"Gimana? Enak gak?" Kali ini (nama kamu) memasak nasi goreng, ya karena menurutnya itu adalah masakan yang paling mudah dimasak.
Iqbaal mengangguk lalu kembali melahap makanannya, mungkin ia terlalu lapar.
(nama kamu) tersenyum melihat Iqbaal menikmati makanan buatannya.
***
/Line\
Salsha : Aldi, masih penasaran sama yang tadi kan?
Aldi : Iya, emang ada apa?
Salsha : Tapi ini gabisa diomong lewat chat di..
Aldi : Kenapa emangnya?
Aldi : Kayaknya serius banget?
Salsha : Pokoknya besok kamu kerumah (nama kamu) ya
Aldi : Hah?
Salsha : Aku nginep dirumahnya
Aldi : Oh iya (read)***
Salsha mengendus-ngendus sebentar lalu berjalan keluar kamar. 'Bau apaan nih?' Batinnya.
Salsha menuruni anak tangga satu persatu, terdengar suara cekikikan dari arah ruang makan. Dengan langkah mantap Salsha memberanikan diri untuk kesana, padahal sebenarnya ia tahu bahwa itu adalah kedua sahabatnya.
"Oh jadi gitu ya.. Lo bela-belain masak buat Iqbaal?" Salsha memprotes kelakuan (nama kamu) yang selalu menuruti Iqbaal. "Emang kenapa sih? Dia kan my future wife haahha." Iqbaal merangkul (nama kamu) disampingnya dan (nama kamu) tersenyum kikuk.
Ck
Salsha hanya berdecak lidah melihat kelakuan Iqbaal, apa ia tidak kasihan dengan (nama kamu). "Eh, ibu lo mana (nam..)?" Tanya Salsha duduk didepan (nama kamu). " Nggak tau, tadi keluar sama papah, adek ikut dan kakak nyusul tadi." (nama kamu) membereskan piring bekas Iqbaal makan tadi.
"Gue mau nyampein salam Bunda gue.." Ucap Salsha sedih. "Ya besok kan bisa, Sal." Ucap (nama kamu) sambil memberikan Iqbaal dan Salsha minum. Salsha hanya mengangguk lalu meminum air jeruk yang diberi (nama kamu).
Tring
"Siapa tuh, malem-malem lagi." Ucap Iqbaal kesal, ya walaupun Iqbaal hanya berprofesi sebagai sahabat (nama kamu) tapi dia selalu over protektif kepada laki-laki yang mendekati (nama kamu), memang aneh. Tapi ya itulah Iqbaal.
/Pesan\
Ibu : Sayang, ibu sama ayah,adek,kakak, mau nginep di rumah nenek. Kamu dirumah gak papa kan? Iqbaal ada kan? Kalo nggak telpon dia suruh nemenin ya..
(nama kamu) : Iya bu, Iqbaal ada kok, Salsha juga nginep sini. Besok udah pulang kan?
Ibu : Udah****
"Siapa sih serius amat." Salsha merebut handphone yang dipegang (nama kamu). "Ibu." Salsha mengeja nama yang tertera di handphone (nama kamu). "Hahaha gue kira siapa. Emang kenapa?" Iqbaal benar-benar aneh.
(nama kamu) berjalan menuju ruang keluarga lalu menoleh ke belakang. "Mau nonton gak? Gue liat tadi kak Bima beli kaset baru." (nama kamu) kembali melangkahkan kakinya.
Salsha langsung berlari kecil mengikuti (nama kamu). "Gue ambil snack di kulkas ya (nam..)". Ucap Iqbaal dan langsung berlari menuju dapur.
***
"Eh gilak kok serem sih."
"Aaaaaaaaaa!!!!!!!!!!"
"Bantal mana bantal?"
"Plis plis plisssss!!!!"
"Hwaaaaaaaaa!!!!"
Ya seperti itulah jeritan yang terdengar, mereka sedang menonton film horror yang sepertinya sangat menakutkan.
***
"Hah gilak! Gue takut nih tidur sendiri. Gue tidur sama kalian ya?" Iqbaal memelaskan wajahnya. "Apa? Gak bisa gak bisa. Mana boleh!" Ucap (nama kamu) sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Iqbaal.
"Plis, gue gak bakal ngapa-ngapain kalian kok." Ucap Iqbaal sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya bersamaan sehingga membentuk huruf V.
"Ya ampun, Baal lo tuh cowok!" Salsha menghentak-hentakkan kakinya, kesal kepada Iqbaal. "Gue janji gak bakalan ngapa-ngapain lo!" Keukeuh Iqbaal.
"Tetep gak boleh!" Tanpa disadari mereka sudah berada di ambang pintu kamar (nama kamu).
Brakk
Pintu ditutup dengan kasarnya. "Aelah plis gue takut nih!" Iqbaal menggedor-gedor pintu dengan keras.
"Gamau!"
"Kasihani gue lah."
"Bodoooo!"
"Baal belakang lo!"
"Aaaaa! Apaan sih lo!"
"Izinin gue masuk kek!"
"Lo mau tidur di sofa?"
"Terserah lo pokoknya gue gak mau di luar sendirian! Cepet bukain!"
Ckrekk
"Kyaaaaaaaaa!" Iqbaal menjerit ketakutan lalu lari masuk ke dalam kamar (nama kamu). "Hahahaha gitu aja lo takut, ini gue Salsha!" Penampilan Salsha memang menakutkan, dia memakai baju tidur berwana putih, rambutnya terurai dan ia memakai masker.
"Nyebelin tau gak!" Iqbaal berjalan menuju sofa dan merebahkan tubuhnya. "Nih selimut sama bantalnya." (nama kamu) melemparkan bantal dan selimut lalu kembali ke ranjangnya. "Sal, lo mau tidur pake masker?" Ucap Iqbaal yang sepertinya masih takut.
"Ya enggaklah!" Salsha masih duduk didepan meja rias (nama kamu) sambil memainkan handphonenya.
***
"Gue mandi dulu ya." Ucap (nama kamu) dan langsung pergi ke kamar mandi.
Salsha hanya
mengangguk lalu kembali menatap layar handphonenya./Line\
Aldi : Pagi sayang
Salsha : Pagi Al..
Aldi : Aku jadi jemput kamu di rumah (nama kamu)?
Salsha : Iya
Salsha : Eh aku lupa di
Aldi : Apanya?
Salsha : Kemaren aku belum nanya ke (nama kamu)
Salsha : Kan niat aku nginep disana mau ngewawancarai (nama kamu)
Aldi : Ya nanti kamu ajak dia ngomong lagi
Salsha : Ok, udah dulu ya
Salsha : Mau mandi hehe
Aldi : Ok sayang***
"Lo kenapa sih senyum-senyum mulu daritadi!" Ucap (nama kamu).
KAMU SEDANG MEMBACA
Looking for You
FanfictionPergilah sesukamu. Jika kamu di takdirkan berjodoh denganku. Sejauh apapun kakimu melangkah. Kamu pasti akan kembali ke titik awal. _______ Aku tahu bahwa hati akan selalu berlabuh entah kamu atau di manapun itu. _______ Copyright ©2015 mrchhpsr