Jemian menatap pantulan dirinya di cermin, sudah rapi memakai seragam sekolah baru nya. Salah satu sekolah elite dengan bayaran mahal dan tes sulit, tapi Jemian masuk begitu saja, uang memang segalanya..
Cullen Internasional High School
"Hm, not bad," gumam Jemian, mengacak sekilas rambutnya lantas meraih tas dan hp, barulah segera keluar dari kamarnya.
Ia melangkah menuruni tangga dengan cepat, segera menuju ruang makan seraya melirik jam di sudut handphone nya.
"Good morning, ma," sapanya, mendaratkan kecupan singkat pada pipi sang ibu.
"Ganteng nya anak mama, ini rambutnya di rapiin dong, acak acakan begini."
Jemian meringis, ini memang gayanya..
"Jemian, kamu akan di antar supir."
Jemian berbalik, menatap sekilas pada Siwon lantas mengangguk kemudian kembali menatap Yoona, "Sarapannya? Udah siap?"
"Udah dong, ayo makan dulu."
Siwon menghela nafas kasar, dia ini tembus pandang ya?!
"Mama jaga jarak 2 meter dari dia, jangan deket deket," ucap Jemian seraya duduk di kursi meja makan.
"2 meter? Papa suami mama kamu kalau kamu lupa," sahut Siwon yang kini juga duduk di kursi paling ujung.
"Oh? Apa wajah ku terlihat peduli?" Balas Jemian dengan raut malas.
Siwon merasa deja vu, ini--jelas sikapnya saat masih muda dulu! Siwon seperti melihat dirinya sendiri dulu..
"Oh ya, ada yang ingin papa katakan, ini penting."
Jemian melirik Siwon dengan pandangan bertanya, "What?"
"Jauhi orang yang bermarga Kyne. Ah tidak, di sekolah itu hanya ada satu yang bermarga Kyne, jauhi dia."
Jemian tersenyum pada Yoona yang menyodorkan segelas air padanya, "Terimakasih ibunda. Kenapa? Pertemenan ku juga di batasi?"
Perubahan dalam seperkian detik..
"Tidak, mereka musuh keluarga kita, jangan sampai kamu di manfaatkan mereka atau di lukai oleh mereka."
"Pftt--alright, marga Kyne ya?"
___________________________
"Lo makai tatto di leher? Woah Je, lo beneran mirip mafia sekarang," kekeh Jemian, meraih tas nya dan segera turun, melirik sekilas pada supir yang membuka pintu untuknya.
"Gue sampai, gue hubungin lo nanti, bye dude," lantas Jemian segera memutus sambungan. Terdiam kala menyadari semua atensi siswa siswi di lobby dan koridor kini tertuju padanya.
..Jemian tampaknya salah tempat turun..
"Haii Jemian!"
Jemian mengernyit kala seorang gadis mendekat padanya, dengan santai menepuk bahunya dan memeluk lengan Jemian.
"Who are you? Kita gak kenal?" Jemian menatap gadis itu bingung, namun tak urung tetap melangkah beriringan, mengabaikan bisikan dan tatapan murid lain.
"Gue? Yizhuo Ning Harvey, lo gak inget gue pas makan malam waktu itu? Panggil aja gue Ning ning," gadis berambut hitam legam itu menatap Jemian dengan senyum manis.
Jemian mengangguk paham, "Kita ke--ruang kepsek?"
Ning ning menggeleng, "No, itu cuma buat murid lain. Lo tinggal milih mau ke kelas yang mana, dan gue bakal berbaik hati nyatuin lo sama si berandalan Ricky dan si bigos Herzy. Just information, kita juga sekelas."

KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEIRS
TienerfictieDunia yang tak pernah Jemian bayangkan, perlakuan yang tak pernah Jemian terima, tugas dan kewajiban yang tak pernah Jemian pikirkan. Semua itu--kini terpampang jelas di hadapannya, menyerang nya tanpa memberi celah sedikitpun.. Dan itu--hanya kare...