🌻 halaman ( 06 ) - Main Basket

237 48 8
                                    

Malam sabtu, biasanya malam ini giliran Darrel main basket sama temen temen nya.

Udah pakai Jersey basket warna putih dengan tanggal lahir juga nama genaya yang menjadi nomor punggung. Darrel mikir bentar mau pergi pakai mobil atau motor.

Dia liatin jeora yang sedang mengikat baju serutnya karena istrinya mau ikut "sayang, pake mobil atau motor?"

"Apa aja, deh. Kamu mau bawa mobil atau motor?"

"Motor" senyumnya mengembang, bisa deh sekalian jalan sama istrinya pulang main basket nanti, uhuy.

Jeora ngangguk aja, sebelum sadar sesuatu "Andarrel, tolong aku!!"

"Ha, kenapa?"

"Ini, aku belum pake bh!" Ia tepuk tepuk buah dada nya, membuat pupil mata Darrel membesar "kamu godain aku, mau aku jilat?"

"Ih mesum!" Tepuk pipi suaminya, Darrel terkekeh. Tangannya naik meremas remas kedua gunung kembar jeora tak sabaran, istrinya biarin aja karena lagi liat hp. Darrel masih berkegiatan ia alungkan tangannya "sayang, tolong. Ambilin bh aku dijemuran, aku lupa baru cuci pakaian dalem semalem"

"Kenapa ga diangkat sih sayang? Aku kan bisa bantu angkat"

"Lupa" mengecup bibir suaminya "udah, nanti mau tidur aja mainin tete aku. Dari kemarin kamu nenen kok"

"Besok kembar udah pulang, aku ga bisa mainin ini lagi"

"Bagi bagi anak muuuuu!!" Cubit pipi suaminya, Darrel ketawa aja. Kecup bibir jeora dan melumat sekilas "yaudah, aku ambilin dulu ya"

Dapat anggukan barulah ia keluar, Darrel melangkah ke arah tangga karena jemuran memang ada dibawah, diarea belakang.

"Andarrel, mau kemana?" Di tangga, ketemu Garen yang gendong Giandra dipunggung, mau ke kamar Giandra karena putra pertama Garen minta ditemani ayahnya mengambil pensil warna.

"Oh, main basket bang"

Garen diam dulu, iyasih kan Darrel make Jersey basket sekarang.

"Wah, mau ikut om!"

"Boleh, coba tanya ayah" ucap Darrel, Giandra pandang ayahnya "ayah, mau ikut om kecilllll, boleh yaaaa!!"

Nadanya membujuk, Darrel terkekeh begitupun Garen "iya, izin bunda juga sana"

"Ayoooo!!" Ga jadi keatas, malah balik lagi ke bawah mereka berdua. Darrel senyum aja, langsung beneran ke belakang buat ngambil bh genaya.

Didapur malah ketemu binta sama Feya yang lagi makan "Andarrel, udah makan?" Tanya Feya, Darrel mengangguk "oh, udah kak. Lanjut aja!"

Feya mengangguk, gentala sendiri memincing "mau main basket, wah dimana?"

"Di sekolah bang, minjem lapangan"

Binta mengangguk, biarin Darrel ke belakang akhirnya. Walau setelah itu ia menatap Feya "yang, gentala main basket juga ya?"

Ragu sih, gentala ga jago basket soalnya. Lebih jago sepak bola. Tapi kalau ga dicoba, ga bakal ter-asah.

🌻🌻🌻

Karena Giandra mau ikut, Darrel mengurungkan niatnya buat pake motor, mobil kayanya pilihan terbaik.

Iya..

"Tante!!" Giandra memanggil jeora, si Tante kecil senyum aja "eh udah siap, ayo. Mau duduk sama Tante?"

Giandra ngangguk, akhirnya masuk kedalam mobil dan duduk dipangkuan jeora. Awalnya sih Darrel tau Giandra aja yang ikut. Tapi pas noleh ke belakang, mereka berdua kaget.

( im'pandegas )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang