05 - Jemparing Tawang

11 2 0
                                    

Perangan gangsal : Malaikat bertubuh Monster
-

"Kebat kliwat, gancang pincang."

⚠️ Warning! ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ Warning! ⚠️

Cerita ini mengandung bias sejarah dan tidak berikatan dengan sejarah yang sesungguhnya.

- > .•. < -

"Minus lima ..."

"Hah! Beneran?"

"IYAAA."

Si gadis yang tengah berkutat dengan beberapa lembar buku dan pulpen itu tampak mengerutkan kening. Ia ingin menegur pemilik kedua suara berbeda tone itu namun acuh kembali saat suara keduanya nampak hilang ditelan ramainya kantin.

"GANTENG BANGET!"

"Iyakan! Lo mau liat ig-nya nggak?"

Kali ini ia mendongak, di seberang mejanya terdapat dua makhluk kasat mata yang memuja layar ponsel dengan mata berbinar. Karena merasa tugas matematikanya tak akan selesai jika suasananya terus-terusan seperti ini, mulutnya mulai terbuka menodongkan interupsi.

"Guys, bisa kecilin suara bentar nggak? Ini tugas gue belum sele-"

"WHAT? SORE INI?"

"IYA, COY!"

Interupsi ditolak.

Sepertinya ia harus menggunakan metode lain untuk menyadarkan dua manusia yang asyik menjerit bak kelainan jiwa itu. Menambahkan sedikit intonasi pada kalimat interupsi mungkin akan terdengar menarik.

Ia menarik napas panjang, menahan napasnya sejenak, lalu ...

"BISA DIEM BENTAR NGGAK, GUYS?"

'Interupsi'nya berhasil. Kedua pelakon yang memuja layar ponsel tadi -Tasha dan Yola- mendongak serentak, lalu mengerjap seraya menoleh wajah satu sama lain. Tak butuh waktu 5 detik untuk keduanya beralih atensi pada layar ponsel yang entah menampilkan apa sehingga reaksi mereka nyaris membuat satu kantin menatap pelik.

"Bentar, Sya, lagi seru!"

Asya merotasikan manik kelamnya malas. Coretan angka-angka abstrak yang berputar di otaknya kini menghilang, berganti dengan rasa malas yang memaksa merasuk raga. Gadis itu tak punya pilihan lain selain menutup buku tugasnya dan membiarkan pikirannya beristirahat sejenak dari kumpulan rumus matematika yang membakar otak.

リ Paradigma: TIRTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang