keringat dingin menetes dari dahinya, "Sialan, sepertinya aku ..."
...
Sebuah taksi memutar melewati hutan, terdapat sebuah jalan rahasia yang menghubungkan dengan sebuah manor yang sangat besar, bahkan dari kejauhan sudah terlihat begitu megah.
Sopir taksi itu terlihat gugup, apakah itu sebuah rumah atau apa? Kenapa dia baru tahu ada bangunan seperti ini, jauh dari pusat kota, jika itu sebuah mall atau tempat hiburan, atau hotel mengapa jauh dari pemukiman?
Mereka sampai didepan gerbang, pria berambut hitam dengan wajah tampan itu keluar, taksi itu kemudian membelokkan setir, dan melaju pergi.
Pria tampan itu memandang mansion tersebut dengan intens, itu adalah rumahnya yang dia rindukan, dulu ketika dia pergi kemanapun meninggalkan istri dan putranya untuk sebuah misi, dia tidak pernah merasa begitu sedih, tetapi ketika hari itu dia harus melaksanakan tugas yang telah ditentukan untuknya, dan hidup matinya tidak diketahui, dia meninggalkan istri yang dia cintai itu membuatnya begitu sakit, apalagi ketika wanita itu begitu marah untuk pertama kalinya, dia mencoba membujuknya berkali-kali, sampai akhirnya dia melepaskannya, tidak tahu apakah dia masih begitu marah.
Karena itu sudah tengah malam, bahkan gerbang dan tempat berjaga telah sepi, tetapi bukan berarti penjagaan mereka menjadi kendor hanya karena malam, beberapa kamera diarahkan, disetiap sisi.
Seorang penjaga yang mengamati kamera dari CCTV menyeringai, siapa dia? Beraninya menyusup kemansion keluarga Alexander, apakah dia bosan hidup?
Kemudian dia memperbesar wajah pria tersebut, ketika dia melihat jelas wajah itu, wajah penjaga itu terlihat sangat mengerikan seolah melihat hantu, "I-ini ..., T-Tuan?!"
Dia kemudian ketakutan, dia berlari menuju rekan-rekannya yang berjaga diluar, "Seseorang! Ada hantu!"
Penjaga lain terlihat heran, "Hantu? Pak Arif sedang bercandakan? Mana ada hantu?"
Penjaga yang lain juga bingung, wajah Arif terlihat pucat pasi, "A-ada hantu! Arwah tuan Siregar pasti tidak tenang! Dia sedang bergentayangan minta tumbal!"
Penjaga A, "Pak! Jangan ngadi-ngadi pak!"
Penjaga B, "Pak tolong jangan ngada-ngada pak ... Ini malam Jum'at ..."
Arif, "A-Aku ngga ngada-ngada! Kalo ngga percaya liat aja rekamannya!
...
Siregar melangkah kedalam rumah, tidak ada penjaga yang berani menghentikannya.
Seseorang harus tahu dia begitu menakutkan saat marah.
Penjaga yang berada diluar pintu gemetar, dia tercengang begitu banyak, dia tidak dapat membedakan kenyataan ataupun halusinasi, tetapi dia tetapi harus memastikan, bagaimana jika dia seorang penipu?
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bxb]Kingdao🔞[END]
General FictionJafiz tiba-tiba dilecehkan oleh Enigma gila yang bahkan tidak akrab dengannya. Mengapa Alexander yang selalu tidak perduli dengan segala hal begitu perhatian terhadap dirinya? [Tidak banyak konflik] . . . Dari judul udah ada BXB jangan salah lapak! ...