Danendra Danadyaksa yang terobsesi pada karier setelah rumah tangganya kandas harus gigit jari saat di-PHK dari maskapai penerbangan gara-gara Corona. Rencana hidupnya makin kacau ketika dia yang skeptis pada hal-hal berbau pernikahan harus menggant...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
° °
Sorakan dan tepuk tangan terdengar memenuhi ruang meeting Magnolia Wedding Organizer yang siang ini berubah fungsi menjadi studio. Di depan ruangan, Ochi dan Julian kebagian jadwal sebagai hostlive session hari kedua di acara online wedding fair.
Event tahunan itu harusnya diselenggarakan bulan lalu secara offline. Namun, pandemi menghancurkan jadwal yang sudah tersusun rapi. Vendor-vendor pernikahan yang tergabung dalam wedding fair tahun ini harus bekerja ekstra dengan bermigrasi ke sistem digital.
Dibawah naungan situs pernikahan terbesar di Indonesia, seluruh acara dikemas secara virtual. Tak tanggung-tanggung, audience dapat menemukan ratusan vendor pernikahan hanya dengan sekali klik. Bahkan, tersedia fitur virtual venue tour bagi calon pengantin untuk survei tempat pernikahan.
Sementara fitur live session yang dijalani Ochi dan Julian, merupakan wadah bagi vendor untuk mempresentasikan produk dan jasanya. Selama dua hari penyelenggaraan, Magnolia Wedding Organizer mencatatkan pencapaian yang cukup memuaskan. Bagaimana tidak, live session mereka dibanjiri penonton.
Bahkan, sudah ada lebih dari dua puluh orang yang membuat jadwal online meeting dengan WO. Rasanya melegakan. Setelah pembatalan demi pembatalan, kini muncul harapan baru bagi mereka bangkit kembali.
"Thanks semuanya yang rela nggak tidur dan ngebut bantuin gue nyusun presentasi," ucap Ochi kegirangan. "Tangan gue sampai tremor, nggak percaya vendor kita diminati banyak orang sejak hari pertama. Padahal awalnya udah hopeless karena tiba-tiba crew positif Covid berjamaah."
Satu minggu setelah event malam waktu itu, Magnolia Wedding Organizer harus kehilangan lima crew sekaligus—dua diantaranya membantu mempersiapkan materi presentasi. Yashinta, Ronald, Teh Fany, Yogi, dan Daniel isolasi mandiri setelah positif Covid. Entah siapa yang pertama kali terinfeksi virus, yang jelas group obrolan kantor mendadak gempar dengan kabar tersebut.
"Kece banget presentasi lo hari ini, Ci." Hana beranjak dari bangkunya. Gadis itu menghampiri Ochi, lalu memeluknya dengan rasa bangga. "Btw, makeup lo kok beda? Cantik banget tau. Bagi tutorialnya dong," puji Hana kemudian sambil nyengir.
WO tidak benar-benar pincang setelah ditinggal cuti Aleya. Ochi dengan segala kemampuannya dapat menggerakkan mereka dan menyuntikkan semangat di tengah rasa pesimis.
"Ntar gue kirimin, tapi jangan syok, karena tutornya si Yashinta. Mau buat channel YouTube katanya tu anak."
"Serius? Bisa nih gue daftar jadi muse kalau dia mau bikin video tutorial lagi. Mayan kan dapet ilmu makeup cuma-cuma." Hana terkikik. "Oiya, habis ini Aurora Cafe, yuk, Ci. Gue traktir. Mereka punya menu baru yang launching minggu lalu. Ngiler banget gue pengin nyobain dari kemarin," bisiknya kemudian.
