1.0

347 31 0
                                    

"Apa yang sedang kau lihat?"

Hoon seketika terperanjat kaget mendengar suara Taesan yang tiba-tiba muncul di telinganya. Pria paruh baya itu menghampiri dirinya yang tengah berdiri di depan foto-foto keluarga Taesan.

"A-Aku hanya melihat-lihat koleksi foto keluargamu, tuan Park." jawab Hoon terbata-bata seperti baru saja tertangkap melakukan sesuatu yang salah.

Taesan terkekeh melihat kegugupan pria muda tersebut, "Baiklah... apa kau menemukan sesuatu yang menarik?" tanyanya memandang kearah Hoon.

Hoon terlihat berpikir sebentar sebelum mengutarakan sesuatu, "Tuan Park, bisakah kau menceritakan kepadaku tentang kakakmu, Park Sunghoon?" pintanya.

Taesan pun mengangguk bersenang hati untuk menceritakan kakaknya tersebut, "Kakakku dulu adalah seorang pria yang benar-benar populer disekolahnya."

"Semua orang mengaguminya, termasuk Sunoo, suamiku itu dulu sungguh tergila-gila dengannya."

"He's a perfect man, aku dulu sangat iri dengannya." Taesan tersenyum kecut mengenang hal itu.

"Tapi tetap saja, kak Sunghoon hanyalah manusia biasa, dia tidak sesempurna yang banyak orang bayangkan, he's used to be a player." jelas Taesan terkekeh.

"Jadi ketika Sunoo mengetahui bahwa kak Sunghoon berselingkuh darinya, dia langsung memutuskannya saat itu juga, dan itulah yang kemungkinan menyebabkan kak Sunghoon mengalami kecelakaannya." Taesan melirihkan suaranya di bagian terakhir kalimat.

Hoon pun mengangguk dan tersenyum setelah mendengar cerita tentang Sunghoon itu, "Lalu tuan Park, bolehkah kau menceritakan kepadaku bagaimana kakakmu meninggal- maksudku bagaimana bisa dia mengalami kecelakaan?" tanyanya lagi penuh harap untuk Taesan dapat membalasnya.

Taesan menghela nafas panjang sebelum berucap lagi, "Polisi bilang, kak Sunghoon tak memperhatikan jalanan waktu itu, sampai akhirnya sebuah truk menabrak motornya."

"Truk?" sela Hoon memastikan perkataan Taesan tersebut, dan Taesan hanya mengangguk.

"Mari ikuti aku." ajak Taesan kepada Hoon setelahnya.

Hoon mengangguk dan mengikuti Taesan dari belakang. Dia sempat tersandung sesuatu dalam langkahnya, dia benar-benar tak fokus sekarang ini. Perkataan Taesan sungguh memenuhi kepalanya dengan segala pertanyaan.

"Oh kalian berada disini." Taesan sedikit terkejut melihat penampakan Sunoo dan Heeseung yang sudah berada di kamar kakaknya itu mendahului mereka.

"Nak Hoon, mari masuk." Taesan mempersilahkan Hoon untuk masuk ke kamar kakaknya itu.

"Hoon, ini adalah kamar kakakku, kau bisa melihat-lihat jika kau ingin mencari tahu sesuatu." ujar Taesan kepada Hoon.

"Terimakasih tuan Park." Taesan membungkuk kepada pria yang lebih tua itu.

"Well, lebih baik kami meninggalkan kalian, kalian bisa menjelajahi seisi kamar ini tanpa harus merasa sungkan." putus Sunoo meraih lengan Taesan untuk mengajaknya keluar dari kamar.

"Jika makan malam sudah siap, aku akan segera memanggil kalian." pamitnya sebelum benar-benar menghilang dari pandangan Heeseung dan juga Hoon.

Hoon pun lantas menghampiri Heeseung, "Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya.

"Tuan Kim tadi mengajakku berkeliling rumah, dan yah kami berakhir disini." jawab Heeseung seadanya.

Hoon pun mengangguk mempercayai, dan tak lama matanya tertuju kepada sebuah pigura foto yang berada di tangan Heeseung, "Apa itu?" dirinya menunjuk benda tersebut.

Blessed-Cursed | HeeHoon ✓Where stories live. Discover now