Ketiga gadis remaja saat ini sedang asyik memasak di dapur, mereka membuat kue berbentuk hati, resep yang mereka dapatkan dari TikTok.
Saat para gadis remaja sedang fokus membentuk kue hati itu, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh kedatangan Liam, Faza, dan Karan.
"Samlekum!!" teriak Faza dengan lantang. Liam langsung memukul mulut Faza.
"Salam yang benar, dodol!" ucap Liam, membuat Faza menggaruk tengkuknya.
"Kalian ini datang-datang, salam yang benar kek," dengus Bila.
"Bukan kita, Bil, si Faza tuh," jawab Karan.
Para cowok itu mendekati ketiga gadis yang masih sibuk membentuk kue.
"Bikin apa nih?" tanya Faza sambil iseng, membuat Oliv meliriknya tajam.
"Lo liat pake mata, kita lagi buat apa?" balas Oliv sambil menambahkan selai stroberi di atas kue berbentuk hati itu.
"Hehe, kue love."
Karan, Faza, dan Liam pun duduk di samping Shafa dan Bila sambil melihat-lihat kue yang sudah dibentuk hati itu.
Faza iseng mengambil satu kue dari nampan, lalu mengangkatnya di depan Oliv.
"Liv, liat nih," Oliv pun menoleh ke arah Faza.
"Ini hati gue buat lo," ucap Faza, membuat Oliv melotot.
"Faza, ih tangan lo kotor!" seru Shafa dan Bila bersamaan.
Oliv mengambil kue yang ada di tangan Faza.
"Banyak bakteri, kue yang ini harus dibuang," ucap Oliv lalu membuang kue itu ke tempat sampah.
"Tega lo, Liv, itu kan hati gue," ucap Faza dengan nada dramatis, membuat Karan menepuk kepala Faza.
"Drama lo banyak banget," ketus Karan.
"Perasaan gue di sini selalu tersakiti sama kalian," ucap Faza dengan ekspresi sedih yang membuat semua orang di sana mual.
"Geli gue liat muka lo, Faz," ucap Shafa.
Tak lama kemudian, setelah kue matang, mereka mencicipi kue tersebut di ruang makan sambil ngobrol-ngobrol.
"Demi, kuenya enak banget!" puji Liam dan Faza bersamaan.
"Iya lah enak, lo kan tinggal makan," ucap Shafa.
"Aduh, rame-rame di sini Mama denger dari kamar. Ada apa nih rame-rame?" tanya Amira yang baru saja datang.
Melihat Amira, teman-teman Shafa pun segera menyalami tangannya, karena tadi mereka belum sempat menyalaminya sebab Amira sedang tertidur.
"Ini nih, Tante, kita bikin kue," jawab Bila.
"Nih Mama cobain, enak nggak? Kasih rating coba," ucap Shafa sambil memberikan toples berisi kue berbentuk hati itu.
Amira mengambil satu kue lalu mulai memakannya. Rasanya manis dan lembut, tidak keras atau pahit.
"Enak banget, kalian pintar bikinnya," puji Amira, membuat Shafa, Bila, dan Oliv tersenyum bangga.
"Berapa rating-nya, Tante?" tanya Oliv.
"Bintang lima," jawab Amira, membuat Karan terkekeh.
Setelah itu, Amira pun kembali ke kamarnya.
☆☆☆
Sore harinya, Shafa mengurung diri di kamar. Kamarnya terkunci dari dalam, membuat Amira khawatir. Namun setelah ditanya kenapa, ternyata sore ini Shafa datang bulan, dan perutnya sangat sakit. Dia tidak ingin diganggu oleh siapapun. Bahkan pesan Karan yang mengajaknya keluar untuk membeli camilan jalanan pun tak ia balas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINCEIRITY
Random"Aku mau kamu jauhin Karan!" titah Ren dengan nada sedikit bentakan. "Tapi Ren, Karan sahabat aku " ucap Shafa, berharap Ren kekasihnya, akan mengerti. "Pilihan kamu, aku atau dia " Ren memberikan pilihan yang membuat Shafa bimbang. Di satu sisi, ia...