°
°Jakarta, pukul enam pagi. Matahari masih malu-malu ketika Ibukota kembali menunjukkan geliat kehidupan. Moda transportasi umum beradu cepat dengan kendaraan pribadi membelah jalanan yang ramai lancar. Satu diantaranya adalah Aksa yang harus bertolak ke Bandung untuk survey lokasi pernikahan Shafira Marcella.
Beauty influencer yang sedang naik daun itu lebih memilih one-day wedding service daripada mengambil paket. Shafira mencari sendiri vendor di momen bahagianya. Meski begitu, Magnolia Wedding Organizer tetap memberikan fasilitas penuh, seperti menemani survey, mengatur rapat antara vendor dan keluarga calon pengantin, hingga gladi resik saat mendekati hari H.
Tak mau kalah dari para public figure, Shafira menjatuhkan pilihan pada area hutan pinus Cibodas sebagai venue outdoor wedding-nya. Kawasan yang masih asri dengan pohon pinus di sekitarnya memang selaras dengan tema pernikahan negeri dongeng. Hanya saja, Aksa harus ketiban sial karena kehadiran Yashinta yang membuatnya makin terlihat seperti supir pribadi sedang mengantarkan majikannya liburan.
Bagaimana tidak? Yashinta dan Ochi kompak menempati jok belakang. Sialnya lagi, mobil Aksa didominasi suara drama Korea yang sedang sepupunya tonton. Menegur pun percuma, karena Yashinta memang tidak pernah mau memakai headset. Kalaupun terpaksa, paling hanya bertahan sepuluh menit. Lain lagi dengan Ochi, yang tanpa tahu malu malah memejamkan mata sejak awal perjalanan.
"Kalian nggak ada yang mau pindah ke depan?" tanya Aksa, intonasinya rendah, bahkan cenderung lembut. Matanya melirik ke belakang melalui spion tengah. "Saya belum makan dari tadi malam."
"Ya terus apa hubungannya sama gue? Minta disuapin gitu? Ogah! Punya tangan, kan?"
Yashinta dan mulutnya yang frontal benar-benar ujian di pagi hari. Mereka harus sampai di Cibodas sebelum pukul sepuluh. Sedangkan perjalanan membutuhkan waktu sekitar dua setengah jam, itu pun kalau tidak macet. Tidak mungkin Aksa berhenti hanya untuk sarapan.
Menahan lapar lebih lama? Bisa saja, tapi tujuannya bukan lagi Cibodas, melainkan rumah sakit. Sebab perut Aksa benar-benar perih. Selain itu, mubazir sarapan yang dibelinya beberapa waktu lalu—dari kafe 24 jam—kalau tidak dimakan. Solusinya ya salah satu dari mereka harus menyuapi Aksa agar perjalanan bisa tetap lanjut.
"Lu nggak lihat gua lagi ngapain, Yas?" Intonasi suara Aksa berubah drastis.
"Lagian lo ngapain sok-sokan nggak makan dari semalem?"
Aksa memejamkan mata sejenak. "Tanya orang di samping lu."
Mata bulat Yashinta bertambah lebar, melotot ke Aksa dan Ochi secara bergantian. Drama Korea terbaru yang sedang ditontonnya tidak lagi menarik. Yashinta lebih penasaran dengan apa yang terjadi semalam pada sahabat dan sepupunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnolia Wedding
Chick-LitDanendra Danadyaksa yang terobsesi pada karier setelah rumah tangganya kandas harus gigit jari saat di-PHK dari maskapai penerbangan gara-gara Corona. Rencana hidupnya makin kacau ketika dia yang skeptis pada hal-hal berbau pernikahan harus menggant...