Far Away

399 31 0
                                    

Iqbaal memasuki kamarnya dengan wajah berseri-seri. Ia menjatuhkan tubuhnya ke kasur kesayangannya dan merogoh saku celananya untuk mengambil handphone. Membuka aplikasi handphone yang akhir-akhir ini jarang ia gunakan.

Ia mengetik id seseorang yang kelihatannya alasan ia senyum-senyum sendiri malam ini.

/LINE\

Iqbaal : Hai
Adiba : Hai
Adiba : Kenapa baal?
Iqbaal : Nggak, cuma pgn kenal lo lebih dalem HAHAHHHA
Adiba : OHAHHHA iya :)
Iqbaal : Besok ada acara gak?
Adiba : Gak ada sih
Iqbaal : Jalan yukk :D
Adiba : Kemana?
Iqbaal : Surprise deh bsk gue kasih tau ya
Adiba : Ya udah, gue mau beres2 dulu nih
Iqbaal : Iya, good night yah!
Adiba : Too

***

(nama kamu) masih setia menatap layar laptopnya dengan tajam. Merangkai kata demi kata. Tik tok tik tok tik tok suara jarum jam mengiringi malamnya.

Tring
Tring
Tring

"Apaan sih ganggu banget!" Dengan malas (nama kamu) mengambil handphonenya yang berada di sampingnya.

(nama kamu) membulatkan matanya ketika melihat nama yang tertera di notification handphonenya, Iqbaal. Ia membacanya dengan hati-hati.

/Line\
Iqbaal : (nam....)!!!
Iqbaal : Lo tau gak?
Iqbaal : Besok gue jalan sama adiba!!
(nama kamu) : Bagus dong
Iqbaal : Lagi pms ya?
(nama kamu) : Ga
Iqbaal : Knp sih cuek gini
Iqbaal : Gak seru tauu
Iqbaal : (nam..)!! Lo kenapa sih

Pett

(nama kamu) mematikan handphonenya. Ia menghirup napasnya lalu mengeluarkannya lagi. Gadis cantik ini kembali memikirkan apa yang terjadi pada hati kecilnya ini.

Jujur, ia sangat bingung. Apa mungkin.. ia mencintai sahabatnya itu? Ya.. mungkin..

***

"Kenapa sih (nama kamu), orang lagi curhat." Iqbaal tak habis pikir dengan tingkah sahabatnya itu. Ia menengok jam dinding di kamarnya, pukul 10.45 WIB. Cukup malam untuk tidur.

Malam ini cukup dingin, Iqbaal menyelimuti tubuhnya rapat-rapat dan terjun ke alam mimpinya.

***

"(nam..)!" Di tengoknya laki-laki yang memanggilnya. "Eh, kak. Tumben nggak pergi sama kak Alena?"

"Enggak, dia lagi ke rumah neneknya di Bogor. Lo sendiri? Biasanya Iqbaal main ke sini." (nama kamu) yang sedang asyik menonton film di laptopnya pun tersentak dan langsung menatap kakaknya.

Kak Bima, kakak (nama kamu). Ia heran, apa adiknya yang cantik ini berantem sama Iqbaal? "Ah, enggak enggak. Dia lagi ada acara makanya gak main. Kenapa? Kakak kangen yah?" (nama kamu) tersenyum geli.

"Dooooorrr!!!" Tiba-tiba adik kecil (nama kamu), Kaka mengagetkan keduanya dan langsung duduk di kasur bersama kedua kakaknya. "Ishhh, nyebelin banget sih lo!" (nama kamu) mencubit pelan lengan adiknya itu. "Tau tuh, bikin jantungan aja!"

"Hahahahhha, ya maaf kak. Abis serius amat kalian ngomongnya." Dia langsung beralih melihat layar laptop milik (nama kamu), kebetulan film yang (nama kamu) tonton adalah film kesukaanya juga.

"Gue ikut nonton dong. Kemaren ketinggalan di bioskop hehe." Kaka nyengir silih berganti melihat kedua kakaknya. "Iya-iya. Sini-sini." (nama kamu) merangkul adik laki-lakinya itu di susul kakak pertamanya.

***

Tring

/Line\
Iqbaal : Gue di depan nih, keluar
Adiba : Ok

Adiba tersenyum melihat pesan yang ia terima pagi ini.

"Mamah, Adiba pergi dulu ya." Adiba menghampiri mamahnya di dapur yang sedang membuat kue kering kesukaan anak-anaknya.

"Iya, sama siapa sih? Kayaknya seneng banget." Pertanyaan mamahnya membuat dia mengembangkan senyumnya. "Sama sahabat aku lah." Adiba nyengir karena sedang salah tingkah.

"(nama kamu) yah?"

"Bukan sih. Yaudah pokoknya nanti kalo udah pulang aku ceritain ke mamah ya. Assalamualaikum." Adiba mencium tangan kanan mamahnya dan langsung pergi setelah mendapat anggukan dan balasan salam darinya.

***

"Mau kemana, Baal?" Adiba memecah keheningan di antara mereka berdua. Iqbaal menengok ke arah Adiba dan tersenyum. "Tenang aja, pasti lo suka." Iqbaal masih tersenyum sambil menyetir mobilnya. Hari ini memang Iqbaal sengaja memakai mobilnya yang sangat jarang di pakainya, agar lebih romantis katanya. Entah kenapa hari ini ia terlihat begitu semangat.

"Emang jauh ya?" Adiba kembali bertanya kepada Iqbaal. "Nggak, bentar lagi nyampe kok." Iqbaal kembali mengembangkan senyumnya.

Tampaknya Adiba menikmati perjalanannya. Iqbaal bisa melihat itu karena daritadi Adiba masih setia menemaninya ngobrol. Biasanya kalau sama (nama kamu) pasti dia udah tidur, Iqbaal terkekeh sendiri mengingat sahabatnya itu.

***

"Bosen nih, kalian nonton aja sendiri. Gue mau jalan." (nama kamu) segera beranjak dari tempat tidurnya. "Mau kemana lo dek?" Tanya Kak Bima yang masih sibuk menonton film bersama adik paling kecilnya itu.

"Paling ke danau." Dia sibuk mengobrak-abrik lemarinya memilih baju yang cocok ia kenakan. "Gue ikut deh, bosen juga lama-lama." Kak Bima beranjak pergi ke kamarnya dan mengganti bajunya.

***

"Yah, Bu! Kita mau jalan nih pamit ya." Ucap kakak (nama kamu).

"Iya, hati-hati jangan lupa makan!" Ucap Ayah (nama kamu).

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.."

***

"Naik motor aja ya kak! Sambil liat-liat hehe." (nama kamu) nyengir dan langsung mengambil helmnya.

"Iya.."

Looking for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang