"nak Bian, ditunggu tuan di ruang kerjanya." Ucap bi Rina, ART rumah.
Bian hanya mengangguk, dan berjalan keluar menuju ruang kerja revandra.
"Bian, ini maksudnya apa? Kamu kok bisa masih di kelas satu?!! Umurmu kan beda 2 tahun dengan Jerry, harusnya kamu kelas 3 kan?!!" Ucap revandra, Sambil menunjukan satu dokumen.
"Aku dulu sempat tinggal kelas, beberapa kali." Ucap Bian pelan.
"Apa?! Kok bisa?!" Tanya balik revandra.
"Ya bisalah, itu buktinya." Ucap Bian datar.
"Kenapa bisa kamu tinggal kelas? Gak mungkin kamu bodoh kan?" Ucap revandra.
"Gak tau, tanya ibu aja." Ucap Bian masih cuek.
"Masih inget kan omongan saya kemarin. Jangan bikin malu. Ini belum apa-apa sudah bikin malu." Ucap revandra.
"Ya udah kalo ayah malu gak usah sekolahin saya, saya juga gak minat belajar kok." Ucap Bian datar.
"Bisa ya kamu ngomong gitu?!! Besok kamu mulai masuk sekolah di kelas 2 bareng Jerry. Untung yg terakhir gak tinggal kelas." Ucap revandra tak habis pikir.
"Ayah masih mau sekolahin aku? Aku beneran bodoh loh di sekolah, ayah pasti kecewa kalo ngarepin aku berprestasi di sekolah." Ucap Bian.
"Gak ada orang yg beneran bodoh, yg ada cuma orang yg malas. Ayah akan datengin guru les private kalo perlu." Ucap revandra.
"Gak usah yah, sayang uangnya. Lagi pula, kalo kebanyakan belajar, aku suka pusing." Ucap Bian.
"Gak usah ngatur saya. Kamu tinggal belajar aja. Belajar yg rajin biar pinter. Jangan banyak alasan!" Ucap revandra.
"Terserah deh, yg pasti aku gak tahan lama-lama belajar." Ucap Bian.
"Ya udah sana, tidur! Besok jangan sampai kesiangan bangun." Ucap revandra akhirnya.
Bian langsung berbalik keluar dari kamar revandra.
Sementara revandra masih tak habis pikir masih memperhatikan laporan akdemik Bian di sekolahnya yg terakhir.
"Benar-benar gak suka belajar ya? Yg bagus cuma kesenian doang sama sejarah." Ucap revandra Sambil menggelengkan kepalanya heran.
⭐
Hari ini, hari pertama Bian masuk sekolah baru.
Setelah tadi melewati sarapan dengan suasana hati yg buruk, Bian kini duduk bersebelahan dengan Jerry dalam satu mobil di jok belakang.
Tak ada obrolan apapun, hening.
Baik Jerry ataupun Bian tak ada yg mau memulai obrolan.
Disadari atau tidak Jerry sebenarnya sudah memperhatikan Bian dari pertama mereka masuk ke dalam mobil.
Penampilan Bian yg lebih fresh dengan seragam baru, membuatnya terlihat lebih tampan.
Namun mimik wajah Bian, juga tatapan mata Bian yg tajam membuatnya terlihat galak dan enggan di dekati.
"Ngapain Lo liatin Gue terus?!" Hardik Bian memperingatkan Jerry.
Jerry tersentak kaget. Ia lalu berusaha mengelak.
"S-siapa yg liatin Lo? Ge-er amat!" Ucapnya.
Bian tak berucap lagi.
Kini mereka sama-sama turun di depan gerbang sekolah, BAKTI NEGRI.
"Pulang sekolah gue tunggu disini lagi, kalo Lo telat gue tinggal." Ucap Jerry.
"Gak usah nungguin gue! Gue bisa pulang sendiri." Ucap Bian ketus sambil berlalu mendahului Jerry.
Jerry hanya melongo dibuatnya.
"Udah baik gue mau nungguin Lo ya, liat aja, gue beneran tinggalin ya!" Gerutu Jerry kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIANANTA
Teen FictionCerita Bian yg , suatu hari ia diantarkan ibunya untuk tinggal bersama ayahnya. kehadirannya yg tak di inginkan membuat kekacauan di rumah ayahnya...
