4I Sekolah

33 1 0
                                    

~Happy Reading~

Deg

Deg

Jantung mereka berdegup kencang, setelah itu dibuat melongo melihat apa yang terjadi di kamar Aira. Bagaimana tidak melongo jika kotak musik klasik seharga puluhan juta terpecah menjadi dua bagian, apa tidak menangis mereka.

Aira menatap keluarganya yang dapat ia lihat wajah mereka sangat syok, ia menjadi merasa sangat bersalah sekarang.

"Maaf mom, dad, bang ini tadi ga sengaja," kata Aira penuh penyesalan.

Mereka menghela nafas, mereka menebak pasti ini kecerobohan Aira lagi. Mereka sudah hafal karena ini bukan hal pertama lagi bagi mereka. Dulu seluruh rumah juga hampir terbakar karena Aira lupa mematikan kompor untung asisten rumah tangganya melihat jadi segera memadamkan ketika apinya masih kecil.

Mommy Airin berjalan mendekat, ia memegang tangan putrinya untuk melihat keadaannya, "Kamu gapapa? Ada yang terluka?" tanya mommy Airin khawatir.

"I am okey mom," balas Aira menenangkan.

"Syukurlah lain kali kamu harus lebih hati-hati lagi okey?" kata mommy Airin memperingatkan.

"Tentu mom," jawabnya.

"Tentu tentu mulu tapi besok di ulangi lagi," celetuk Kenzo sarkas.

"Abang ga boleh gitu ke adeknya," celetuk daddy Andre menengahi.

"Iya maaf bang, janji deh ga gini lagi," ucap Aira meyakinkan mereka semua.

"Hm," balas Kenzo singkat.

"Ya sudah mending kalian berangkat sekolah sekarang supaya ga telat, masih ada lima belas menit menit sebelum pintu gerbang sekolah ditutup," ujar daddy Andre tidak terbantahkan.

Seketika wajah Aira ceria kembali setelah beberapa menit lalu murung, ia sangat ingin sekolah hari ini. Aira berjalan penuh semangat mengambil tas di atas meja belajar dan menyalimi kedua orang tuanya lalu disusul Kenzo dibelakangnya.

Mereka berdua berjalan menuju garasi, di mana motor sport hitam milik Kenzo sudah siap menunggu mereka.

Kenzo membuka pintu garasi dan tersenyum kepada Aira, "Semangat banget mau sekolah, udah siap banget nih?" tanya Kenzo kepada adiknya.

Aira mengangguk sambil tersenyum balik. "Siap banget dong bang," jawabnya dengan penuh riang.

Mereka berdua berjalan mendekati motor tersebut. Kenzo mengambil dua helm dari rak di dinding garasi.

"Jangan lupa pakai helm dulu, keselamatan nomer satu," katanya sambil mengulurkan salah satu helm ke Aira.

Aira menerima helm itu dan segera memakainya. Setelah memastikan semua aman, Kenzo naik ke atas motor dan menyalan mesin motornya lalu disusul oleh Aira yang naik di jok belakang Kenzo. Suara deruman mesin motor membelah kota Bandung, jalanan pagi ini tidak terlalu macet dan mereka bersyukur akan hal itu.

Hanya butuh waktu sepuluh menit kini adik kakak itu sudah sampai di parkiran SMA Merah Putih. Aira turun dari motor sport hitam milik Kenzo dan menyerahkan helmnya kepada kakaknya itu. Aira merapikan rambutnya yang berantakan karena efek memakai helm tadi, melihat adiknya yang terlihat kesusahan merapikan rambutnya Kenzo berinisiatif membatunya.

AKSAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang