Malam yg panjang

215 26 5
                                    

Beberapa hari setelah insiden tempo hari, Jerry masih enggan untuk mendekati Bian lagi.

Gara-gara Jerry mengambil paksa foto milik Bian waktu itu, membuat Bian semakin sulit untuk Jerry dekati.
Sampai akhirnya di hari Jumat sore sehabis pulang sekolah, Jerry duduk di sebelah Bian, yg juga tengah duduk di sofa ruang keluarga.

Bian nampak bergeser menjauhi Jerry.
"Lagi nonton apa-an Lo?!" Ucap Jerry saat ia duduk.

Bian bergeser menjauh dari jerry.
Bian bahkan nampak mengacuhkan Jerry.

"Bi, sore ini gue mau ke rumah si Dion, nginep disana, sekalian liburan Weekend juga. Lo mau ikut ga??" Ucap Jerry.

Bian masih diam Tak menghiraukan ucapan Jerry.

"Bi?? Jawab kali!!" Ucap Jerry sambil menyikut pelan bahu Bian.

Bian yg mulai terusik, mulai mendelik tajam ke arah Jerry.

"Mau ikut gak?" Tanya Jerry lagi.

"Enggak!" Ucap Bian telak.

"Di rumah bakalan sepi tau, ayah ada tugas di luar kota sampe hari Senin, Abang pasti maen k temennya, Lo pasti sendirian." Ucap Jerry.

"Baguslah." Ucap Bian, sambil beranjak bangun dari duduknya.

"Eh, mau kemana??" Tanya Jerry yg melihat Bian hendak pergi.

"Kemana aja deh yg gak ada elo nya." Ucap Bian cuek.






Akhirnya Jerry pergi menghabiskan akhir pekannya di rumah Dion.
Ia berangkat di hari Jumat sore.
Sebenarnya ia ingin pergi bersama Bian. Namun Bian ternyata menolaknya mentah-mentah.
Padahal itu adalah cara Jerry untuk meminta maaf pada bian.
Mengajaknya berlibur, walaupun sebentar.

Keesokan harinya, rumah nampak sepi, Bi Rini Art yg bertugas menyiapkan masakan, sudah pamit sejak pagi tadi.
Revandra memang memberikan libur setiap weekend untuk para pembantunya.
Untuk makan, karena anak-anaknya sudah besar, revandra cukup menambahkan uang saku mereka jika weekend tiba.
Maka anaknya bisa membeli makanannya sendiri.
Jika ada waktu luang, revandra akan mengajak mereka makan di luar.

Sejak sarapan tadi, Bian hanya tiduran di kamarnya. Ia pikir akan sangat membosankan jika ia hanya main di rumah yg sepi.
Bian lalu mengeluarkan hanphon ya dan mulai membuka aplikasi komik online kesukaannya.

Belum lama ia menikmati komik online bacaannya, pintunya terbuka kasar dari luar.
Refleks Bian menoleh ke arah pintu.
Ada Jeffry berdiri disana sambil berkacak pinggang.

"Sini Lo!!" Ucap Jeffry angkuh.

Bian langsung menyimpan gawainya dan bergegas menghampiri Jeffry.

"Ada apa?" Ucap Bian.

"Temen gue lagi pada maen! Beliin Snack ke mini market depan!!" U ap Jeffry sambil memberikan uang pada bian.

Bian menerimanya tanpa banyaknprotes.
Setelah hampir satu bulan Bian tinggal disana, baru kali ini Jeffry memulai percakapan dengannya.
Bian merasa jika Jeffry mulai mau mengakuinya saat itu.

Bian bergegas pergi ke minimarket membeli pesanan Snack yg Jeffry minta.
Siang itu matahari sangat terik, Bian pergi berjalan kaki.

Saat ia selesai belanja, dan kembali ke rumah, Bian langsung menuju kamar Jeffry di lantai 2.
Sesekali Bian mengelap keringatnya yg mulai membasahi dahinya.

Saat sampai di depan pintu kamar Jeffry, Bian mengetik pintu dahulu.
Tak lama Jeffry muncul dibalik pintu dan mengambil belanjaan yg Bian bawa.

"Minumnya gak Lo beli??" Tanya Jeffry.

BIANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang