2| kangen

6K 172 22
                                    

~happy reading~

"Tante?!"
"Aira?!"

Sedangkan keluarga Aira dibuat melongo dengan kedatangan Aira tiba tiba.

"Tante Livia kan? bundanya Aksa?" tanya Aira memastikan.

"Iya, manggilnya kok tante sih ra?" protes Bunda Livia.

"Ooo iya bunda, Aira lupa hehehe," ucap Aira sambil cengengesan.

"Sini bunda peluk!!" lalu mereka berpelukan tanpa menghiraukan tatapan dari keluarganya.

***
Beberapa orang memasuki kediaman keluarga Pratama termasuk bocah laki laki berwajah datar dibarisan paling belakang. Ia adalah putra keluarga Bagaskara.
Terlihat gadis kecil dengan rambut hitam kecoklatan sedang mengintip orang orang tersebut. Ketika sedang asik mengintip tiba tiba mommynya memanggilnya.

"Aira sini," panggil mommynya lalu Aira dengan langkah pendeknya berjalan ke arah mommynya.

"Oh ini anak kamu Airin? Cantik ya," puji bunda Livia.

"Ah kamu bisa aja anak kamu juga ganteng kok," ucap momy Airin.

"Kamu namanya siapa cantik?" tanya Livia sambil berjongkok di depan gadis kecil itu.

"Aila tante," jawabnya dengan bahasa lucunya.

"Oh Aira, kalau manggil jangan tante ya bunda aja terus kalau manggil om ayah aja biar sama kayak Aksa," ucap Livia sambil menunjuk putranya.

Sedangkan yang ditunjuk malah memasang wajah datarnya.

Dan sejak itu Aira memanggil Rian dan Livia dengan sebutan ayah dan bunda.

***

"Ekhem!!" sahut mommy Airin ketika Livia dan Aira selesai acara berpelukan.

Mommy Airin mendekat ke Aira lalu menjewer telinga putri bungsunya sambil berkacak pinggang, "Bagus ya pulang ga bilang-bilang hmm."

"Ampun mom, Aira ga gini lagi deh janji," kata Aira menenangkan mommy Airin dan berharap agar jeweran di telinganya di lepaskan.

Mommy Airin melepaskan jeweran ditelinga anaknya dan menatap datar putrinya, "Jelasin!" katanya tak terbantah.

"Sebelumnya Aira minta maaf ya kalau pulang nggak ngabarin dulu, janji deh nggak bakalan diulangi lagi," ucap Aira menatap kedua orang tuanya sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengah dan tak lupa mengeluarkan puppy eyesnya jurus andalanya.

"Oke kali ini daddy maafin kamu tapi jangan diulangi lagi oke?" sahut dady Andre.

"Siap capten," sambil tangannya memberi hormat.

Mommy Airin menatap putri bungsunya dengan kerinduan. Jujur ia tak bisa berlama-lama marah dengan putrinya ini.

"Ya ampun Aira mommy kangen kamu banget, tadi kesini sama siapa? Jam berapa tadi berangkat? Naik apa?" cerocos Airin setelah beberapa saat terdiam. Runtuh sudah marahnya. Jujur sebagai ibu rasa rindunya lebih besar daripada rasa marahnya.

"Satu satu nanyanya mommy!! Pertama Aira juga kangen mommy pakek banget malah, kedua tadi Aira kesini sendiri, ketiga tadi pagi, keempat naik pesawat," jawab Aira panjang lebar lalu memeluk tubuh mommy Airin.

"Oh iya Aira juga kangen daddy," lanjut Aira memeluk tubuh daddy Andre.

"Ekhem, ya udah saya pulang dulu ya pak Andre dan jangan lupa mampir ke rumah bunda ya ra," pamit bunda Livia.

AKSAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang