【AN】❀𝗢𝘂𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲 𝗜𝘀 𝗘𝘁𝗲𝗿𝗻𝗮𝗹 ❀ (𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 𝘟 𝘛𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳𝘰)

14. *GARA-GARA RACUN*

Halo semua, kangen aku gak?

Aku balik nih, sabar ya, nungguin lama meski cerita gitu" aja 😆

Makasih yg udah support. Jangan lupa votmen nya ya.

✿ՏᗴᒪᗩᗰᗩT ᗰᖇᗰᗷᗩᑕᗩ✿

•

•

Di sebuah tempat abstrak kini terlihat seorang lelaki dengan topi khas miliknya. Dengan setelan formal yang selalu melekat ditubuh atletis nya. Manik merah darahnya bergulir memandangi tabung tabung kecil di hadapannya.

Sang Raja kini tengah melakukan eksperimen, dan selalu berakhir gagal.

Andai kan semua eksperimen yang dilakukannya tercapai, kehidupan ini pasti sudah hancur begitu saja. Keinginan Muzan Kibutsuji yang menginginkan bisa abadi dengan berjalan santai dibawah hangat dan teriknya mentari.

Namun, keinginan itu terpendam sampai berabad-abad lamanya. Semua bawahan yang ia kerahkan terasa bodoh sampai-sampai mencari setangkai bunga saja tak pernah didapatkan.

Muzan menghela nafas kasar. Ia mendudukkan tubuhnya pada kursi yang terpasang di belakang nya. Melepaskan topi, dan membiarkan rambut ikal nya terbang mengikuti gerakan kepala yang ia lakukan.

"Berhasil?" gumamnya tiba-tiba mengembangkan senyuman nya.

Ya, diam-diam Muzan telah melakukan sesuatu yang tentunya akan sangat menguntungkan dirinya. Ancaman sekaligus pujaan nya kini telah kehilangan pernafasan kebanggaan nya.

Pernafasan yang sangat berbahaya untuk para bawahannya, Muzan berhasil. Ia terkekeh hingga membuat ruangan itu mencekam karena nya.

"Ancaman hilang, baiklah, itu kabar yang bagus Daki." ucapnya.

*****

Beralih di sebuah desa, semua kini amburadul, tak berada pada tempatnya lagi. Setiap mata memandang, hanya reruntuhan, teriakan, dan bau anyir darah dengan suasana yang terasa begitu mencekam.

Disaat pedang mulai terkikis, kedua tangan yang kebas dengan nafas yang memburu, ia terus berusaha tetap tenang walau hati dan pikiran nya kacau.

Melihat sang pujaan hati yang terikat pada kain obi membuat dirinya naik pitam. Ketika sang pemuda ingin menyerang dengan katana nya, iblis bulan atas 6 itu terus menerus menjadikan obi tersebut sebagai tameng.

Dirinya takut, bingung. Apa yang harus ia lakukan? Jika terus bimbang akan banyak korban yang berjatuhan, dan bisa dikatakan tugasnya sebagai pemburu iblis pun terdengar tak menyatu dengan dirinya.

"(Name)..." gumamnya pelan, berharap sang pujaan hati mendengar dan bisa membebaskan diri, namun itu hanya angan-angan nya.

Tanjiro merasa lemah. Dirinya belum kuat hingga tak bisa melindungi sang pujaan hati.

"Menyedihkan sekali kau ini? Penempa pedang mu juga sungguh-sungguh buruk ya?" ujar sang iblis bulan atas dengan sombong.

Hembusan angin perlahan menerbangkan helaian rambut maron dan anting-anting hanafuda nya. Tanjiro merasa udara semakin dingin, namun perjuangan nya tak mungkin harus sampai disini.

Impiannya menikah...

"Selagi aku masih bernafas dan mampu mengayunkan pedang! Aku akan terus maju untuk melindungi (Name) dan mengembalikan Nezuko!" ungkap Tanjiro penuh tekat didalam benaknya.