HAPPY READING BESTIE🖤
Setelah masalah Edgar selesai, Manu dan Rista akan menanyakan sesuatu untuk sang putri bungsu. Mereka tidak ingin anaknya itu terlalu capek karna banyak kegiatan seperti pagi sampai siang Enza sekolah, sore sampai malam ia akan menyelesaikan urusan dan beberapa berkas kantor cabang
Rista yang melihat Enza yang punya waktu beberapa jam di mansion rasanya capek, bagaimana dengan sang putri
Terlebih lagi, malam ini mereka akan menghadiri pameran mobil keluaran terbaru kerja sama dari WILSKY COMPANY dan DV COMPANY
"Sayang" panggil Rista lembut pada putrinya
Enza yang sedang bermanja-manja pada Manu menoleh pada sang Mommy
"Kenapa Mom?" tanya Enza duduk tegak, agaknya pembahasan kali ini lumayan serius
"Mommy hanya ingin bertanya sayang" kata Rista
"Kamu tetap mau sekolah biasa atau home schooling seperti dulu? Mommy khawatir kamu ga ada waktu istirahat kalau harus sekolah pagi sampai siang lalu lanjut buat ngurusin kerjaan kantor" jelas Rista
Dulu Edgar seperti Enza, hanya saja Edgar tidak mudah sakit dan lelaki itu selalu tepat waktu istirahatnya sedangkan sang bungsu selalu saja menyukai menghabiskan waktu istirahatnya untuk menonton drama
"Kalau Enza minta kuliah seperti Abang boleh ga Mom?" tanya Enza asal
"Ada apa sayang?" tanya Manu penasaran, putrinya ini memang pintar tapi untuk loncat kelas mungkin terdengar tidak baik karna Enza harus melewati masa SMA
"Enza hanya bosan Dad, pelajaran yang guru berikan sudah Enza lewati bersama Miss Arey" jawab Enza lesu
Jujur saja, pelajaran di kelas XII telah ia lewati bersama sang guru home schooling nya dahulu. Ia sedikit iri dengan sang Abang yang sudah kuliah
"Tanya Abang, boleh ga kamu ikutan kuliah bareng" kata Rista mengerti, putrinya itu cepat bosan
"Abang boleh ga Enza ikut Abang kuliah?" tanya Enza lucu pada Edgar yang menatapnya lembut
"Emang kamu ga mau lewati masa-masa SMA? Masa SMA itu masa yang paling seru Dear" jelas Edgar lembut
"Enza ga punya teman, Abang" protes Enza manja
"Okey-okey, Abang izinin" kata Edgar mengalah, adiknya ini sangat jarang bicara dengan nada manja
Enza memeluk tubuh kekar sang Abang, ia menatap Manu dan Rista seakan mengatakan 'aku kuliah'
"Iya-iya, Daddy dan Mommy ga mungkin ingkar ucapan kami sayang" kata Manu lembut
Enza telah melwati pelajaran itu dan Enza salah satu manusia memiliki IQ di atas rata-rata, jadi tidak salah jika mereka mendukung jika Enza ingin melompat kelas
"Minggu depan ya sayang, Daddy akan mengurus semuanya terlebih dahulu" kata Manu mengelus pucuk kepala Enza
"Tentu Daddy" balas Enza tersenyum manis
"Terima kasih Daddy, Mommy dan Abang" kata Enza lembut
"Sama-sama sayang" balas Manu dan Rista, sedangkan Edgar mencium pucuk kepala sang adik dengan sayang