5. faktanya

12 1 3
                                    

Pram memanggil pelayan yang sedang membersihkan meja, sontak pelayan itu menghampiri mereka dan memberikan menu makanan. Lyora menatap pelayan itu dengan ekspresi kaget.

What the hell, Mama  Grace?

Lyora terkejut dengan perempuan itu.

Lyora mengambil buku menu dengan tangan yang gemetar, jadi.. Selama ini.. ini pekerjaan Grace itu? Sungguh, Lyora baru mengetahuinya saat ia sudah di tubuh orang lain dan berbeda dunia. Lyora sedikit kecewa dengan dirinya sendiri, ia selama ini tidak tau apa pekerjaan Grace, sungguh mengenaskan. Setelah memesan, Grace pergi untuk memberikan kertas pemesanan. Lyora menatap Grace dengan tatapan sendu, kini Lyora sedikit khawatir dengan kondisi keuangan keluarganya dulu. Dimulai dari rumah yang kosong dah Grace yang bekerja disini. Ananta tiba-tiba memegang paha Lyora yang membuat Lyora memandang Ananta dengan pandangan yang berapi-api.

Marvel hanya pasrah saat melihat kakaknya diperlakukan seperti itu, jika ia mengadu pasti semuanya tidak akan percaya padanya atau bahkan Papanya akan mengusirnya dari rumah karena Marvel lah yang membuat kerja sama perusahaan milik Pram gagal bekerja sama.

“Ananta!” Lyora memelankan nada bicaranya, ia tidak ingin membuat kericuhan disini.

Lyora pun berusaha tenang dengan tangan Ananta yang semakin liar dibawah. Tak lama kemudian makanan tiba, kali ini bukan Grace yang mengantarkan pesanan. Semua anggota keluarga makan dengan nikmat dan santai.

Garpu Lyora terjatuh di lantai, jadi mau tidak mau ia harus mengambil garpu itu. Alangkah terkejutnya Lyora saat ia melihat sendiri dengan mata kepalanya, kaki Cyla sedang merayu kaki Sadipta. Oh shit, Sadipta tampak menikmati permainan Cyla. Baru juga akan memberitahukan Pram jika Cyla berselingkuh, Lyora melihat tangan Angeline yang mengelus paha Pram begitu pula dengan Pram.

“Aelah, baru juga mau ngasih tau eh.. taunya saling selingkuh-selingkuhan. Muak gue sama drama-drama kayak gini.” Gumam Lyora setelah itu duduk kembali ke posisinya semula dan menatap orang tua Ananta dengan tatapan yang aneh. Ananta pun langsung memecahkan lamunan Lyora.

“Lyora, Lo kenapa?” Tanya Ananta.

Lyora hanya menggelengkan kepalanya, ah.. untuk saat ini Lyora hanya menganggap Marvel adalah satu-satunya orang yang waras disini. Marvel menatap kakaknya dengan tatapan yang khawatir, ia takut jika kakaknya akan diperlakukan tidak sopan oleh laki-laki yang sama sekali tidak mengenalnya, begitu pula dengan Marvel, ia malas harus berkenalan dengan orang yang pernah menghancurkan kakaknya.

***

Seusai makan malam berakhir mereka semua pulang kecuali Lyora dan Ananta yang sedang ingin didekatkan kedua orang tuanya.

“Tinggal 2 bulan lagi Lo milik gue sepenuhnya Lyora.” Ucap Ananta.

“Oh shit, itu gak akan terjadi.”

~Flashback on~

“Oh iya, bagaimana jika Ananta dan Lyora bertunangan satu bulan kedepan?” Ucap Angeline dengan enteng, oh sungguh lah tante-tante ini.

“Ide bagus.” Jawab Pram.

Marvel tampak tidak senang dengan orang tuanya yang terus-menerus membohongi Angeline dan Sadipta. Begitu pula dengan Lyora yang tidak suka berkumpul dan ditanya-tanya dengan pertanyaan yang menurut Lyora itu tidak penting.

“Kamu suka kan Lyora jika pertunangan kamu diadakan 1 Minggu lagi?” Tanya Sadipta.

‘Halah, apala ni manusia.’
Batin Lyora.

Lyora hanya memutar kedua bola matanya malas dan itu membuat Cyla dan Pram menatap putrinya itu dengan tatapan tajam. Kini barulah Lyora sadar saat ia bertemu dengan Lyora yang asli, ia hanya berbicara soal anggota-anggota GROOVE dan Marvel. Sama sekali Lyora yang asli tidak punya inisiatif untuk menceritakan tentang Cyla dan Pram.

Playing With Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang