0.7

393 34 0
                                    

Entah perbuatan dosa apa yang sudah diperbuat oleh Hoon. Sampai-sampai pagi harinya yang cerah ini berubah menjadi sangat sial karena masalah beberapa orang yang dia sendiri tak tahu-menahu soal itu.

Hari ini adalah hari dimana worktrip dari kantor Heeseung dimulai. Dan pagi ini ketika mereka akan berangkat bersama menuju ke tempat dimana worktrip akan dilaksanakan, Heeseung dan Hoon datang terlambat.

Membuat mereka berdua kehabisan tempat di bus yang akan membawa peserta worktrip. Dan Jungwon sebagai sekertaris yang baik hati, memberikan saran kepada atasannya itu.

"Kudengar tuan Jay dari bagian administrasi membawa kendaraan pribadi, lebih baik kalian berdua menumpang saja ke mereka." begitu kata pria muda itu.

Heeseung pun awalnya setuju untuk mengikuti saran dari Jungwon tersebut. Dan syukurnya Jay dengan senang hati berbagi tempat di mobilnya. Sampai semua itu berubah ketika satu orang lagi muncul di mobil, Jake.

"Sorry guys, aku lupa memberitahu kalian kalau Jake akan ikut dengan mobil ini." ujar Jay meminta maaf atas kelupaannya.

Seketika Heeseung ingin pergi dari mobil Jay dan berangkat menggunakan kendaraan lain. Sungguh dia sangat tidak sudi melihat Jake berduaan dengan seseorang yang dicurigainya beberapa hari belakangan ini sebagai pasangan barunya.

Heeseung sungguh cemburu. Namun apa daya, Jay memaksanya untuk tinggal. Bagaimanapun juga Heeseung tidak memiliki alasan bagus untuk keluar dari mobil Jay.

Dan sekarang Hoon benar-benar kesal dengan keputusan Heeseung itu. Dirinya sangat ingin muntah melihat kecanggungan di mobil mewah milik Jay itu.

Heeseung yang duduk dengan Hoon di seat penumpang, tak henti-hentinya memandang Jay dan Jake bergantian dari belakang. Yang Hoon rasa Jay menyadari hal tersebut, dan menunjukkan sedikit rasa tak nyamannya.

Begitu pula dengan Jake, dari spion mobil. Dia juga tak henti-hentinya menatap tajam kearah Heeseung. Membuat orang itu terkadang bertemu pandang secara tak langsung.

"Hei kita belum pernah berkenalan, siapa namamu?" sampai akhirnya Jake membalikkan badannya ke seat penumpang dan tersenyum kearah Hoon.

"Ho-"

"Ben! namanya Ben!" namun belum juga Hoon memperkenalkan dirinya sendiri, Heeseung dengan lebih dahulu memotongnya. Yang tentu membuat Hoon menatapnya sinis.

"Ben, senang bertemu denganmu." ucap Jake lalu membalikkan badannya kembali ke depan.

Melihat Jake yang sudah tak memandang ke arahnya, Hoon pun menggunakan kesempatan itu untuk bertanya kepada Heeseung tentang apa yang baru saja dia lakukan.

"Aku bisa memperkenalkan diriku sendiri." bisik Hoon kepada Heeseung.

Heeseung pun membalas Hoon dengan berbisik, "Kau tidak bisa memberitahunya jika kau bernama Hoon, dia sudah tahu itu adalah nama kucingku, bisa-bisa dia akan curiga ada sesuatu yang aneh terjadi." jelasnya.

Hoon sontak memakai dirinya sendiri mengenai hal tersebut. Namun Heeseung dengan sigap menenangkannya dengan mengusap telapak tangannya.

"Jadi sejak kapan kalian kenal satu sama lain?" tanya Jake lagi melihat Hoon dari spion.

"Sudah lama, mungkin satu bulan terakhir ini." jawab Hoon setengah berbohong. Jake hanya mengangguk mempercayai perkataan Hoon tersebut.

Perjalanan yang cukup panjang itupun akhirnya berakhir. Dan untung saja, dengan sedikit usaha Hoon dan Jay, ketegangan di dalam mobil jadi sedikit mereda tidak seperti bagaimana mereka baru berangkat pagi tadi.

"Kau masuk duluan saja, aku akan mengambil barang bawaan kita dulu." suruh Heeseung kepada Hoon, lalu keluar dari mobil Jay terlebih dahulu.

•••

Blessed-Cursed | HeeHoon ✓Where stories live. Discover now