6. pacar

8 1 1
                                    

..
Keesokannya Lyora dan Marvel datang kesekolah seperti biasanya, namun kali ini dengan wajah Lyora yang lebam di pipi kanannya dan luka di ujung bibir yang membuat bibirnya berdarah. Ah.. anak itu, memanglah, ia suka mencari masalah, apalagi soal pertempuran, ia nomor satu diantara lainnya.

~flashback on~

Bukannya Lyora langsung pulang ke rumah setelah diantar Ananta untuk pulang, ia malah pergi ke markas GIRLX yang berada tak jauh dari SMA DANSENS, sebelum itu juga Lyora mengganti pakaiannya dan membuangnya. MARKAS GILRX.Disanalah seluruh anggota GIRLX berkumpul menjadi satu, disebuah gedung tinggi, luas, dan terlihat sudah tidak terpakai. Lyora melangkahkan kakinya masuk dan disambut seluruh anggota GIRLX.

GIRIZELLYNATHASA, satu nama yang terpajang di dinding gedung itu langsung Lyora cabut dan menggantinya dengan identitasnya yang sekarang, LYORA ALEXANDRA RUBYJANE, ya, nama itu.

“Lyora, anggota  CHERRLY mau nyerang kita. Apa kita mundur?” Tanya Elly- salah satu anggota GIRLX.

Lyora terkekeh dan menatap Elly.
“GIRLX mundur? Enggalah, kita maju.” jawab Lyora yang disoraki seluruh anggota GIRLX.

Tak lama kemudian suara motor datang dengan kencang dan mengelilingi gedung itu. Visi misi mereka adalah saling menghancurkan markas dan membubarkan gang yang menurut mereka mengancam posisi pertama mereka.

Kini mereka harus menghadapi GANG CHERRLY dengan cara kekerasan, adegan pertengkaran itu hanya anggota GIRLX dan GANG CHERRLY yang tahu, selain itu tidak. Mereka terus berkelahi dengan cara yang keras.
~flashback off~

“Kak. Gapapa pipinya?” Tanya Marvel khawatir dengan kakaknya itu, kini ia sudah tahu soal Lyora yang masuk ke dalam GIRLX dan ia berjanji tidak akan membongkarnya di Cyla dan Pram.

Lyora menjawabnya dengan gelengan kepala yang mengartikan ia tidak apa-apa. Marvel pun masuk ke dalam kelasnya dengan perasaan yang tidak karuhan, 2 laki-laki datang dengan membawa botol minuman dan akan menyiram Marvel.

“Siap-siap dapet hukuman ini Marvel.” Ucap salah satu lelaki  dengan pede dan akan menyiram Marvel yang tampak ketakutan. Namun sebelum air itu terjun di tubuh Marvel, Lyora lebih dulu menarik tangan Marvel untuk berdiri di belakangnya.

“Kalo mau berani tuh sama lawan yang pas. Jangan nindas orang kayak gini.” Ucap Lyora pada kedua orang itu sekaligus adik kelasnya.

Erlangga, Fardan – adik kelas Lyora sekaligus teman Marvel pun menunduk merasa bersalah setelah dimarahi kakak kelasnya itu.

“Maaf kak, tapi dia duluan.” Ucap Erlangga sembari menunjuk ke arah Marvel.
Lyora pun menghadap ke Marvel dan akan menanyakannya.

“Marvel sebelum ini ngapain aja?” Tanya Lyora ke Marvel.

“Marvel cuma – oke, waktu Marvel dikejar sama mereka Marvel, dan Marvel gak sengaja mukul Erlangga dan buat kita akhirnya berantem bertiga dan akhirnya kita gak ikut jam pelajaran. sampe kita bertiga dihukum sama guru.” Jawab Marvel

Flashback on

“Kak! Bantuin Marvel.” Ucap Marvel kepada Kakaknya yang sedang memakan mie ayam.

“Emang kenapa?” Tanya Lyora.

Dua orang laki-laki mengejar Marvel yang membuatnya berlarian menjauh dari Lyora, Viona dan Canna.

Marvel berlarian menjauh dari hadapan kakaknya, ia malah tak menemukan jalan lain, Marvel hanya melihat kebun dan pepohonan yang banyak. Marvel, Erlangga dan Fardan masuk ke dalam kebun belakang sekolahnya.

“Gara-gara Lo nih Vel.” Ucap Erlangga sebal karena ia ikut tersesat.

“Kalo dari awal Lo gak deket-deket sama Vellyne ini semua gak akan terjadi Vel.” Ujar Fardan.

Playing With Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang