Keadaan Wattpad Pararel sangatlah kacau dan tak dapat dipertahankan lagi. Bahkan dari luar planet pun seseorang bisa melihat kumpulan awan hitam berada di beberapa wilayah serta sedikitnya percikan api.
Tap, tap..
Seorang pria berambut hitam sedikit keriting diujung rambutnya berjalan ke pinggir lantai angkasa. Ia memperbaiki kacamata nya agar tak terjatuh ke planet Bumi.
"Apa ini masa depan kami?"
"Bisa dibilang begitu.." tepat disampingnya ada sesosok bocah berambut hitam dengan dua manik mata beda warna, merah-biru.
Bocah itu adalah sisa energi terakhir dari Ultima.
"Aku dengar kau dilenyapkan oleh Gaos. Kenapa kau masih ada?"
"Kau terdengar kecewa.."
"Well. Gaos adalah Ultimatum. Jika kau menghilang maka dia akan melemah juga. Itu berarti dia sengaja tidak melenyapkan mu agar kekuatan nya tetap dipuncak ya.." dengusnya di akhir.
"Ya. Kau benar. Dia merebut paksa hak ku sebagai pemegang Ultimatum dan hanya menyisakan keberadaan ku untuk mempertahankan Evolusi Chaos nya. Gaos memotong koneksi ku dengan Pemenang yang lainnya dan hanya dirinya saja dapat menggunakan kekuatan penuh seorang Ultimatum.."
"Aku beruntung menjadi Code Killer waktu itu.. tapi tetap saja tidak cukup."
"Riza, hanya kau harapan terakhir ku untuk menghentikan Gaos. Apa aku bisa mempercayaimu?"
"Terakhir kali aku memiliki kekuatan besar yang lainnya tidak setuju dengan caraku. Jadi, bila aku mendapatkannya lagi kemungkinan aku bakal pergi ke Dimensi Kenyataan dan kabur dari tanggungjawab ku.."
"Aku telah mengkhianati seluruh kepercayaan teman-temanku. Aku tidak memiliki teman bersama mereka lagi..""Riza. Apa kau benar-benar akan pergi? Kau menyerah semudah itu?"
"Ya.." jawab Riza pendek. "Aku bukanlah orang yang diinginkan kalian semua. Aku bahkan tidak bisa menyelamatkan keluarga ku sendiri. Aku bukan pahlawan. Aku hanyalah orang yang ingin menjadi nya!"
"Kalau begitu aku akan memberikanmu kekuatan dimana kau tidak bisa kabur nantinya.."
"He.." mendengar itu Riza hanya bisa tersenyum lemah. Ultima seperti memaksa nya kembali ke dalam peperangan.
Kelipan cahaya keluar dari telapak Ultima masuk ke tubuh Riza.
"Setelah dipikirkan lagi. Aku terlihat baru saja kena tipu untuk memberikanmu Kode Nama yang kuat.."
"....." Riza hanya diam.
"Wattpad Pararel adalah satu-satunya warisan Adriana yang tersisa. Kupercayakan kepadamu, Riza. Ini adalah kekuatan terakhir yang aku miliki setelah nya aku akan lenyap untuk selama-lamanya.."
Dada kiri Riza bersinar memunculkan huruf A.
"Kau adalah orang pertama yang pernah berada di tiga posisi. Ultimatum (Author), Code Killer (Unauthority)... Dan Madlerd!
"Apa dengan lenyap dirimu Gaos akan setara bersama Code Killer dan Madlerd..?"
"Itu benar. Tetapi itu percuma saja karena dia telah membuat kekacauan di seluruh Wattpad Pararel sehingga kekuatan nya menjadi sangat besar. Kau dan lainnya akan kesulitan untuk mengalahkan Dewa Kekacauan yang sekarang ini.."
"Lalu Kode Nama ini?" tunjuk Riza ke huruf A.
"Itu adalah Andset, kekuatan untuk menggunakan [Ultimate Standing] seluruh Kode Nama yang aku miliki. Tapi hanya bisa digunakan sekali dalam satu hari.."
"Dengan kata lain bila Pengguna Kekuatan itu memiliki 2 Kode Nama maka aku akan dirugikan, begitu?"
"Kau akan mengerti nanti.."
"Pelit sekali.."
Ultima telah menjadi tembus pandang dan seluruh tempat dipenuhi cahaya putih.
"Selamat tinggal, Riza.."
"Selamat tinggal, kawan.."
Preview Next Arc
A : Selamat pagi, semua. Ane dgn semangat memulai Buku Ke-7. Kenapa? Karena hanya tersisa 2 buku lagi DAN SPW Series tamat.
A : Setelah itu ane bisa HIATUS sepuasnyaRaka : Dasar pemalas
A : HAHAHAH! Arc selanjutnya kita akan pergi ke Chaos World Tower dimana ada Stefano
Stefano : *melambaikan tangan*
A : Dan tentu aja ane akan membuat daftar karakter baru lagi, hehe
A : Itu aja buat pembukaan SPW7 sampai ketemu di Arc Baru 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
(SPW) - [7]Supernatural PowersWattpad : One Final War
FantasíaMemasuki tahun ke-4 dari sejarah 5 Tahun Perang Dewa Kekacauan. Wattpad Pararel dilanda berbagai macam masalah setelah salah satu dari Inti Dunia dilenyapkan. Iklim dan alam sekitar tak teratur lagi karena elemen petir mengamuk semacam acak setiap h...