Berkemah

31 4 0
                                    

" emmn... huh? " aku terbangun di kamar ku dan melihat ayah yang masih tertidur disebelah ku. Samar- samar ku ingat, kemarin malam disaat walpurgis kemarin aku ketiduran karena mereka semua melakukan perjamuan nya sampai subuh. Setelah itu aku tidak ingat apapun lagi, mungkin ayah membawa ku pulang setelah walpurgis.

karna hari masih pagi apa yang harus kulakukan sekarang? ayah selalu membuat sarapan dipagi hari sebelum aku bangun dan menunggu ku bangun dimeja makan, kalau begitu aku juga akan membuat sarapan karena ayah belum bangun.

perlahan bangun dari kasur supaya ayah tidak terbangun dan keluar dari kamar secara hati-hati supaya tidak mengeluarkan suara. Aku segera pergi kedapur dan melihat bahan apa saja yang ada dilemari atau dikulkas.

" hanya ada telur dan daging, coba ku periksa dilemari atas " mencoba untuk mencapai lemari yang lebih tinggi dari ku.

" tinggi sekali, tidak bisa kucapai. Apa ada sesuatu yang bisa kupakai untuk naik " akupun mencari kesekitar untuk menemukan barang yang bisa digunakan.

" tidak ada bangku atau kursi kecil disekitar sini, apa yang harus ku gunakan sekarang. Ah! " aku segera mengubah wujudku menjadi wujud 'Eve' supaya aku bisa mencapai nya. Wujud 'Eve' itu memiliki tinggi sekitar 150 cm, jadi itu pasti bisa untuk mencapainya.

" hanya ada roti, mentega, dan keju. Kalau begitu aku akan membuat sandwitch saja "

*******

" mnn... ah, Moona? " aku terbangun dikamarnya Moona, kemarin malam dia tertidur dan setelah walpurgis aku membawa nya dan menidurkan nya dikamarnya. Saat aku ingin pergi kekamar ku dia memegang lengan bajuku dan tidak mau melepaskan nya. Akhirnya akupun tidur bersama Moona dikamarnya.

' hawa keberadaan nya sih ada di dapur, apa yang dia lakukan disana? '

aku keluar dari kamar dan menuju dapur untuk memastikan Moona ada disana. Sesampainya didapur, aku melihat ada gadis berusia sekitar 16 tahun berambut biru gradasi ungu tua disana. Itu Moona yang sedang memakai wujud 'Eve' , dia terlihat sedang membuat sesuatu didapur.

Dia terlihat lebih dewasa ketika memakai wujud itu, berbeda sedikit jika dia menggunakan wujud aslinya. Diwujud aslinya dia terkadang terlihat dewasa, walaupun kemampuan berpikirnya seperti wanita dewasa namun sikapnya itu tetap seperti anak-anak pada umumnya. Dia bisa menyesuaikan  perilakunya dengan wujud yang dia gunakan.

" apa yang sedang dilakukan putriku didapur pagi-pagi huh? "

" ayah! aku membuat sandwitch untuk kita sarapan " ucapnya sambil menunjukkan piring berisi beberapa sandwitch yang sudah jadi.

" wah, rupanya putriku bisa memasak ya "

" hehe, aku pernah melihat Shuna-san memasak dan aku mencoba meniru nya. Silahkan dimakan "

" kelihatan nya enak, itadakimasu "

" bagaimana! "

" hmm... ini... sangat enak! "

" benarkah! "

" coba saja kau makan, ini sangat enak kok "

" baiklah itadakimasu "

" bagaimana? "

" enak! " aku sedikit terkekeh melihat nya makan dengan lahap. Aku juga memakan sarapan nya dengan lahap. Moona dulu memang bisa memasak setelah belajar dari Shuna, dan masakannya sangat enak. Dulu dia sering membawakan ku bekal untuk makan siang ku saat bekerja, mungkin saja walaupun ia tidak mengingatnya tapi insting nya tetap ingat apa yang sudah dia pelajari dahulu.

" setelah ini ayah akan pergi ke Ingrasia, apa kau mau ikut? "

" Ingrasia! apa kita akan menemui Alice-nee dan yang lainnya disana? "

" tentu, kita akan menemui mereka bukit yang ada diakademi "

" kalau begitu aku mau ikut ke Ingrasia! "

" baiklah setelah sarapan segera bersiap, kita akan pergi beberapa menit lagi "

" baik! "

*****

" Moon-chan! " -Alice

" Alice-nee! Chloe-nee! " aku segera berlari kearah Alice-nee dan Chloe-nee dan lansung memeluk mereka. Sudah lama aku tidak bertemu dengan mereka semua.

" aku merindukan kalian "

" aku juga merindukan mu " -Chloe

" dan aku yang sangat merindukan mu " -Alice

" apa kita semua akan pergi piknik? "

" kita semua hari ini akan pergi... berkemah! " -Alice

" oh!! " -all

kemudian kami semua pergi kehutan yang ada di Ingrasia. Sesampai di tempat yang bagus untuk berkemah, kami mendirikan dua tenda yang cukup besar untuk kami. Aku, Alice- nee dan Chloe-nee mencari beberapa tumbuhan dan buah yang aman dimakan, ayah dan yang lainnya mencari kayu bakar.

" sensei! kami sudah selesai mencari bahan-bahan nya! " -Alice

" ya! kerja bagus semua! " -Rimuru

" kalau begitu... " -Alice

" saatnya... "

" bermain air!! " -all

" oh!! " -all

setelah itu kami semua mengganti pakaian renang untuk bermain air. Alice-nee dan Chloe-nee memakai pakaian renang yang sama dengan model imut berwarna merah muda dan biru cerah. Aku memakai dress putih tanpa lengan dengan pita kuning, sedangkan ayah memakai pakaian renang gaya anak sekolahan bercorak garis-garis warna biru dan putih.

Aku mencoba membujuk ayah untuk memakai pakaian renang yang sama dengan yang dipakai Chloe-nee dan Alice-nee, dan ayah yang tidak bisa menolak hanya bisa pasrah karna bujukan ku. Kami bermain didanau yang ada disana sambil menangkap beberapa ikan yang berenang.

Malam harinya ayah membakar ikan diatas api ungun yang dibantu Chloe- nee, sementara aku membantu Alice-nee memasak sup jamur. Setelah masakan matang kami makan dengan lahap, setelah itu bermain dan menceritakan cerita seram yang kami punya. Kami juga menyanyikan beberapa lagu dengan gitar punya Gale-nii dan biola yang kubawa, entah kenapa aku sangat suka memainkan biola.

Sampai hari menunjukkan sudah larut malam, aku tidur disatu tenda dengan Alice-nee dan Chloe-nee sementara yang lain nya tidur ditenda yang berbeda. Keesokannya, setelah sarapan kami kembali ketempat tinggal kami masing-masing. Aku dan ayah pulang ke Tempest dengan Rangga, sesampainya di Tempest kami disambut dengan hangat oleh para warga di Tempest.


-Bersambung-

Tempest PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang