°
°"Tips menghadapi rekan kerja yang kekanakan. Pertama, tetap tenang jangan terbawa emosi." Ochi membaca artikel online dengan suara cukup keras, sesuai permintaan Yashinta yang sedang fokus menyetir. "Kedua, jaga komunikasi yang baik dengan atasan ataupun rekan kerja yang childish. Ketiga, pahami motivasinya, cari tahu apa yang mendorongnya bersikap childish."
Ochi dan Yashinta kompak menoleh. Alisnya terangkat ke atas saat tatapan mereka bertemu.
"Motivasinya Pak Dana apaan, Yash?"
Yashinta mengedikkan bahu tanpa mengalihkan fokus dari jalanan ibukota yang cukup padat di sore hari. "Mana gue tau. Lanjut, lanjut ... yang keempat bacain."
"Keempat, jangan terkecoh dengan sikap kekanakannya, tetaplah fokus pada tugas dan hasil kerja. Kelima, dapatkan dukungan dari rekan kerja agar tidak tertekan sendirian menghadapi sikap childish. Keenam, tingkatkan kemampuanmu dalam berkomunikasi."
"Anjir, model komunikasi macem apa lagi yang harus dipakai coba? Mode halus malah ngelunjak. Mode frontal kagak mempan. Besok-besok pakai bahasa kalbu gih, Ci, kalau ngomong sama Aksa."
"Tapi jangan bawa perasaan ya. Jangan sampai baper, apalagi halu, mentang-mentang doi suaranya mirip mas Kyungsoo," sahut Hana yang duduk di jok belakang. Tawanya terdengar renyah. Begitupun dengan Yashinta yang turut ngecengin Ochi. Kompor mode on.
Teman lucknut. Kesalahan besar Ochi cerita ke mereka tentang first impression-nya saat bertemu Aksa. Harusnya di-keep sendiri biar tidak jadi bulan-bulanan dua makhluk frontal itu.
"Gue sumpahin bucin sama Koh Ronald, nyaho lo, Yash," balas Ochi. Hana tambah tergelak sampai memegangi perutnya.
"Eits, nggak bisa, nggak bisa. Temboknya terlalu tinggi. Natal sama Idul Fitri nggak bisa dibarengin. Titik!"
"Kasihan Koh Ronald lho, Yash, dari jaman kapan coba doi ngejar lo?"
Sudah bukan rahasia lagi seorang Stevanus Ronald Waluyo tertarik ke Yashinta Maheswari. Walaupun orangnya sering mengelak dengan dalih kakak adik, tapi tatapan matanya tidak bisa berbohong.
"Salah sendiri, udah berulang kali gue bilang jangan berharap lebih karena temboknya terlalu tinggi, masih aja ngeyel."
"Tapi gue penasaran deh, Yas. Lo pernah kepikiran buat nyoba gitu nggak, sih? Maksudnya jalanin dulu gitu. Sapa tau ending-nya beneran jodoh." Hana yang kesusahan membuka bungkus snack turut bergabung dalam obrolan. Tubuhnya sedikit condong ke depan.
"Big no! Menurut gue, menjalin hubungan sama yang beda server itu banyak sakitnya. Sekalipun dia loyal dan setia, tapi gue tetep nggak mau. Udah tau temboknya terlalu tinggi, ngapain masih dijalani? Ya kalau akhirnya bisa se-server, kalau nggak? Wasting time."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnolia Wedding
ChickLitDanendra Danadyaksa yang terobsesi pada karier setelah rumah tangganya kandas harus gigit jari saat di-PHK dari maskapai penerbangan gara-gara Corona. Rencana hidupnya makin kacau ketika dia yang skeptis pada hal-hal berbau pernikahan harus menggant...