Muhammad Zidan Al-farizi, seorang laki-laki yang tumbuh tanpa sesosok ibunda yang berada di sampingnya, dia harus menjalani misi yang di berikan oleh paman-pamanya misi untuk mencari tau siapa dalang dan awal dari semua.
Namun kejadian tak terduga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assalamu'alaikum Wahramatullahiwabarakatuh.
"Jika kita mencintai seseorang maka biarkan dia memilih, sedangkan untuk obsesi itu sendiri walaupun sudah di katakan kalau ia tidak mencintai kita, namun kita terus memaksanya. Jelas-jelas itu sebuah kesalahan" -Abizar-
🌦🌦🌦
Ruangan putih, dan bau obat-obatan yang tercium di indra nya. Memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.
"Anda sudah sadar" Ucap seorang Dokter laki-laki yang masuk bersama dengan seorang perempuan.
"Di mana aku, dan siapa kalian" Ucapnya
"Anda sekarang berada di rumah sakit, anda selama ini koma. Saya Neo panggil saja dokter Neo, dan inj Nafira panggil saja Dokter Fira" Ucap Dokter Neo. Ia menatap Dokter Neo dan lanjut ke Dokter Fira.
Deng
Jantungnya entah kengapa berdetak begitu cepat, ada gejolak aneh di dalam dirinya namun entah lah ia juga tidak tau apa yang terjadi pada dirinya.
Dokter Fira juga menatapnya, seketika mata mereka bertemu, seakan ada sesuatu yang menarik keduanya, tapi apa itu?
Ia mengalihkan pandangannya kearah lain, entahlah namun air matanya seakan ingin meneteskan, begitupun Dokter Fira.
"Ya Allah, apa ini, kengapa aku merasa terhipnotis oleh Dokter Fira itu, apa ini apa yang terjadi sebenarnya" Bantinya
"Maaf sebelumnya saya ingin tau nama kamu siapa" Tanya Dokter Neo.
"N-nama m-maaf s-saya tidak tau" Ucapnya.
Mendengar hal itu Dokter Neo mendekatinya, dan memeriksa ternyata ia mengalami amnesia. Sekarang Dokter Neo bingung apa yang harus ia lakukan pada pasien yang amnesia ini.
🌦🌦🌦
Gus Herli duduk di teras Ndalem sambil melihat bintang, ia sedang melamun lagi.
"Bang" Mendengar suara yang tak asing, Gus Herli menoleh ternyata itu sang istri.
"Abang kengapa di sini, ayo masuk nanti masuk angin lagi" Ucap sang istri.
"Huh" Hanya helanan nafas saja yang Gus Herli keluarkan.
"Abang udahlah ini bukan salah abang, abang berhentilah menyalahkan diri abang sendiri" Ucap sang istri.
