Terdesak

229 26 16
                                    

Sore ini, Bian tak langsung pulang seperti biasa.
Ia ikut menemani Jerry berbelanja kebutuhan sekolah di mall.
Selain itu, memang ada buku juga yg harus Jerry beli.
Bian yg sebenarnya malas, akhirnya hanya bisa mengikuti kemauan Jerry dengan tak semangat.

"Bi, laper ga? Makan dulu yuk!" Ucap Jerry.

"Nanti aja di rumah." Ucap Bian.

"Tapi gue udah laper bgt nih, temenin gue makan cake bentar ya." Ucap Jerry.

Mau tak mau, akhirnya Bian ikut menemani Jerry masuk ke sebuah toko kue yg ada di mall itu.

"Bi Lo suka rasa apa?" Tanya Jerry saat ia sedang memilih kue mana yg mau ia pesan.

"Gue gak suka makanan manis." Ucap Bian.

Namun tak ayal, Jerry tetap memesan 2 cake dengan rasa coklat untuk mereka berdua. Tak lupa minuman milkshake yg sengaja ia pesan juga.

"Cobain deh, enak banget tau." Ucap Jerry sambil menyodorkan satu potong cake pada bian.

"Kan tadi udah bilang, gue gak suka- emm!" Ucap Bian tertahan, karena Jerry sudah menyuapkan satu sendok cake ke mulut Bian.

Bian nampak melotot marah, namun rasa manis coklat dan lembutnya cake di mulutnya, membuatnya sedikit tertegun.

"Enak kan! Apa gue bilang!" Ucap Jerry melihat expresi Bian.

Bian tak banyak bicara lagi, ia kini sibuk menghabiskan cakenya.

Rasa cake itu, sama dengan cake ulang tahun yg sering Rania buat untuknya dulu.

Entahlah, bukan tak suka dengan rasanya, tapi Bian enggan teringat terus ibunya. Namun cake di depannya benar-benar membuatnya rindu pada Rania.


Setelah mereka selesai, mereka lanjut berjalan ke arah parkiran mall.
Mereka hendak pulang. Jam kini menunjukan pukul 5.
Cukup sore untuk segera pulang.
Namun baru saja mereka sampai di parkiran, beberapa orang nampak menghampiri Bian.

Mereka nampak jauh lebih dewasa dari Bian. Mungkin seumuran Jeffry.
Ada 5 orang dengan perawakan tinggi besar menghampiri Bian.

"Bian,,,,kemana aja Lo?? Di Ari kemana-mana taunya ketemu disini! Apa kabar Lo?!" Ucap rocki menyapa bIan dengan senyum seringainya.

Bian nampak terkejut saat itu. Ia ingin kabur, namun tak sempat.

"Siapa bi? Temen Lo?" Tanya Jerry.

Bian hanya diam, lalu Bian menggenggam tangan Jerry erat dan membisikan sesuatu.

"Lari." Ucapnya lirih namun bisa Jerry dengar.

Tak menunggu hitungan lagi, Bian sigap berlari sambil menarik tangan Jerry, menghindari rocki dan temannya.
Ricky tentu saja mengejar.

Bian terus berlari jauh dari area mall.
Sampai akhirnya ia berhenti karena Soni salah satu temannya rocki sudah berdiri di depannya.
Entah mengambil jalan mana, yang jelas, anak buah rocki sudah mengepungnya.

"Jangan ganggu gue!! Gue udah gak punya urusan sama Lo pada!" Ucap Bian akhirnya.

"Gak bisa, bos kita seneng banget sama Lo, gak mungkin dia mau lepasin Lo gitu aja!" Ucap Rocky.

"Gue udah bilang, gue berhenti!!" Ucap Bian.

"Lo tau sendiri kan, sekali Lo masuk Lo gak bisa keluar dari sini, kecuali Lo mati!" Ucap Rocky.

"Sialan!" Ucap Bian.

"Ikut kita baik-baik, dengan gitu gue bisa biarin sodara Lo pergi!" Ucap Rocky.

"Najis!" Ucap Bian.

BIANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang