Prolog

246 8 0
                                    

Disebuah ruangan kerja yang terdapat banyak tumpukan kertas
dimana-mana, terlihat ada seseorang
yang sedang melihat ke arah luar
jendela. Orang itu adalah Rimuru Tempest, Raja dari kerajaan Tempest.

Setelah berakhirnya perang Tenma, yang bisa ku lakukan hanyalah mengerjakan kertas-kertas sialan ini karena itu adalah tugas seorang Raja.

Sekarang aku sedang istirahat sebentar karena lelah, walaupun bukan lelah secara fisik tapi mental ku masih mental manusia jangan sampai aku stres hanya gegara kertas yang tidak ada habisnya ini.

'Hmm, melihat anak-anak goblin itu entah kenapa aku ingin mengadopsi satu anak.'

<< Kalau begitu kenapa anda tidak membuat nya saja, master. >>

'Hah? kau lupa aku mahluk spiritual, mana bisa aku mempunyai anak'

<< Maksud saya mencoba membuat nya dengan sedikit energi sihir milik anda >>

'Apa bisa begitu?!'

<< Tentu saja! serahkan semua nya pada saya >>

'Benarkah! Ciel-sensei kau yang terbaik'

<< Heh! >>

" Rimuru-sama, ini saya Shuna "

" Ah! Masuklah Shuna "

" Permisi " Shuna masuk sambil membawa troli yang berisi beberapa camilan.

" Sepertinya anda terlihat sangat bahagia hari ini, Rimuru-sama. Apa ada sesuatu."

" Kau akan segera mengetahuinya "

" Baiklah, saya permisi "

" Yah "

*******

Sekarang aku berada di kediaman pribadi ku yang terletak jauh dari pemukiman. Ciel sudah berhasil  membuat jiwa dari energi sihir serta sedikit energi kehidupan milikku. Sedikit menyakitkan karna yang diambil energi kehidupan dari jiwa milikku, tidak membahayakan karna jiwa ku akan kembali pulih nanti. Ciel mengatakan bahwa membutuhkan waktu untuk mengembangkan emosi miliknya, jadi aku harus bersabar.

Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya dia sudah membentuk kehidupan nya sendiri. Aku sekarang melihat nya, ada gadis kecil berusia sekitar 3 tahun yang mirip dengan ku sedang tertidur lelap dengan wajah damai nya. Dia terlihat sangat lucu dan mengemaskan. Ah! dia bangun, sangat imut! dia menggosok matanya
sambil sedikit menguap. Oh! dia melihat ku.

" Halo, kau mengenalku? "

" hmn, Ah! Mama! "

*crack. Aku merasa ada sesuatu yang pecah didalam diriku.

" M-ma-ma "

" hm? mama? "

" ... "

<< Master >>

" ah! ekhm. Sayang panggil aku ayah "

" ayah?... Papa! "

" yah! benar! panggil aku papa! "

<< kau harus memberinya nama dulu,
Master >>

" kau benar Ciel, nama apa yang harus kuberikan? "

" woah! "

" hm? apa yang kau lihat nak "

" bulan! " sambil menunjuk bulan

" bulan? bu... Itu dia! "

" hm. Papa? "

" bagaimana dengan Moona Tempest, apa kau menyukainya? "

" cuka! "

" baiklah! mulai sekarang namamu adalah Moona, Moona Tempest " Aku mengendong nya dan meletakkan nya di atas kasur.

" baiklah Moona, sekarang kamu harus tidur karna hari masih malam, oke? "

" Oke! "


-Bersambung-



Tempest PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang