04 - Merubah Panggilan

231 26 29
                                    

Sepanjang malam Riku terus menenangkan Yushi yang terus menangis dengan sikap yang penuh kelembutan dan bahkan terus meminta maaf kepadanya sampai Yushi tertidur, setelah pagi tiba dan Yushi terbangun Yushi hanya diam di tempat tidurnya melamunkan tentang Riku yang aneh itu dan juga tiba-tiba saja Yushi terpikirkan cerita tentang Riku yang Ryo ceritakan kepadanya semalam.

"Ck aneh banget sih tu orang, kadang lembut kadang kasar kadang normal kadang gila ihh gaabis pikir deh gue sama om om Yakuza itu." Ucap Yushi

"Kata si adenya om Yakuza itu dia itu dulu lembut?? Beneran apa? Ihh ko gue jadi penasaran sih! Tapi semalem gue juga ngerasa sikap dia itu beda dari biasanya kaya biasanya tuh dia ya emang lembut romantis tapi gila gitu, kalo semalem kaya orang bener dia... Ahh tau lah bomat deh mata gue pasti sekarang jelek banget deh karena nangis semalem ditambah lagi gue langsung tidur ck." Sambungnya

Yushi pun akhirnya bangkit dari ranjangnya dan memutuskan untuk mandi, setelah itu Yushi kembali melamunkan tentang Riku di sofa kamarnya.

Tok tok tok

"Sayang aku bawa sarapan buat kamu" ucap Riku dan Yushi tidak menyadarinya, Yushi masih terus melamun, Riku pun menggoyangkan tubuh Yushi pelan untuk menyadarkan Yushi dari lamunannya.

"Yushii, Maeda Yushi...."

Yushi pun sontak kaget

"Ih apasih! Nama gue Tokuno Yushi belum ganti dan gaakan pernah!"

"Kamu pagi-pagi udah marah-marah aja, nih aku bawain sarapan buat kamu ayo dimakan dulu nanti kamu sakit lagi."

"Gimana gue gasakit, semuanya karena kelakuan gila lo itu tau! Sadar gasih lo sama sikap lo yang gila itu?!"

"Iya maafin aku sayang, aku janji bakal perbaikin sikap aku mulai sekarang tapi aku mohon sama kamu buat jangan pergi dari sisi aku ya?"

"Lo tuh maksa banget sih! Orang guenya gasuka juga!"

"Terus gimana supaya aku bisa bikin kamu suka sama aku? Aku bakal lakuin apapun itu, apapun itu asalkan kamu bisa suka sama aku."

"Ck ngeyel banget, gue gabakal pernah jatuh cinta sama siapapun!"

"Kalo bisa?" Riku mendekatkan wajahnya ke wajah Yushi lalu menatap mata indah Yushi yang sekarang sedang sembab itu.

"Gabakal!"

"Yushi... Mulut kamu itu manis tapi kenapa kata-kata kamu itu nusuk banget sih hm? Kamu gamau belajar buat berkata-kata yang manis juga?"

"Suka-suka gue lah mulut-mulut gue kena—"

"Oke fiks kalo gitu setiap kali kamu ngomong kasar dan panggilan kamu ke aku masih 'gue lo' aku akan cium kamu."

"Apasih lo gil—mmmmphhh"

Dan benar saja, Riku benar-benar menciumnya

"Yushi... Kalo aku udah bilang kaya gitu aku bakal lakuin itu, aku ga main-main Yushi."

"Lo bener-bener udah gawarasss!!"

"Iya bener aku emang gawaras, ini semua karena kamu Yushi..."

"Gue gaakan—mmmmmh"

Riku kembali mencium bibir itu lalu melumatnya. Entah mengapa Yushi menjadi menikmati ciuman itu, dan wajahnya mulai merona sampai ke telinganya sekarang.

"Mhaaahhhh, gu—aku mohon stop"

"Kucing pinter, oke mulai sekarang tolong biasain pake sebutan itu ya sayangkuu."

"Ck, ya"

"Oke sekarang ayo makan sarapan kamu terus ini ada vitamin juga diminum ya, atau mau aku suapin?"

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang