Khayalan

28 11 3
                                    

"Sri? Kamu ngapain ngomong sendiri?"

Mendengar perkataan yang baru saja terlontar dari kakakku, membuatku termenung. Aku baru ingat bahwa Bayu, lelaki yang kusuka sudah lama berpulang, pulang ke tempat yang lebih indah. Mengingat kematiannya membuat amarahku kembali mencuat. Lelaki yang malang itu harus menghadapi perlakuan keji hingga akhir hayat, perlakuan keji akibat pengkhianatan orang terdekatnya.

Sekarang umurku sudah menginjak 28 tahun, entah seberapa egois hati ini yang masih tetap menunggu kehadiranmu. Penyesalan ini membuat hatiku serasa terbakar ketika mengingat tentangmu, membuat hatiku terus menginginkan kehadiranmu kembali.

"Kak, kira-kira Bayu sedang apa ya di atas sana?"

"Kakak paham apa yang kamu rasakan. Sekarang kita makan dulu, ya?"

"Iya, kak. Aku cuma bisa berharap dari sini, menunggu kehadirannya, dengan senyum khasnya itu. Aku hanya ingin Bayu tau bahwa di dunia ini, ada seorang wanita yang sangat menyukai dirinya. Aku hanya ingin dia tau bahwa di dunia ini masih ada orang yang tulus mencintainya, seseorang yang tidak sempat mengungkapkan perasaannya."

"Sehabis makan, kita jalan-jalan, ya? Agar kamu bisa melupakan kisah kelam 7 tahun yang lalu."

Ruang BerdebuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang