Ingatan Tersegel { bag -1 }

12 2 0
                                    

Disebuah ruang tamu, terdapat 4 orang yang terdiam seolah membeku disana. 2 diantara nya adalah gadis dengan wajah dan penampilan kembar namun bertebalikan warna antara hitam dan putih dari rambut dan mata. Mereka melihat gadis didepan mereka dengan perasaan yang bingung bercampur senang menemui sosok didepan mereka saat ini. Didepan mereka adalah gadis berambut biru keperakan dengan mata kuning keemasan yang menatap kedua gadis kembar dengan perasaan yang sangat bingung. Satu yang lain nya adalah gadis(?) yang menatap mereka bertiga dengan sangat kaget sekaligus perasaan khawatir dan takut.

Moona, sedang melihat gadis kembar dihadapan nya dengan sangat bingung.

" Tunggu-tunggu! Apa yang kalian bicarakan sebenarnya? Aku tidak mengingat kalian ataupun pernah bertemu dengan kalian sebelum nya. Apa maksud kalian sebenarnya?! " Tanya Moona.

" Nona, 17 tahun yang lalu kita memang pernah bertemu. Kita bertemu dihari ulang tahun nona yang ke-2 " -??

" Tapi- " -Moona

Seketika, ruangan menjadi sangat sunyi. Perkataan Moona terpotong saat dia mencoba mengingat sesuatu.

" Ulang tahun ke-2.. Aku tidak mengingat nya. Tunggu kenapa aku tidak bisa mengingatnya. Seharusnya aku bisa mengingatnya "

" Moona " -Rimuru

"Ada apa.. Ayah? " -Moona

" Bisa.. kita berbicara sebentar " -Rimuru






" Ada sesuatu yang harus kau ketahui sekarang "



*****



Rimuru POV

' Ciel kita harus bagaimana?! Kenapa harus hari ini?! Apa yang harus ku lakukan sekarang!! '

<< Tenang master, tenang. Seperti nya sudah waktu memberitahu yang sebenarnya kepada Moona. >>

' Tapi- bagaimana jika dia kehilangan kendali dan mengamuk lagi?! '

<< Master, kita tidak akan bisa menyembunyikan nya selama nya. Percayalah hal itu tidak akan terulang lagi. Dulu dia masih sangat kecil, sekarang dia pasti bisa menerima kenyataan nya. Percaya padaku. >>

' ...Baiklah '

Dengan perasaan yang tercampur aduk, aku memutuskan untuk memberitahu nya. Namun sebelum itu aku harus memanggil mereka untuk menghentikan Moona kalau saja ada kemungkinan dia mengamuk kembali, seperti 16 tahun lalu.



{ Kalian bisa mendengarku? }

{ Guy : Rimuru? tidak biasanya kau menghubungi kami seperti ini. Apa terjadi sesuatu? }

{ Ramiris : Itu benar, apa terjadi sesuatu? }

{ Aku ingin mengatakan... Seperti nya sudah saat nya kita memberitahu kebenaran nya kepada Moona }

{ Ruminas : Apa?! Sekarang?! }

{ Guy : Apa kau yakin? Bagaimana kalau dia mengamuk lagi nanti nya? }

{ Karna itu aku menghubungi kalian. Aku ingin meminta kalian membantu ku jika seandai nya Moona kembali mengamuk }

{ Milim : Apa kau benar-benar yakin Rimuru? Dia akan sangat berbahaya jika mengamuk }

{ Aku tahu ini berisiko. Namun kita tidak bisa terus menyimpan nya untuk selama nya }

{ Ramiris : Kau ada benarnya. Tapi... Tetap saja. }

{ Aku akan membawa Moona ke dalam dimensi milik ku. Disana akan lebih aman jika seandainya dia kembali mengamuk }

{ Guy : Baiklah. Kami semua akan sampai setelah 5 menit }

{ Ya. }



Sekarang..



" Moona "

Aku memanggil Moona. Aku berusaha untuk tetap tenang namun, aku tidak bisa mengendalikan suara ku yang sedikit bergetar saat memanggil nya.

" Ada apa.. Ayah? "

Moona menoleh dan menatap ku. Masih terlihat ekspresi bingung di wajahnya.

" Bisa... kita berbicara sebentar "




" Ada sesuatu yang harus kau ketahui sekarang "

Suara ku masih tidak bisa berhenti saat berbicara dengan nya. Aku takut. Takut akan dia yang kembali mengamuk lagi saat mengetahui kebenaran nya.

" ...Baiklah " -Moona








-Bersambung-








Hari ini lebih sedikit seperti biasanya ya?

Karna keadaan ku saat ini lagi sedikit gak enak badan, tidak bisa memikir kan alur lagi dan mentok sampai sini.

Moga jum'at depan bisa memikirkan lebih banyak ide, bae-bae^^





Tempest PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang