10. Organisasi Jinzi

265 43 6
                                    

Mereka yang mendengar pernyataan Xiaobao terdiam sesaat sampai seseorang datang mendekati mereka, seorang pelayan wanita yang membawa sebuah surat.

"Tuan Fang? Ini ada surat untuk anda." Ucap sang pelayan memberikan surat pada Xiaobao.

"Terimakasih." Balas Xiaobao sambil menerima surat itu. Di depan amplop surat tidak ada nama atau tanda pengenal.

"Apa mereka sudah menerima suratku? Tapi, kenapa tidak ada tanda pengenal?" Gerutu Xiaobao membuka surat yang dia terima. Li Lian Hua hanya saling melihat dengan Di Fei Sheng.

"Kau menulis surat untuk siapa?" Tanya Di Fei Sheng.

"Sekte Huan Yu." Jawab Xiaobao lalu membaca isi surat tersebut. Dan ternyata ada tanda pengenal berada di bagian bawah surat yang Xiaobao terima.

"Sepertinya kita harus kesana." Ucap Xiaobao.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya lagi Di Fei Sheng.

"Ada Tabib terkenal di Sekte Huan Yu, aku meminta bantuanya. Namanya Tabib Luo." Jawab Xiaobao.

"Kau berharap aku kesana? Kau tidak merasa saat ini keadaan kita tidak sebaik dulu?" Li Lian Hua agak kesal.

"Apa maksudmu?" Tanya Xiaobao kesal.

"Apa semua pendapat ada padamu? Apa semua keputusan kau yang mengaturnya? Fang Xiaobao aku tau maksudmu baik, tapi aku yang akan menentukan jalan hidupku sendiri. Bukan orang lain, atau dirimu." Ucapan Li Lian Hua membuat Xiaobao cukup terkejut. Di Fei Sheng bahkan bingung harus menaggapi apa pertengkaran mereka itu.

Li Lian Hua tidak menatap kearah Xiaobao yang saat itu tidak mengalihkan pandanganya dari Li Lian Hua. Xiaobao tersenyum sambil menghela nafas.

“Aku tidak tau ini perkataan jujur atau bukan, tapi asal kau tau Li Lian Hua, aku bersamamu sudah sangat lama. Aku paham semua yang kau katakan bahkan yang kau lakukan tanpa kebohongan.” Balas Xiaaobao.

Di Fei Sheng yang awalnya diam, memilih untuk bersuara walaupun berat.

“Sudahlah, kalian ini seperti anak kecil. Li Lian Hua mengkhawatirkanmu karena kau telah merawatnya dengan Yangzhouman.” Di Fei Sheng melihat Xiaobao.

“Sedangkan, Xiaobao mengkhawatirkanmu karena dia masih merasa bersalah padamu. Kau tau sendiri bagaimana dia terhadapmu, apa kau tidak bisa berpikir lebih dewasa sedikit?” kali ini Di Fei Sheng yang melihat Li Lian Hua. Xiaobao yang mendengar dengan wajah kesal memilih keluar dari tempat itu, Li Lian Hua sempat melihat kepergian Xiaobao dengan wajah yang menyesal mengatakan hal itu padanya.

“Kau ternyata sama saja denganya.” Ejek Di Fei Sheng.

“Kenpa kau ikut marah?” bela Li Lian Hua.

“Kenapa kau yang memarahiku? Apa aku tidak ada hak meluruskan kekhawatiran kalian yang berlebihan?” balas Di Fei Sheng yang mendapat lirikan dari Li Lian Hua.

“Lalu, aku harus bagaimana?” Li Lian Hua meminta pendapat Di Fei Sheng dan mulai meluluhkan hatinya.

“Pikirlah sendiri.”

---------


Di sebuah kamar terlihat Chu Shu sedang mencari beberapa barang agar dia bisa kabur, Chu Shu bahkan membuat surat yang mungkin bisa dia selipkan dan dia buang keluar agar ada orang yang bisa membacanya. Kamar Chu Shu terlihat begitu besar dan mewah, berbeda dengan kamar yang awalnya dia tempati pertama kali saat dia di bawa oleh anggota Yanan.

“Huh, aku merasa di paksa menikah dengan orang tidak aku cintai.” Keluh Chu Shu yang terduduk sambil mencongkel lubang kunci pintu yang terkunci dari luar.

Saat Chu Shu mendalami peranya yang akan kabur, tiba-tiba pintu itu terbuka hingga membuat Chu Shu terpental dan kepalanya terbentur pintu.

Chu Shu terduduk sambil memegangi dahinya yang memar dan menahan sakit.

“Apa yang kau lakukan?” seorang laki-laki berdiri di depan Chu Shu dan laki-laki itu seseorang yang Xiaobao temui waktu beberapa hari yang lalu.

“Siapa kau?”

“Aku hanya lewat tempat ini dan menemukan suara gaduh dalam kamar, lalu aku masuk. Apa yang kau lakukan?” mendengar pernyataan itu Chu Shu bingung, dia keluar dari kamar dan melihat semua pengawal yang menjaganya tergeletak tidak sadarkan diri.

“Kau yang melakukanya?” Tanya Chu Shu.

“Tidak, saat aku datang, semua sudah seperti ini. Untuk itu aku memeriksa semua ruangan.” Jawab Yale.

Chu Shu yang masih tidak percaya keluar tempat itu dan melihat sebuah kota yang melakukan aktivitas seperti biasa. Saat ini Chu Shu bahkan ada di sebuah rumah besar dan mewah, dia melihat di depan rumah itu banyak sekali orang yang melewatinya begitu saja.

“Sebenarnya apa ini? Apa yang terjadi?” Tanya Chu Shu.

“Sepertinya, ini racun. Mereka di racuni.” Ucap Yale yang memeriksa kedaan pengawal Chu Shu yang tergeletak di lantai. Chu Shu mendekati Yale dan ikut melihat kondisi pengawalnya yang sudah membiru.

“Tapi, aku…..”

“Apa kau di culik?” tebak Yale.

“Iya.”

“Kalau begitu cepat pergi, jika kau lama di sini, mereka akan menemukanmu.” Saran Yale membuat Chu Shu sontak melangkahkan kakinya keluar, tapi saat dia ingin kabur. Chu Shu kembali dan menarik Yale keluar dari rumah itu.


Setelah jauh Chu Shu berhenti dan duduk di bawah pohon sambil sesekali melihat adakah orang yang mengejarnya. Chu Shu juga mengelap keringatnya dan di perhatikan oleh Yale yang berdiri tidak jauh dari Chu Shu.

“Kita istirahat dulu.” Ucap Chu Shu.

“Kenapa kau mengajakku?” Tanya Yale.

“Paman yang menolongku, tentu saja aku harus membawamu.” Jawab Chu Shu.

“Chu Shu? Sampai di sini saja. Kau tidak perlu menanggung semuanya.” Ucap Yale.

“Hah?” tiba-tiba Yale memegang pundak Chu Shu dan dia pingsan.

“Apa anda telah mendapatkan informasi kunci Jam Emas.” Seseorang datang tiba-tiba memakai jubah hitam dan topeng dari belakang Yale. Yale berbalik dan melihat kearah orang tersebut.

“Aku tidak ada urusan dengan kalian. Gadis ini sudah tidak tau apapun tentang Kunci Jam Emas, semua ingatnya telah aku hapus dan hanya tersisa namanya saja. Jadi, urusan Jam Emas adalah urusanku. Kalian tidak perlu ikut campur.” Ucap Yale.

“Ketua, anda yang menciptakan kami, anda yang mendapatkan jalan mendapatkan Jam Emas dan hanya anda pimpinan kami selamanya.” Jawab orang berjubah hitam itu.

“Aku sudah membubarkan kalian dan aku telah membuang nama Xu Cheng, lalu apa yang kalian inginkan?” Yale terlihat heran. Selama ini dia adalah Xu Cheng dan yang membuat organisasi pencarian Jam Emas, tapi karena Yale tau resiko yang akan terjadi maka dia membubarkan semua organisasi tersebut dan menyebarkan lima kunci jam emas yang sengaja dia buang agar orang lain tidak bisa membukanya. Bahkan letak jam Emas hanya Yale yang mengetahuinya.

“Kami hanya ingin anda kembali dan menguasai semuanya.” Jawaban itu membuat Yale hanya menghela nafas.

“Aku tidak bisa.” Jawab Yale.

“Kalau begitu, mohon maaf. Kami akan memaksa.” Tidak ada alasan lagi, Yale dan orang tersebuat terlibat pertarungan. Selain menjadi ketua organisasi pencarian Jam Emas, Yale dulu adalah seorang guru yang hanya menerima sepuluh orang murid dan salah satunya adalah orang yang bertarung bersamanya sekarang. Tapi Yale tidak memperpanjang pertarungan ini, dia memilih kabur dan meninggalkan muridnya dengan bahan peledak sambil membawa Chu Shu.

------

Xiaobao malam itu terlihat kesal, tapi dia sempat memasak makan malam walupun mungkin dengan wajah yang muram.

“Percuma aku mengkhawatirkanya.” Gumam Xiaobao. Tiba-tiba ada suara muncul dari luar Gedung Lian hua. Xiaobao mengambil pedangnya dan segera keluar. Baru saja sampai di depan pintu Xiaobao melihat seorang laki-laki berjubah hitam dan bertopeng menemuinya.

“Siapa kau?” Tanya Xiaobao.

“Aku tidak ingin melawanmu atau berurusan denganmu, tapi ada satu hal yang harus kau tau. Jangan libatkan dirimu dengan Jam emas atau pencarian Xu Cheng, jika kau ingin hidup lebih lama.” Ucapnya.

“Kau mengancamku?” Tanya Xiaobao meremehkan.

“Tidak, aku hanya memperingatkanmu.” Jawabanya.

“Hmph, lalu apakah aku harus menurutimu?” Xiaobao ikut menggertak.

“Terserah, kau ingin nyawamu selamat atau menuruti permintaanku.” Laki-laki itu masih bernegosiasi.

“Sayangnya, aku lebih memilih ikut campur.” Xiaobao menarik pedangnya dan langsung menyerang laki-laki itu. Mereka memilih bertarung hingga membuat Di Fei Sheng dan Li Lian Hua yang berjalan menuju Gedung Lian Hua mempercepat langkahnya karena mereka mendengar sebuah pertarungan .

Kekuatan Xiaobao dan laki-laki itu hampir seimbang, mereka sama-sama menggunakan pedang dan tenaga dalam yang cukup kuat. Tapi, saat pertarungan itu semakin sengit, Di Fei Sheng datang dan membantu Xiaobao. Sayangnya, laki-laki itu memilih mundur dan melempar sebuah pisau yang berisi surat kearah pohon yang saat itu tepat di samping Li Lian Hua, kemudian dia kabur.

Li Lian Hua mengambil surat itu dan membukanya, mereka berdua mendekati Li Lian Hua dan ikut melihat isi surat yang diberikan oleh mereka.

“Jinzi?”

To be Continue......

(FF) Mysterious Lotus Casebook : Golden HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang