1] Pertemuan

2K 227 42
                                    

"Tuan Siwon, sebelah sini--"

"Jemiaaaan!"

Seruan bernada riang itu berhasil membuat Siwon menoleh, apalagi suara itu terdengar tak asing bagi nya.

"Yoona?" gumam Siwon pelan, menatap seorang wanita yang kini memeluk seorang lelaki dengan senyum lebar.

"Bagaimana disana?" tanya lelaki yang mengenakan hoodie hitam tersebut.

"Apanya yang gimana, yang pasti mama rindu banget sama anak mama."

Siwon kian terdiam di tempatnya, anak? Itu--putra mereka?

"Gugurkan bayi itu, aku akan di keluarkan dari kandidat pewaris jika ini di ketahui ayah."

Netra kelam Siwon terpaku pada dua orang tersebut yang kini saling melempar senyum, perasaan aneh menelusup masuk ke dadanya.

"Tuan, tuan besar kembali membicarakan soal pewaris, jika tidak semua akan di alihkan atas nama--"

"Aku menemukan nya, aku--mempunyai pewaris, perusahaan itu tak bisa di alihkan pada siapapun, itu milik putra ku," sela Siwon.

Apa boleh Siwon bersikap egois dan memaksa untuk sekali ini saja?

____________________________

Jemian yang sedang memasak bersama Yoona menoleh kala mendengar bel rumah berbunyi.

"Biar mama yang bukakin pintu, itu jangan sampai gosong ya sayangnya mama."

Jemian terkekeh, "Iya, gak bakal."

Lantas Yoona segera berlalu pergi ke pintu utama rumah mereka seraya merapikan rambutnya yang tadi ia ikat asal asalan.

Cklekk

"Siapa--"

Deg

Jantung Yoona berdegup kencang, menatap tak percaya pada pria yang berdiri di hadapan nya. Tatapannya berubah menunjukkan ketidak sukaan dalam seperkian detik, nyaris kembali menutup pintu jika saja tak di tahan dengan cepat.

"Kita perlu bicara, Yoona."

Rasanya kebencian yang susah payah Yoona redam dulu kembali menyeruak kala mendengar suara pria tersebut.

"Tak ada yang perlu kita bicarakan, tuan Siwon. Kita tak saling kenal."

Siwon menghela nafas pelan, "Aku--ingin bertemu putra ku."

Rahang Yoona mengeras, "Putra mu? Siapa itu? Bagaimana bisa putra mu ada padaku? Kau mulai gila sekarang?"

"Yoona ayolah. Aku tau, Jemian, dia putra kita, bukan?"

Yoona membuka pintu dengan kasar dan mendorong Siwon, walau amat terkejut kala pria itu tau soal Jaemin, "Putra kita? Kau bilang apa bajingan? Dia putra ku, sejak kapan dia putra mu?!"

"Aku membutuhkan pewaris, ini posisi yang bagus untuk Jemian--"

"Putra ku tak butuh kekuasaan menjijikkan mu itu! Enyahlah dari sini sekarang!" seru Yoona penuh amarah.

"Kau tak bisa memisahkan aku dan putra ku--"

"Mama? Kenapa?" Jemian keluar, menatap Siwon bingung sebelum menarik Yoona untuk mundur mendekat padanya.

Netra hazel Jemian melirik Yoona yang tampak masih kesal, mata wanita itu berkaca kaca, tangannya meremat lengan Jemian erat, "Ma? Kenapa?"

"G-gak, gak ada.."

Lantas Jemian kembali menatap Siwon, sadar sang ibu tak suka akan keberadaan pria itu, "Maaf? Bisa anda pergi?"

"Jemian, saya ayah kamu. Kamu kenal saya kan? Saya Siwon Hastanta Harvey."

THE HEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang