"Woah, kau benar benar tak memiliki jalang atau simpanan? Wanita penghibur juga tidak ada, oh bersih sekali hidup tuan Siwon ini."
Siwon yang sedang merapikan dasinya menoleh mendengar ejekan sarkas tersebut, menemukan Jemian menuruni tangga dengan raut datar dan--sedikit menyebalkan..
Mulut anak itu benar benar ya..
"Sarapan sudah di sediakan, jika perlu sesuatu panggil saja Rein. Dia ada di kamar berpintu hitam di belakang, pelayan akan datang lagi siang nanti."
Jemian hanya mengangguk tanpa mau bersusah payah menatap Siwon.
"Dan--papa sudah mendaftarkan mu sekolah."
Jemian terkekeh, "Seperti yang di harapkan dari tuan Siwon yang baru menjadi seorang ayah, tak ada pertanyaan atau meminta pendapat ku dulu."
Siwon sontak terdiam, dia--tak terpikirkan sampai situ, ini kan hanya hal kecil.
"Jemian? Astaga, mama kirain kamu kemana, mama tadi ke kamar kamu," Yoona dengan cepat menuruni tangga dan mendekati Jemian yang hendak ke belakang menuju ruang makan.
"Pagi, mama," sapa Jemian dengan senyum manis, terkekeh saat Yoona mengecup pipinya sekilas.
Dalam sekejap lelaki itu berubah..
Yoona berbalik pada Siwon yang ternyata menatap mereka, "Kami akan kembali ke rumah dulu sebentar, ada hal yang harus ku urus."
"Baiklah, minta supir untuk mengantar kalian. Sekalian juga membeli keperluan untuk kalian, atau jika ada hal--"
"Aku punya uang, lagipula Daddy mengirimi kami uang, mama bisa membeli apapun dengan itu," sela Jemian malas.
Namun fokus Siwon bukan pada itu--
"Daddy? Siapa?" tanya pria itu cepat, menatap Yoona dan Jemian bergantian dengan pandangan bertanya.
"Ah berisik sekali, aku berubah pikiran, aku akan menghabiskan uang mu, kau membuat telinga ku panas," gerutu Jemian sebelum memilih segera berlalu menuju ruang makan.
"Yoona, kamu--sudah mempunyai suami?"
Tidak, Siwon sudah mencari tau. Apa salah?
Yoona berdecak kesal, "Kamu gila ya? Kalau aku punya suami, gimana bisa aku nikah sama kamu?!"
"..jadi?"
Wanita yang masih mengenakan gaun tidur itu kembali berdecak, "Itu ayah ku, Jemian memanggilnya daddy karena--dia tak punya ayah."
Deg
"Syukurnya ayah ku bisa berperan menjadi ayah yang baik bahkan untuk cucunya, kau harus berterimakasih padanya, Siwon."
___________________________
"Hm? Jemian?"
"Iya, dia anak om Siwon. Lo gak datang sih semalam," sahut Ricky tanpa menoleh.
BRAKK
"JAY LO KEMANAIN BUNGA GUE?!"
Keduanya menoleh, menatap gadis berambut hitam legam yang kini masuk dengan wajah kesal.
Jay menghela nafas kasar, "Gue alergi bunga Ning Ning! Lo mau gue mati karena bersin bersin?"
"Peduli apa gue? ITU BUNGA DARI GEBETAN GUE!" teriak Ning Ning kesal.
Ricky meringis, memilih pura pura sibuk dengan game saat Ning ning melotot kesal dan mendekat pada Jay.
"Mati aja lo Jayden!"
"Akh! Gue beliin lain nanti!"
"Gak sama! Itu dari gebetan gue!"
"Gue kasih yang buket uang! Lepas woy!"

KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEIRS
Novela JuvenilDunia yang tak pernah Jemian bayangkan, perlakuan yang tak pernah Jemian terima, tugas dan kewajiban yang tak pernah Jemian pikirkan. Semua itu--kini terpampang jelas di hadapannya, menyerang nya tanpa memberi celah sedikitpun.. Dan itu--hanya kare...