08 - mon chéri

191 31 8
                                    

“Poor bitch! Stop looking at me or I'll stab your eyes with my hair clip!?” Seorang perempuan dengan jepit rambut berbentuk pita warna maroon memperingati sejumlah murid yang berisik mengomentarinya terang-terangan disertai tatapan menilai.

Gracie Gyllenhal.

Orang-orang terus membicarakannya. Dari mulai kecantikan yang dimiliki, pintar dan berbakat, tetapi sikapnya agak menantang——dia benar-benar apa adanya, tak sungkan memperlihatkan ketidaksukaan terhadap beberapa hal yang mengganggu. Sikapnya jauh dari sebutan ramah, beberapa cowok yang hendak mencoba pendekatan justru berakhir dengan kemalangan karena diserang kata-kata tolakan keras dan tegas dari Gracie yang tak tanggung-tanggung mengusir mereka seraya memaki. Berita tentang dirinya itu sontak menjadi buah bibir dikalangan rakyat sekolah. Apalagi ditambah soal kedekatannya dengan Zakiel saat pertama kali dia datang. Orang-orang banyak yang menduga bahwa mereka memiliki keterikatan hubungan sejak lama, itulah mengapa Zakiel jarang terlihat dekat dengan perempuan, bahkan tak segan menyingkirkan para pemujanya yang gencar menggoda dengan mendorong ataupun memberi peringatan pedas.

Namun, sejumlah murid lain menentang praduga tersebut karena beberapa minggu terakhir Zakiel masih kelihatan seperti mendekati Naleeya meski gerak-geriknya acuh tak acuh.

Gracie mengabaikan tatapan iri murid lain yang berpapasan dengannya. Tujuannya keluar kelas kali ini untuk mendatangi kantin. Sejak tiga minggu berada dilingkungan baru ini, Gracie selalu membawa bekal dari rumah, tentu dengan alasan kesehatan yang lebih terjamin serta nominal karbo yang perlu dia telan menjadi masalah karena perempuan itu tengah menerapkan diet sehat. Padahal sejumlah siswi memuji kemolekan tubuhnya yang diidamkan seperti model dalam majalah pakaian.

Perempuan itu sama sekali menolak hubungan pertemanan sekalipun dengan sesama jenis. Sampai saat ini belum ada yang bisa menembus batas dirinya bahkan untuk sekedar berkenalan. Gracie enggan menerima mereka yang hanya menginginkan popularitas ketika berdekatan dengannya. Cukup diketahui bahwa perempuan itu memiliki tingkat kepercayaan diri yang melampaui batas maksimal. Narsis. Begitulah sebutannya.

Kantin sangat ramai. Kesan pertama Gracie adalah terlalu banyak manusia yang membuatnya sesak. Perempuan itu menghela napas lewat mulut, berjalan anggun dengan kesombongan terpancar dari wajahnya. Beberapa orang memuji dan mengangumi secara diam-diam, tetapi sisanya menunjukkan jelas bendera persaingan serta sorot muak. Gracie masa bodo dengan semua penilaian orang. Dia hanya ingin makan dan setelahnya kembali ke kelas. Tetapi belum sempat mencari menu yang akan dia santap, beberapa murid yang berjalan lawan arah sengaja menabrakkan diri, sampai akhirnya dia menyenggol seseorang dan terdengar bunyi nyaring pecahan beling.

“Hey cheap! Have you lost your mind to the point where you can't use your eyes properly?” Gracie semakin emosi ketika salah satu dari murid yang mencari masalah dengannya mengangkat satu alis menantang. Perempuan menor itu tersenyum remeh pada Gracie, sambil bersedekap dada.

“Ugh, sorry, i don't think i saw you there.”

Sepertinya dia memang sudah gila sampai tidak bisa menggunakan mata dengan baik. Gracie berdecih, lantas mendekati mereka tanpa takut. Menarik kerah seragam si menor yang paling menyebalkan, lantas mendorongnya kuat sampai tersungkur di lantai dengan posisi memalukan. Gracie tak semudah itu untuk diremehkan. Dia paling tidak suka ketika ketenangannya diusik, maka jangan heran kalau dia akan membalas dua kali lipat atas tindakan yang dia dapat. Gracie mengambil minuman salah satu murid yang bahkan belum disentuh sama sekali, dia mengguyur tepat dikepala si menor yang nampak terkejut akan perlakuannya. Sekarang, siapa yang harus meremehkan siapa. “Shall i teach you how to walk and see properly, O commoners?” Gracie memberikan pertujukan terakhir, dengan sengaja dia menginjak tangan si menor yang sontak menjerit keras, beranjak menjauh usai memberi selembar uang pada murid yang minumnya dia ambil.

mon chériTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang