【AN】❀𝗢𝘂𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲 𝗜𝘀 𝗘𝘁𝗲𝗿𝗻𝗮𝗹 ❀ (𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 𝘟 𝘛𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳𝘰)

20. *BERPISAH*

Halo minna hehe

"Tanjirouuuee ganbatane!"

Happy Reading semua..

⋘ 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎... ⋙

█▒▒▒▒▒▒▒▒▒10%

████▒▒▒▒▒▒30%

█████▒▒▒▒▒50%

████████▒▒80%

██████████100%

⋘ 𝑃𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒 𝑤𝑎𝑖𝑡... ⋙

•

•

▒▒▒▒▒▒▒▒▒10%

Jantungnya berdebar dengan kencang, bak ingin melompat dari tempatnya. Wajahnya memerah bak tomat, dengan langkah kaki yang cepat.

Kiriya tersenyum merasakan perasaan asing yang entah mengapa disukainya. Ia tak mampu menahan lagi hingga akhirnya menghela nafas dengan panjang.

"Aku tidak percaya, jika aku seberani itu." gumamnya pelan.

Kiriya memandang tangannya, ia seolah tak menyangka dengan kejadian yang terjadi beberapa menit lalu. Mungkinkah itu hanya mimpi, mungkinkah wajah (Name) yang terkejut itu hanya sekedar mimpi indah nya.

"Aku, aku mengungkapkan nya."

Kiriya malu, tentu saja malu. Benar-benar malu malahan. Semua itu bukan mimpi namun nyata, buktinya tubuhnya bereaksi berlebihan seperti itu.

Entahlah, apa karena (Name) adalah perempuan pertama yang membuatnya jatuh cinta? Mungkin? Padahal selama ini, banyak pula gadis-gadis yang pernah ia temui. Apalagi calon tunangannya itu.

Ya, Kiriya memang sudah punya tunangan. Terkejut gak kalian?

Dia Yuki, Haibara Yuki.

*ada yg familiar gak? Yg baca muichiro sister pasti tau, yg muncul di awal" itu lhoo🌚🌚🥴*

Perempuan itu seumuran dengan (Name), namun tingkahnya, Kiriya tidak suka. Dia memang cantik namun yang cantik hanya fisiknya hati nya tidak.

"Apa yang (Name) pikirkan sekarang ya?" monolognya memandangi bulan yang bersinar terang.

Kiriya menetralkan perasaannya, setelah semua mereda ia berhenti sejenak. Di depan nya kini terdapat berbagai bunga-bunga yang indah. Apa ia bisa memberikan nya pada (Name).

"Apa dia akan menerima nya?" ujarnya bertanya.

Kiriya sendiri sudah berjongkok memetik bunga bunga yang indah di hadapannya. Hingga sebuah suara menghentikan kegiatannya.

"Apa yang kau lakukan? Mencabuti rumput?" jelas sekali ia tengah mengejek Kiriya.

Tanpa berbalik pun, Kiriya tahu siapa lelaki dibelakangnya itu. Watak yang kasar, dalam tindakan maupun perkataan.

Siapa sih yang menjadikan lelaki bersurai putih ini sebagai sepupunya.

Kiriya merasa tidak mau. Tidak sudi juga sih.

"Ini bukan urusan mu, Zenka-san." dengan pelan Kiriya berdiri, membersihkan Yukata yang dipakainya.

Zenka tertawa remeh, pemuda itu memandangi Kiriya dari atas hingga bawah, seakan-akan tengah menilai sosok Kiriya.