Salsha terkekeh. "Hahaha, biasalah." Lalu pergi menuju kamar mandi.
***
Ckrek
(nama kamu) yang sedang membereskan kamarnya pun sontak menoleh ke arah pintu.
Didapatinya Iqbaal yang sedang berdiri menyengir dan menggaruk-nggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ngapain sih?" (nama kamu) berkacak pinggang menunggu jawaban Iqbaal. "Masakin dong, laper nih." Iqbaal menyengir lalu menoleh ke arah kamar mandi karena ada yang memanggilnya.
"Baal, ngapain lo disini?" Ucap Salsha ketus. "Mau minta masakin calon istri gue. Lo ngapain?" Ucap Iqbaal tak kalah sewot. "Ya gue kan nginep dirumah (nama kamu), so ini juga kamar gue kan?" Salsha tersenyum puas.
"Hah? Bisa gitu ya? Eh, by the way tahu nggak beberapa tahun lagi ini juga bakalan jadi kamar gue juga tau!" Ucap Iqbaal tersenyum lebih puas dari Salsha.
"Idih! Ngarep banget sih! Kalo gak ada Adiba ke (nama kamu) kalo ada Adiba (nama kamu) dilupain!" Salsha menghentakkan kakinya kasar lalu melipat tangannya di depan dada.
(nama kamu) tersenyum hambar lalu kembali membereskan kamarnya. "Tapi calon istri gue sebenernya tuh cuma (nama kamu) Sal!" Iqbaal memang orang yang suka melucu.
"Alesan!"
"Masa?"
"Iya!"
"Bodoo! Hahahahahha"
"Lo tuh nyebelin ya!"
(nama kamu) masih sibuk membereskan kamarnya, ia tak mau terlibat dalam perdebatan yang errrr sangat tidak berguna.
***
Ting tong
Suara bel rumah (nama kamu) berbunyi dan menghentikan perdebatan antara Iqbaal dan Salsha. "Pasti cowok gue tuh!" Salsha langsung berlari menuju lantai bawah.
"Jadi dimasakin kan guenya?" Ucap Iqbaal dengan wajah tanpa dosa. (nama kamu) mengangguk sambil memainkan handphonenya.
"Lo mau di masakin apaan?" Ucap (nama kamu) melihat Iqbaal yang sekarang duduk disebelahnya. "Apa aja deh, gue pasti suka kok kalo yang masak itu lo." Ucap Iqbaal tersenyum sambil mencuri pandang melihat handphone (nama kamu).
Dengan langkah cepat (nama kamu) menjauhkan handphonenya lalu menjulurkan lidahnya.
"Nyebelin!" Iqbaal mengerucutkan bibirnya membuat (nama kamu) terkekeh. Sahabatnya ini memang seperti anak kecil, menyebalkan tapi lucu, batinnya.
***
Sehabis makan, mereka berkumpu l di ruang keluarga (nama kamu)."Ngapain lo di kerumah gue?" Ucap Iqbaal yang duduk di depan Aldi. Sontak semua terkejut dan menghadap Iqbaal. "Hah? Rumah lo?" Ucap Aldi tertawa.
"Iyalah, calon rumah mertua gue!" Ucap Iqbaal sembari memainkan remote tvnya. "Bukannya maunya sama Adiba ya?" Ucap (nama kamu) tertawa palsu.
"Hahahahaha, mampus lo!" Ucap Salsha tertawa sinis sambil memakan snacknya. Iqbaal mengerucutkan bibirnya. "Oh iya gue telpon adiba ah, suruh kesini." Ucap Iqbaal yang langsung mengambil handphonenya.
/Telepon\
Adiba : Assalamualaikum, hallo baal? Ada apa?
Iqbaal : Lo bisa kerumah (nama kamu) gak?
Adiba : Bisa, ada apa sih?
Iqbaal : Enggak gapapa..
Adiba : Ok, Assalamualaikum
Iqbaal : Waalaikumsalam***
"Gimana dia mau?" Tanya Aldi yang duduk santai di karpet bersama Salsha.
"Lo jadi nembak dia gak sih?" Tanya (nama kamu) pelan tapi masih terdengar jelas.
"Iyalah, kenapa? Tenang aja gak ada yang gantiin posisi lo di hati gue kok tetep yang nomor 1." Ucap Iqbaal terkekeh.
"Basi tau gak!" (nama kamu) tertawa mendengar ucapan Iqbaal. Salsha dan Aldi hanya bisa menggelengkan kepalanya, tak paham kepada jalan pikiran Iqbaal.
"Apa gue tembak sekarang aja ya?"
Deg!Suasana menjadi hening, (nama kamu) gadis itu sedang berusaha menelan ludahnya sendiri. Dadanya sesak, wajahnya memanas.
Salsha, dia tidak bisa apa-apa. Dia tidak berhak melarang Iqbaal, apalagi tanpa alasan seperti ini.
"Ya udah gue telpon temen-temen dulu ya." Ucap Aldi bersemangat. Salsha ingin sekali memberi tahu Aldi sekarang juga tapi itu sangat tidak mungkin, pasti kedua sahabatnya curiga, pikirnya.
***
/Pesan\
Adiba : Baal, maaf ya gue agak terlambat harus nganterin mamah ke belanja dulu hehehe
Iqbaal : Iya gak papa kok***
"Baal jadi nanti waktu dia dateng lo bawa balon trus langsung nyatain ya." Ucap Kiki yang sudah berada di rumah (nama kamu).
(nama kamu) sedang sibuk memasak makanan untuk makan siang mereka di bantu oleh Salsha.
"(nam..), ini piringnya gue taruh sini ya." Ucap Salsha sedikit berteriak sambil meletakkan piring di atas meja makan. "Iya, ambilin garam di lemari dong, Sal habis nih." Ucap (nama kamu).
***
"Baal, dia dateng tuh lo harus stay disini ya? Biar (nama kamu) yang bukain pintu depan." Bastian meninggalkan Iqbaal seorang diri di taman belakang rumah (nama kamu).
***
Ckrek
"Hai, Dib!" (nama kamu) tersenyum kikuk lalu mempersilahkan Adiba masuk. "Lo udah di tunggu tuh di belakang.." Ucap (nama kamu) sedikit menahan sesuatu yang mungkin akan keluar dengan cepat.
"Ditunggu siapa?"
"Udah pokoknya lo pake ini dulu." (nama kamu) memberikan sehelai kain untuk menutup mata Adiba.
"Buat?" Adiba merasa bingung saat ini. "Udah percaya sama gue, ok?" (nama kamu) tersenyum tipis lalu memakaikannya.
***
"Udah sampe belum?" Tanya Adiba yang penasaran. "Udah kok, gue buka ya?" Adiba mengangguk dan...
1
2
3
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Looking for You
FanfictionPergilah sesukamu. Jika kamu di takdirkan berjodoh denganku. Sejauh apapun kakimu melangkah. Kamu pasti akan kembali ke titik awal. _______ Aku tahu bahwa hati akan selalu berlabuh entah kamu atau di manapun itu. _______ Copyright ©2015 mrchhpsr