9] California

1.5K 270 69
                                        

Jemian mendengus kala turun dari mobil pemberian sang ayah, suasana riuh di arena balapan berhasil membuatnya kesal. Jika bukan karena Herzy yang menjemputnya ke mansion, Jemian tak akan kesini dan memilih memakai masker wajah bersama Yoona.

"Jemiaaan," Ning ning melambai, berdiri di samping Jay yang kini tersenyum padanya.

Jemian tak mau bersusah payah menarik senyum, membiarkan Herzy merangkulnya, ia hanya pasrah mengikuti langkah lelaki itu.

"Semua ada disini, keluarga kita yang lain maksudnya," bisik Herzy.

"Jemian, mau taruhan? Gue juga baru di arena ini, kita sama sama baru turun ke arena, kan?" Helga, lelaki berambut hitam legam itu menarik senyum. Namun tatapannya jelas mengejek kala menatap penampilan Jemian dari atas ke bawah.

Helgara Auren Harvey

Jemian hanya memakai jeans hitam, dan kaos putih yang di lapisi cardigan rajut, tak cocok, benar benar tak cocok untuk di arena balapan.

"Gue gak mau," jawab Jemian malas, bersandar pada mobil kuning yang entah milik siapa.

"Kenapa? Lo takut?" tanya Helga, kekehan yang lain terdengar.

Decihan Jemian terdengar, netra hazelnya menatap Helga dari atas ke bawah, tatapannya lebih mengejek dari lelaki itu tadi, "Hm, gue gak mau balapan. Udah kan? Gue balik."

Herzy dengan cepat menahan Jemian yang hendak pergi, "Eyy gimana sih lo, masa cupu banget, balapan dulu baru pergi. Main main doang kok ini."

Drtt drtt

Ibu Negara is calling

Jemian segera mengangkat panggilan dari sang ibu, "Iya, kenapa ma?"

"Dimana? Jangan buat mama khawatir ya!"

Jemian menyingkirkan tangan Herzy yang merangkulnya dan berlalu menuju mobilnya, "Ini mau balik, mama mau aku beliin apa?"

"Cih, anak mama," decih Jay, Serim yang tak jauh dari lelaki itu terkekeh pelan.

Herzy dengan berani berdiri di depan mobil Jemian yang hendak melaju, membuat lelaki itu melongokkan kepala lewat jendela mobil.

"Minggir, mau mati? Beliin es krim buat mama lebih penting dari nyawa lo, dude."

..sorry?!

"Anjing!" Untungnya Herzy dengan cepat menyingkir kala mobil Jemian melaju begitu saja seolah tak masalah jika benar benar menabrak Herzy.

"Gue liat liat dia gila juga," gumam Ning ning.

"Pengecut," desis Serim sinis.

___________________________

"Oh gosh, lo liat Jemian tadi? Gue gak yakin dia bakal bertahan lama," Giselle memoles lip balm ke bibirnya, melirik Ning ning lewat pantulan kaca.

"Gue pikir om Siwon bakal didik dia dengan keras, tapi kayaknya dia cuma biasa biasa aja," balas Ning ning setuju.

"Apa mungkin karena itu dia di sembunyiin?" sambung gadis itu lagi.

Giselle terkekeh, "Dia bakalan habis di tangan Serim atau Anton."

"Padahal ganteng, minus bego doang," Ning ning menggeleng pelan.

"Stupid, kalian yakin? Siapa tau dia pura pura bego," Kath, gadis yang sibuk membaca novel di atas kasur tersebut bersuara.

Lelah sedari tadi mendengar bagaimana mereka menganggap remeh anggota baru Harvey tersebut.

"Orang gila mana yang ke arena make cardigan rajut? Kalau gak bisa balapan setidaknya dia merhatiin outfit nya biar gak di pandang rendah," balas Giselle malas.

THE HEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang