0.2

506 37 0
                                    

Entahlah ada apa dengan malam ini. Heeseung yakin dia sudah menyalakan pendingin ruangan. Namun mengapa udara di sekitarnya semakin memanas.

Bahkan, Heeseung merasakan jika tubuhnya semakin memberat. Seperti ada sesuatu yang menindihinya dari atas. Membuat nafasnya jadi sedikit tercekat.

Heeseung membuka matanya, mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi. Namun alangkah terkejutnya dirinya ketika mendapati seseorang tengah tertidur di atas badannya dengan kepala yang bersandar di dadanya.

Jantung Heeseung pun menjadi berdebar lebih kencang. Ditambah lagi ketika mengetahui jika seseorang itu adalah sesosok pria yang benar-benar tak memakai apapun.

Heeseung pun secara tak sadar menggeliat di tempatnya. Membuat pria diatas tubuhnya merasakan terganggu dalam tidurnya. Hingga kemudian membuatnya terbangun.

Pria itupun mendongak untuk melihat ke arah atas. Disana dia bisa melihat mata panik dari seorang Lee Heeseung.

Awalnya pria itu biasa saja dengan tatapan Heeseung tersebut. Namun tak lama dia menyadari ada sesuatu yang salah dengannya. Dan berteriak sekencang-kencangnya ketika mengetahui hal tersebut.

Yang dimana, sangking kencangnya pria itu berteriak. Sampai-sampai dia kehilangan keseimbangannya di atas tubuh Heeseung sampai membuatnya terjatuh ke lantai.

"Akhhh..." pria itupun meringkih kesakitan ketika tubuh polosnya menghantam dinginnya lantai.

Heeseung pun yang melihat kejadian itu sontak langsung menutup matanya agar terhindar dari pemandangan yang seharusnya dia tonton. Begitu juga dengan pria itu, yang langsung menarik sebuah kain yang tak jauh darinya dan segera menutupi tubuhnya.

"S-Siapa.. k-kau..?" tanya Heeseung dengan suara gemetarnya.

Pria yang ditanyai itu hanya menghela nafas dalam sebelum menjawab, "Mungkin ini terdengar gila, namun aku adalah kucing yang kau temui kemarin." jawabnya menjelaskan.

Heeseung pun menyingkirkan tangannya dari depan matanya dan memberi pria berkulit pucat itu tatapan tak percayanya.

"What?! jangan berbicara omong kosong! ini bukan sesuatu yang biasa kau tonton di drama-drama!" ujar Heeseung menolak jawaban pria tersebut.

Pria tersebut pun hanya menundukkan kepalanya berpikir sebentar untuk mencari cara agar Heeseung bisa mempercayainya. Dan dengan cepat dia mendapatkannya.

"Kau lihat." pria itu menunjuk ke arah rambutnya.

"Sama bukan? aku memiliki rambut yang sama dengan kucing temuanmu." ungkap pria itu mengusap rambut berwarna abu-abunya.

Dan seketika hal itu sedikit mengalihkan Heeseung untuk mempercayainya. Namun tentu saja, Heeseung merasa dirinya tak sebodoh itu. Dia tak akan jatuh ke tipuan kotor orang-orang seperti ini.

"No! aku masih tak mempercayaimu." Heeseung pun bangkit dari sofa dan berjalan mengelilingi apartemen guna mencari kucingnya.

Namun nihil, mahluk berbulu itu tak menanggapi panggilannya. Ataupun memang, mahluk itu benar-benar masih ada di ruangan tersebut, namun Heeseung saja yang tak mau mempercayainya.

"See... aku adalah kucingmu." tegas pria itu lagi.

Tapi lagi-lagi Heeseung masih tak mau mempercayai ucapan pria itu. Dia berlalu ke kamarnya guna mengambil sepasang pakaian. Dan memberikannya kepada pria itu.

"Dress up, dan setelah itu keluar dari apartemenku." pintanya keras kepada pria asing itu.

Pria tersebut pun hanya mendengus. Dia mematuhi perkataan Heeseung dan segera keluar dari apartemen tuanya tersebut setelah selesai berpakaian.

Blessed-Cursed | HeeHoon ✓Where stories live. Discover now